Leedo tidak sengaja mendengar bahwa Odelia akan pergi dengan Seoho. Jadi lelaki itu langsung menuju jendela yang menghadap ke perkarangan. Sudah ada kereta kuda sang Pangeran. Leedo hanya bisa menatap dalam diam. Ada sedikit perasaan tidak rela dalam hatinya. Entahlah, pertemuannya dengan Odelia terhitung singkat. Tapi karena mimpi yang kerap datang Leedo hampir meyakini bahwa dirinya mencintai Odelia. Sehingga melihat gadis itu dekat dengan orang lain, terlebih seseorang yang derajatnya jauh di atasnya, membuat lelaki itu tidak rela.
"Sedang apa?"
Suara Hwanwoong mengembalikan dirinya ke kenyataan. Ia tidak menoleh ke Hwanwoong saat menjawab, "Sepertinya aku sudah gila."
Kali ini Kanghyun dan Harin bergabung. "Ada apa?"
Leedo menatap ketiga temannya. Mereka sudah mengalami berbagai macam hal bersama-sama, walaupun ia yang terakhir bergabung. Tapi sepertinya ia bisa percaya pada mereka. Dari dulu mereka sudah dekat karena memiliki visi yang sama. Dan dalam mewujudkan visi itu secara natural mereka menjadi dekat dan saling berbagi. Saat keadaan susah pun mereka pernah berbagi satu potong roti keras berempat. Jadi tampaknya tidak ada yang salah jika Leedo menceritakan bebannya.
"Ayo kita ke kamar. Aku takut ada yang mendengar."
Keempatnya menuju ke kamar mereka yang disediakan. Dalam ruangan ini ada dua tempat tidur bertingkat. Pas untuk mereka berempat.
"Setelah bertemu dengan Lady Odelia, aku mulai bermimpi aneh," mulai Leedo begitu keempatnya duduk di sofa yang berhadapan.
"Mimpi aneh?" Harin langsung tampak tertarik tapi sepertinya ia mengartikannya berbeda.
"Bukan mimpi yang kau bayangkan. Aku bermimpi aku dan Lady Odelia adalah sepasang kekasih. Kami sering pergi bersama-sama, berdansa bersama, berpelukan, dan berciuman juga. Aku bermimpi melakukan hal-hal khas sepasang kekasih dengannya. Dan mimpi itu datang setiap malam begitu aku bertemu dengannya sampai aku merasa mimpi itu mulai menggangguku. Masalahnya, kenapa mimpi itu harus muncul setiap hari? Aku bahkan tidak memiliki perasaan pada sang Lady."
"Aku juga memimpikan seseorang yang mirip dengan Lady Odelia! Tapi namanya adalah Ophelia," sela Kanghyun. "Tapi lanjutkan dulu."
"Karena aku selalu bermimpi hal itu aku jadi penasaran, apakah mungkin di masa lalu kami adalah sepasang kekasih? Jadi saat pesta dansa aku mengajaknya berdansa dan aku meminta untuk menciumnya. Iya aku tahu, aku gila, jangan menatapku begitu. Lady Odelia terlihat marah tapi malamnya aku malah bermimpi akhir dari kisah cinta kami. Aku bermimpi bahwa akhirnya tidak baik, kami berpisah, seperti tidak ditakdirkan bersama. Dan saat aku bangun, rasa sakitnya nyata."
"Lalu ada lagi kelanjutannya?" tanya Hwanwoong.
"Tadi pagi aku mendatangi kamarnya untuk meminta maaf. Dan ternyata Lady Odelia juga bermimpi hal yang sama. Yang membuatku merasa gila adalah aku merasa seperti perasaanku di mimpi terbawa. Aku jadi tidak terima saat ia bertengkar dengan Pangeran Ravn dan aku tidak suka saat ia pergi dengan Pangeran Seoho. Seharusnya aku tidak memiliki perasaan apa-apa selain rasa berterimakasih. Tapi kenapa jadi begini? Kenapa aku malah ingin melindunginya? Kenapa aku tidak ingin ia pergi dari sisiku lagi? Kenapa aku malah ingin memilikinya? Aku sungguh sudah gila."
Leedo memejamkan matanya dan rasa sakitnya semakin jelas terasa. Kenapa tiba-tiba terasa seperti ini setelah pertemuannya dengan Odelia? Waktu itu ia juga menyelamatkan Odelia karena tubuhnya refleks. Biasanya Leedo tidak akan menyelamatkan bangsawan yang sengaja memakai perhiasan. Tapi waktu itu, ia tidak ingin melihat gadis asing itu terluka.
"Coba gantian Kanghyun yang cerita," ucap Leedo setelah membuka matanya.
"Setelah bertemu dengan Lady Odelia, aku mulai mendapatkan memori tentang sosok yang menyerupai Lady Odelia. Dan bahkan sosoknya masuk ke dalam mimpi. Aku bermimpi aku berkencan dengan gadis itu. Tapi aku memanggilnya dengan sebutan Tuan Putri Ophelia. Aku berpikir mungkin itu hanya kebetulan karena baru kali ini kita tinggal bersama bangsawan. Walaupun namanya berbeda tapi mereka terlihat begitu serupa kecuali warna rambut dan matanya. Untungnya aku tidak memimpikan hal itu setiap hari, jadi aku tidak begitu merasa terganggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (ONEUS & ONEWE)
FanfictionGadis ini tidak sengaja membeli sebuah buku dari seorang penjual yang tampak sudah tua. Enam lelaki ini-Ravn, Seoho, Leedo, Keonhee, Hwanwoong, dan Xion-juga tidak sengaja membeli sebuah buku dari sebuah toko barang antik. Dan lima lelaki ini-Yongho...