10

287 70 30
                                    

Setelah berkeliling desa sampai sore, akhirnya Odelia merasa puas. Ia membeli banyak aksesoris tambahan untuk kotak musiknya. Ia juga membeli buku panduan untuk membuat hiasan dan tentang kotak musik. Odelia sudah merasa puas karena ia bisa menyiapkan hadiah yang bagus juga.

Leedo di sebelahnya tidak mengeluh sama sekali walaupun lelaki itu yang bertugas membawa barang-barang belanjaan Odelia. Sayangnya Odelia belum menguasai sihir untuk memindahkan barang-barang.

"Letakkan di situ saja, Leedo!" ucap Odelia sambil membukakan pintu untuk Leedo.

Leedo meletakkan barang-barang belanjaan Odelia di ruang tamu. Ia kemudian merapikan bajunya yang kusut.

"Mau makan sore dulu?" tawar Odelia.

"Kalau sudah ditawarkan aku tidak akan menolak."

Odelia menutup pintu rumah dan berjalan menuju dapur. Terlihat Zoe belum pulang, jadi Odelia hanya menyiapkan teh dan kue untuk mereka berdua.

Keduanya makan sore dalam hening. Odelia cukup lelah setelah berkeliling desa seharian. Dan tampaknya Leedo juga lelah menemani Odelia sambil membawa barang-barang milik Odelia.

"Aku sudah selesai makan. Sepertinya aku harus segera kembali," ucap Leedo.

"Leedo, ini. Untukmu."

Odelia mengulurkan jam saku yang sudah terlihat berbeda dengan saat dibeli tadi. Leedo mengerutkan keningnya.

"Untukku?" ulangnya.

"Iya, kau sudah menemaniku berbelanja siang ini. Dan aku rasa jam ini akan terlihat bagus untukmu. Aku tidak pernah melihatmu menggunakan jam. Semoga saja berguna."

Leedo tersenyum. Wajahnya langsung terlihat ramah. Dan ia menjadi tambah tampan. Ia menyimpan jam tersebut di sakunya.

"Terima kasih banyak. Padahal kau tidak perlu memberikan hadiah. Kan aku yang mengajak."

"Tidak apa-apa! Kau sudah banyak membantuku. Aku jadi tidak sabar untuk mulai mengerjakan hadiahku."

"Tuan Putri pasti akan sangat suka," Leedo berjalan mendekati Odelia dan mengelus kepala gadis itu. "Aku pergi dulu ya."

"Hati-hati. Dan jika kau butuh bantuan untuk mencari hadiahmu, aku akan sangat senang membantu," Odelia memberikan senyum terbaiknya.

"Sampai jumpa. Besok aku akan berjaga di perbatasan biasa. Kalau kau rindu aku, datanglah ke sana. Sambil bawa makan siang lebih baik lagi."

"Siapa juga yang akan merindukanmu?" tanya Odelia sebal.

Odelia sempat mengira Leedo sudah berubah menjadi lebih baik karena seharian mereka tidak banyak bertengkar. Tapi pada akhirnya, Leedo masih sama saja.

"Terima kasih untuk makan sorenya."

"Terima kasih juga untuk hari ini, Leedo. Hati-hati saat berjaga!"

"Pastinya!"

Leedo berpamitan dan tubuhnya langsung hilang dari balik pepohonan. Odelia masih tersenyum. Entah kenapa tapi hari ini ia senang setelah menghabiskan hari dengan Leedo.

***

"Zoe, bagaimana? Apakah gaun ini cocok untukku?" tanya Odelia.

Ia menghabiskan beberapa jam untuk memilih gaun. Hadiah gaun yang diberikan ada terlalu banyak sampai Odelia, bahkan hari ini, masih bingung memilih gaun yang mana. Ia selalu merasa tidak cocok menggunakan gaun itu, jadi ia hanya memakai gaun yang disediakan dari awal oleh Zoe. Atau memakai gaun yang terlihat lebih sederhana.

HERO (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang