Odelia menatap sekeliling. Ini kamarnya di apartemen. Ia menatap ke sisi nakasnya dan buku yang tempo hari ia beli terlihat baru saja menutup. Gadis itu langsung duduk dan meraih bukunya. Terlihat isi bukunya sama persis dengan apa yang baru saja ia alami di mimpi.
Ah, tentu saja bukan mimpi. Ia baru menyelesaikan buku keduanya dan kali ini ceritanya berakhir bahagia bersama Seoho. Odelia sungguh tidak tahu bagaimana harus menghadapi Seoho nanti, karena saat cerita pertamanya berakhir saja butuh waktu lama untuk menghilangkan kekikukan dengan Leedo.
Hari ini akhir pekan, kampus libur, jadi Odelia mencoba untuk menelepon Kanghyun. Mungkin ia memiliki solusi untuk hal yang baru ia alami, dan kemungkinan yang baru Kanghyun alami juga.
"Halo, Odelia? Kau habis mengalami cerita yang lain?"
"Benar sekali. Berarti kau juga baru mengalami itu?" tanya Odelia balik.
"Iya, kami semua sedang berkumpul. Cepatlah ke mari."
"Di mana?"
"Di apartemen Ravn."
"Baiklah."
Sudah hari ke-sekian tapi Kanghyun masih cuek saja dengan Odelia. Kenapa bisa sebeda ini coba? Kalau di cerita ada saja yang menyukai Odelia, tapi di dunia nyata sekalinya Odelia menyukai seseorang, dia malah tidak peka.
Tapi gadis itu tidak ingin berlama-lama kesal. Ia harus segera pergi dan membawa bukunya. Jadi ia cepat-cepat bersiap-siap dan langsung pergi. Ia rasa tidak ada waktu untuk sarapan, ia harus bergegas pergi.
Ia sudah pernah ke apartemen Ravn beberapa kali, untuk membahas situasi yang menjebak mereka. Walaupun tidak pernah ada jalan keluar dan tahu-tahu mereka sudah mengalami cerita kedua saja. Jadi kali ini Odelia sudah tahu harus memakai bus yang mana dan harus turun di mana.
Saat Odelia melewati sebuah toko buku, matanya menangkap sampul buku yang tampak familiar di etalase toko. Ia langsung melotot melihat sampul bukunya. Bukankah itu tempat cerita pertamanya? Istana itu sangat Odelia kenali karena bagaimanapun ia pernah tinggal di sana.
Tanpa pikir panjang ia langsung membeli buku itu dan membacanya selama di jalan. Walaupun ada sedikit perbedaan alur dan situasinya, juga nama dan deskripsi tokoh, tidak salah lagi ini adalah cerita yang mereka alami. Sungguh Odelia tidak percaya bahwa buku ini sudah dijual saja. Dan tertera nama pengarangnya adalah Zoe. Sulit dipercaya bahwa buku ini adalah hasil eksperimen kecil yang mereka jalani. Sayangnya hanya ada nama pengarangnya, tidak ada nama penerbit. Entah bagaimana bisa sampai di toko buku kalau begitu ceritanya.
Sesampainya di unit apartemen Ravn, Odelia langsung memencet belnya. Tak lama pintu terbuka, dan malah dibuka oleh Keonhee. Sungguh, Odelia tidak ingin melihat orang-orang yang berhubungan dengannya di cerita terakhir karena rasanya kikuk sekali. Tapi sayangnya, ada yang lebih penting.
"Kalian pasti tidak percaya apa yang baru saja aku temukan."
Odelia meletakkan buku yang ia beli di atas meja teh yang dikelilingi teman-temannya.
"Apa itu?" tanya Ravn heran.
"Bukunya Zoe "
Yonghoon langsung menyambar buku itu dan membacanya sekilas. Ia kemudian mengulurkannya ke Ravn dan semuanya mendapatkan giliran membaca walau hanya sekilas.
"Kalian akan lebih terkejut lagi bahwa buku ini bahkan sampai dipajang di etalase toko buku! Pastinya ia meraup untung besar dari ini. Lihat saja, walaupun ada sedikit perbedaan, tetap sebagian besar ceritanya adalah yang kita alami. Dan entah kapan cerita yang baru kita alami akan diterbitkan lagi," ucap Odelia tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERO (ONEUS & ONEWE)
FanficGadis ini tidak sengaja membeli sebuah buku dari seorang penjual yang tampak sudah tua. Enam lelaki ini-Ravn, Seoho, Leedo, Keonhee, Hwanwoong, dan Xion-juga tidak sengaja membeli sebuah buku dari sebuah toko barang antik. Dan lima lelaki ini-Yongho...