chapter 11

3.1K 186 1
                                    

Sepulang sekolah seperti biasa taehyung akan pulang jalan kaki menyusuri pinggiran jalan dengan bersenandung.

Kadang dia tersenyum kepada seseorang yang tidak dia kenal atau saat melihat sepasang kekasih dan dia akan mendabling suara mereka

"Sayang apa menurut mu wajah ku jelek"
Ucapnya sendiri dengan suara yang dibesar-besarkan

"Tidak sayang wajah mu tidak jelek hanya sederhana saja intinya kau tak tampan seperti anak yang jalan kaki ini"
Ucapnya lagi dengan suara di buat seperti suara yonja

Dan setelah itu tertawa cekikikan sendiri biasa lah mode alien nya lagi on.

Saat sedang asik menghayal yang aneh-aneh

DAAaarrr"

Taehyung terkejut saat ada seseorang yang tiba-tiba naik keatas punggung nya.

"Ya ampun jimin... Kau mengejutkan ku"

Jimin pun tertawa dan turun dari punggung taehyung.

"Jadi apa kau mau mengajak ku
Kerumahmu ?"
Tanya jimin yang membuat taehyung bingung kapan ia mengajak jimin kerumahnya pikirnya.

Jimin yang menyadari kebingungan taehyung, ia tersenyum dan merangkul pundak nya

"Ayo lah selama kita bersahabat kau tak pernah  mengajak ku kerumah mu.. "
Ucap jimin merengut di wajah cantik nya.

Sekali lagi taehyung merasa bahwa jimin bukan lah seorang dominan. Taehyung yakin jimin hanya belum menemukan jati dirinya.

"Jadi kau mau kerumah ku ?"
Tanya nya tersenyum kaku
Dan di balas anggukan manis jimin.

Taehyung bisa apa kalau malaikatnya yang sudah minta. tak kuat hatinya tae tae...

.

Sesampainya dirumah taehyung.

"Permirsi!!!"
Salam jimin ketika memasuki rumah taehyung.
Namun tak ada sahutan.

"Sepertinya Oma belum ada dirumah!! dia mungkin akan pulang terlambat !!!"
Ucap taehyung memasuki rumahnya.

"Memangnya Oma mu kemana tae ?
Tanya Jimin seraya melihat-lihat banyak foto yang tergantung diruang tamu rumah taehyung.

"Kau tahu Jim, Selepas appa meninggal oma ku lah yang menjadi tulang punggung keluarga kami.. Ia bekerja dikedai mi dekat sini. Bila aku sudah bisa mencari uang sendiri aku lah yang akan  Menjadi tulang punggung keluarag kami. kasihan oma dia suadah terlalu tua untuk bekerja."
Ucap taehyung panjang lebar.

Jimin sudah tahu prihal appa taehyung yang sudah meninggal. Karena taehyung selalu menceritakan apapun kepada jimin sekecil apa pun itu.

"Mengapa tak pulang ke daegu saja, bukan kah nenek mu memiliki perkebunan yang cukup luas disana ?"

"Tidak jim, oma ku bilang dia tak ingin menyusahkan nenek disana dan mungkin oma ku juga tak ingin larut dalam kesedihan saat kami masih tinggal daegu bersama appa. Bukan tanpa alasan oma ku pindah ke seol. Dia hanya ingin fokus untuk mengurusku saja"
Ucapnya tersenyum mengingat masa-masa dia dan kedua orang tua nya yang masih tinggal di daegu.

"Jimin aku kekamar dulu ya mau ganti baju kau tunggu disini oke"
Ucap taehyung berlalu memasuki kamar nya

Jimin tersenyum dan kembali memandangi foto-foto didinding ruang tamu tahyung
"Taehyung kecil memang sangat lucu" ucapnya tersenyum hangat saat melihat foto taehyung kecil tersenyum menunjukan giginya yang menggemaskan.

"Owh apa ini foto appa taehyung "
Jimin mencoba menggapai foto yang terletak paling atas dan terlihat lah taehyung kecil mungkin sekitar 7tahun yang digendong oleh sang appa dan sang oma yang tersenyum disampingnya.

Tapi saat jimin melihatnya seolah waktu berhenti namja yang menggendong taehyung dia sangat mengenal orang itu... dia sangat mengenal nya.... Hingga mimpi buruk itu selalu menghantuinya.

"Owh itu foto kami saat liburan kebusan lihat wajah ayah ku sangat tampan bukan."
Taehyung yang datang tiba-tiba mengejutkan jimin yang masih memegang bingkai foto keluarga taehyung yang tampak sangat bahagia.

"O-owh begitu kah "
Senyum jimin berusaha sealami mungkin.

"Jadi kau ingin mengobrol di sini atau di kamarku?"
Tanya taehyung seraya mengambil foto yang digenggam jimin dan menggantungnya lagi.

"Kamarmu saja "
.

Didalam kamar jimin masih betah melihat-lihat isi kamar taehyung sampai matanya berhenti di atas meja belajar taehyung dan melihat foto dirinya dan juga taehyung waktu mereka memenangkan lomba dance di festifal sekolah tahun lalu.

"Hehehe kau melihatnya ya"
Taehyung nampak malu-malu saat ketahuan memajang foto mereka.

"Jadi apa kau pernah membawa orang lain kerumah mu... Habis kau tak pernah mengajak ku kemari"
Ucap jimin nampak merajuk dari cara  nya berbicara.

"Jungkook pernah kemari bahkan dia bermalam dikamar ku, salahkan oma ku yang terlalu cerewet memaksanya untuk selalu bermalam disini"
Taehyung pusing sendiri kalau mengingat kecerewetan omanya.

Mendengar pernyataan tersebut seketika rawut wajah jimin nampak  keruh. Dia tak suka nama itu dan mengetahui bahwa yang pertamakali kerumah taehyung adalah jungkook bahkan dengan beraninya bermalam dikamar yang sempit ini apa yang mereka lakukan pikir jimin yang mulai meliar.

"Apa yang kalian lakukan?"
Tanya jimin menunduk dan mengepal tanganya kuat dikedua sisinya.

"Apa yang kami lakukan...?"
Tanya taehyung bingung dengan apa yang ditanyakan jimin.

"APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN BOCAH SIALAN ITU HAAA.... BERANINYA KALIAN SAMPAI TIDUR BERDUAAN AJA APA YANG KAU LAKUKAN TERHADAPNYA TAEHYUNG.. JAWAB AKU... JAWAB..."
Teriak jimin marah, dia tak tahan lagi menahan amarahnya yang meluap-luap hingga ia tak bisa lagi mengontrol dirinya sendiri.

"Ji-jimin a-apa kau marah pada ku?"
Tanya taehyung yang terkejut akan sifat jimin saat ini.

Pasalnya taehyung tak pernah melihat jimin sampai semarah ini sebelum nya.

Jimin yang tersadar spontan melebarkan mata sipitnya... Ia tersandar di meja belajar taehyung dan  memegang pangkal hidung nya tiba-tiba kepalanya menjadi pusing.

"Jimin kau tak apa ?"
Tanya taehyung panik dan segera menghampiri jimin.

"Sepertinya aku harus pulang"
Jimin berusaha bangkit dan berlalu meninggal kan taehyung yang masih bingung disana.

.

Sesampainya jimin dirumah megahnya, ia memasuki rumahnya dengan langkah yang lebar dan kilatan matanya yang sangat marah.

Jessica yang sedang meminum taenya diteras terlihat sangat anggun, terkejut saat melihat sang anak nampak sangat tak bersahabat memasuki kediaman mereka.

"Kenapa lagi dengan anak itu"
Jessica hanya mengeleng-gelengkan kepalanya dan kembali meminum tea nya.

Jimin memasuki kamar nya dan membanting apa pun yang dia lihat

"SIALAN KAU JUNGKOOK SIALAN.. "

Jimin menghambur semuanya, memecahkan dan melemparkan benda yang ia lihat dan saat jimin melihat pantulan dirinya di cermin
Seketika jimin mengingat foto namja paruh baya yang ia ketahuai sebagai ayah taehyung.

"Tidak itu bukan salah ku.... Bukan salah ku"
Gumamnya dan melempari cermin itu sampai pecah

Ia terduduk dipojok kamarnya memeluk lutut nya...

"Itu buakn salah mu jimin... itu buakn salah mu jimin... Itu salah oma jungkook.. ya ya itu salah nya"
Ia menyakinkan dirinya sendiri yang masih memeluk lutut nya seperti seseorang yang tengah depresi.

"Hiks... Hisk... Itu buakn salah ku"
Jimin menangis.

TBC !!!!

seme or ukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang