chapter 29

2.5K 142 2
                                    

Jungkook memasuki kamar rawat taehyung bersama Yuna. Jungkook dan Yuna bergegas kerumah sakit karna mendapat kabar dari namjun bahwa taehyung telah sadar.

"Tae tae sayang aku dengar kau sudah sa-"

"Seeeuuuit!!"

Ucapan Yuna tersendat saat melihat Jungkook yang menyuruh nya untuk diam. Jungkook melihat Taehyung yang tengah tidur nyenyak dengan mulut dan matanya yang sedikit terbuka. Sepertinya taehyung sangat lelap dalam tidurnya.

Mereka pun masuk dengan perlahan tak ingin mengganggu tidur taehyung.

"Sepertinya dia lelap sekali "
Ucap Yuna sambil mengeluarkan barang bawaan mereka.

"Sepertinya begitu Oma".
Sahut Jungkook tersenyum.

Namun setelah itu jungkook murung melihat taehyung yang sekarang tidur lemah disana walau pun terlihat taehyung tidur sungguh sangat tidak elit namun tetap saja namja itu dirawat karna melindunginya.

Yuna tersenyum ia tahu Jungkook pasti sangat merasa bersalah atas kejadian kemarin. Ia pun mengusap Surai hitam Jungkook yang membuat si empunya sedikit terkejut.

"Kau tahu Jungkook, taehyung itu mewarisi sifat appa nya. Ia tak akan tinggal diam saat melihat orang lain dalam bahaya apa lagi melihat orang yang dia cintai bahkan nyawa pun ia akan korbankan."

Jungkook tersenyum kecut walau begitu ini semua salahnya. Dulu appa Taehyun sekarang taehyung sendiri yang berkorban untuk nya.

"Kau tahu yang lebih membuat taehyung kecewa apa ?. Dia akan sangat menyesal dan membenci dirinya sendiri bila orang ya ia cintai tak bisa ia selamatkan. Bukan kah taehyung sudah mencapai masa dewasa nya ia bisa bertanggung jawab. Menjaga orang yang ia sayangi yaitu kau Jungkook. "
Yuna tersenyum hangat.

Jungkook hampir mengeluarkan air mata nya namun mungkin sekarang ia masih bisa menahannya. Tidak tahu bila ia akan bersitatap dengan hazel itu. Ia tidak yakin akan bisa sekuat ini.

Selesai mereka merapikan barang-barang yang mereka bawa Yuna pun pamit keluar sebentar untuk melihat keadaan nenek taehyung. Kata dokter beliau juga mulai membaik.

Jungkook pun duduk disamping kasur taehyung yang masih terlelap.

"Maaf kan aku Hyung aku senang akhirnya kau sadar kau tahu selama kau tak sadar aku seperti orang yang kehilangan arah"
Jungkook tersenyum kecut.

Merasa ada yang berbicara disampingnya taehyung perlahan menggeliat dan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah cantik dan manis kekasihnya. jujur ia sangat merindukan kelinci manisnya ini.

"Jungkook"
Gumam taehyung ingin duduk dari tidurnya dan jungkook membantunya dengan sigap.

"Hati-hati Hyung".

"Mana Oma aku dengar kau pulang kerumah ku bersama Oma.?"

Jungkook mengagguk.
"Tapi Oma Yuna sekarnag pergi ke ruang rawat nenek"

"Bagaimana mana keadaan nenek"

"Beliau sudah mulai membaik"

Hening sesaat dan  tiba-tiba suasana menjadi canggung.

"Emm... Bagaimana keadaan mu?"
Tanya taehyung ragu

"Maaf."
Jungkook menunduk kan kepalanya ia terlalu takut menatap mata hazel taehyung. Merasa bersalah atas semua yang telah terjadi pada kekasihnya ini.

Taehyung hanya menatap JungKook ia tahu namja manis ini akan merasa sangat bersalah padanya. Taehyung membelai Surai hitam kekasihnya dan mengangkat dagu Jungkook lembut memperlihatkan mata bulat itu telah banjir dengan air mata yang mengaliri pipi indah nya.

seme or ukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang