--two

2.3K 175 27
                                    

Setelah Taehyung mengantarnya ke kampus, Jeongguk benar-benar langsung disebut sebagai orang yang sibuk. Bagaimana tidak, ia menyusun jandwalnya terlampau padat hari ini. Karena hari kemarin ia disibukkan dengan mencari rumah anjing di tempat yang cukup elit, untuk menyetarakan dengan Taehyung tentu saja.

Hari ini sejak pagi, Jeongguk mempunyai kelas reguler. Saat siang ia harus menyiapkan bahan penelitian, dan melakukan penelitian sampai hampir malam. Ia merasa energinya habis hari ini, mengingat semalam ia kurang tidur dan tadi harus bangun pagi sekali, hanya untuk membuat sang pacar terkesan.

Sedangkan Taehyung sendiri, saat merasa Jeongguk tidak menampakkan diri sehari penuh ia tidak akan marah. Atau akan mengirimkan puluhan pesan kepadanya, atau malah mengusiknya dengan menelepon. Taehyung bukan orang seperti itu, ia terlampau paham dengan Jeongguk. Pacarnya itu tak akan meninggalkannya jika bukan karena sesuatu yang primer.

Sering kali teman-teman Jeongguk akan meledek dengan, "Gimana kalau Jeongguk selingkuh?" Atau dengan, "Jangan terlalu percaya sama Jeongguk, Tae." Tapi Taehyung benar-benar masa bodoh, toh itu tidak benar-benar terjadi. Dan setelah Jeongguk menghilang seharian pasti akan kembali padanya, lalu menceritakan seluruh hari yang ia lalui.

Pasangan ini memang terkenal dengan kepercayaan kepada satu sama lain, dan dewasa--atau memang sama-sama polos saja. Mereka tidak segan untuk menanyai hal yang kelewat frontal dalam suatu hubungan, bahkan jika di depan teman-temannya. Karena prinsip mereka hanya satu, mereka akan sangat mencintai satu sama lain, namun mereka juga bisa menghardik penuh jika dikhianati.

"Kebas banget, kayaknya oot-otot punggung gue mau copot," jeda sejenak. "Eh Jim, lo habis ini langsung pulang?" tanya Jeongguk sembari merenggangkan otot-otot di tubuhnya.

"Mampir tempatnya Bang Namu dulu, hari ini gue terlalu sibuk. Lo mau ke tempat Taehyung?"

"Makan."

Jimin mengernyitkan dahinya saat mendengar ucapan Jeongguk. "Paling gue ajak dia makan, anterin gue ke warung bebek yang biasanya, ya? Nanti Taehyung gue suruh nyusul ke sana."

Rasanya ingin mengatai teman seperjuangannya ini, bagaimana tidak. Jeongguk itu luar biasa berbeda dengan pacar-pacar lainnya, yang akan berlaku manis atau melontarkan kata-kata romantis. Karena ia akan memperlakukan Taehyung seperti yang ia mau, dan sepertinya Taehyung juga demikian. Pasangan ini memang sudah pas, cocok sekali.

"Nggak modal," celetuk Jimin sambil berjalan pergi. "Motor lo mana?"

Tangan Jeongguk ia rangkulkan pada bahu Jimin, pun menyandarkan kepadanya di atas pundak lelaki itu. "Gue service, biasa motor tua," jawabnya pelan. Saat merasa pundaknya mulai kebas karena berat sebelah, Jimin mendorong Jeongguk dari pundaknya. "Lo berat, anjing."

Suasanya hening sejenak, namun tak perlu lama menunggu sampai Jeongguk kembali membuka suara. "Ngomong-ngomong soal anjing, lo punya rekomendasi tempat adopsi anjing? Taehyung pengen banget punya anjing."

Jimin berpikir sejenak sambil mengernyitkan dahinya. "Lo bisa ke sini," katanya sambil mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam dompetnya. "Gue kemarin lusa habis ke sana, tempatnya bagus dan kayaknya cukup elit buat Taehyung."

Jeongguk menerima kartu itu, lalu memasukkannya ke dalam saku celana. "Emang bangke lo, Jim. Lo yang bikin Taehyung minta pelihara anjing."

"Yang bener aja lo, ngatain gue abis minta bantuan. Emang gatau diri jadi temen," setelah itu Jimin mempercepat langkahnya, dan disusul oleh Jeongguk dengan senyum usil yang dibuat-buat.

"Kok lo mau Jim temenan sama gue?"

Mulai. Jimin memutar bola matanya malas, sikap Jeongguk yang satu ini kembali lagi. Ia tak tau sejak Jeongguk bersama Taehyung mengapa anak ini menjadi sangat lembut kepada semua orang, bohing jika Jimin tak senang melihat perubahan baik pada diri Jeongguk. Tapi, Jimin tidak suka saat Jeongguk mempertanyakan value pada dirinya seperti ini.

flower crown | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang