--C--

741 77 13
                                    

Sebuah panggilan suara yang berasal dari ponsel Taehyung membangunkan Jeongguk dari tidurnya, menatap nama yang tertera di sana dengan alis berkerut. Ia tak tau sejak kapan Taehyung dan Presdir sering membuat kontak seperti ini, dan menurut penalarannya panggilan itu termasuk panggilan yang cukup penting. Mengingat saat itu masih pukul enam pagi.

Jeongguk menatap Taehyung yang masih tertidur di sampingnya, memeluk lengannya erat, dengan selimut yang menggulung di ujung kaki. Ia tak tega untuk membangunkan Taehyung, jadi ia membiarkan saja panggilan itu. Kemudian ia bangun dari tidurnya. Pergerakan Jeongguk sama sekali tak mengusik Taehyung, terlihat sekali bahwa pemuda itu sangat lelah.

Jeongguk tau tentang Taehyung yang mengejar wisuda semester depan, berkeinginan membuka bisnis sendiri lalu keluar dari jeratan keluarga. Jadi ia memahami seberapa keras Taehyung mengerahkan kemampuan dan waktunya saat mengerjakan skripsi.

Hal pertama yang Jeongguk lakukan adalah mandi, lalu menyiapkan air hangat untuk Taehyung. Jeongguk tak pernah lupa dengan aftercare setelah seks, karena itu adalah prinsip utamanya. Ia mencari kepuasan dengan bantuan Taehyung, maka ia harus memberikan perhatian lebih kepadanya.

Setelah merasa persiapannya di kamar mandi selesai, ia berjalan menuju ranjang. Mendudukkan dirinya di sisi ranjang, lalu membelai rambut Taehyung lembut. Jeongguk menarik senyum saat melihat Taehyung menelusupkan wajahnya ke dalam bantal di bawahnya, seolah rusa yang mencari persembunyian dari seekor singa.

Jeongguk hafal sekali bagaimana perangai Taehyung ketika tidur, atau seberapa tinggi level sulit untuk membuatnya bangun. Jadi ia membangunkannya menggunakan caranya sendiri, dengan cara membuat wajah Taehyung kembali menyembul ke atas. Lalu ia mendekatkan wajahnya pada wajah Taehyung, mencium bibirnya tanpa sedikitpun pergerakan.

Jeongguk mempertahankan posisi itu beberapa detik, lalu mulai bermain dengan bibirnya. Mengulum dan melumat bibir Taehyung perlahan, tanpa sedikitpun unsur kekerasan. Nampak sekali bahwa usahanya berhasil, ketika dirasa Taehyung mulai membalas pagutan bibirnya. Mereka bermain dengan bibir masing-masing sesaat, sampai Jeongguk melepaskan pagutan mereka.

"Good morning, king," sapanya ketika Taehyung membuka mata.

Wajahnya masih sangat lesu dengan mata yang setengah terbuka, bibir mengerucut dan tanpak memfokuskan pandangannya. Kemudian ia tersenyum saat mendapati Jeongguk ada di sana. "Morning," jawab Taehyung seadanya.

Tangan Jeongguk membelai rambut Taehyung perlahan, menyingkirkan rambut-rambut yang berantakan menutupi wajahnya. "Gue mandiin jangan?"

Taehyung terkekeh, "Udah lama nggak dimandiin Jeonggukie. Tapi nggak usah, lo bikin sarapan aja. Gue bisa mandi sendiri."

Jeongguk mengangguk mengiyakan, kemudian mengangkat tubuh Taehyung dari ranjang menuju kamar mandi setelah berhasil melucuti atasan yang Taehyung pakai. Ia meletakkan tubuh Taehyung perlahan ke dalam bathtub, tersenyun ketika Taehyung juga tersenyum ke arahnya. "Mau sarapan apa?"

"Panasin aja makanan yang gue buat kemarin, di kulkas semua. Masih mau rayain ulang tahun lo, walaupun agak telat."

"Maaf ...."

Taehyung menggeleng. "No. Lo nggak tau, jadi nggak papa. We already talked about this," jawab Taehyung sambil mendorong bahu Jeongguk, memintanya untuk keluar dan segera menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Sebenarnya kebahagiaan Taehyung tercipta dengan cara yang sederhana, bangaun tidur dengan Jeongguk di sampingnya kemudian sarapan bersama.

Permintaannya tak muluk, ia hanya ingin merasakan itu untuk waktu yang lama.

•••••

flower crown | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang