Setelah pertemuan dengan Ibunya malam itu, Taehyung tak pernah menceritakannya kepada Jeongguk. Karena baginya tidak perlu, juga itu tidak memberinya beban sama sekali. Jadi menurutnya, Jeongguk tak akan marah juga jika seumpama ia tau.
Hari ini mereka berdua baru saja kembali dari tempat pengadopsian anjing yang beberapa hari lalu mereka tentukan, namun mereka masih pulang tanpa membawa anjing mana pun. Pasalnya, banyak sekali yang perlu mereka persiapkan sebelum membawa bayi kecil mereka pulang. Jadi, mereka memutuskan untuk mengadopsinya setelah kesibukan Jeongguk sedikit mereda.
Saat ini, Taehyung tengah duduk di kursi taman seorang diri. Melihat beberapa orang yang bercanda di akhir pekan bersama keluarga mereka. Senyumnya tertarik sekilas, mengingat masa kecilnya dahulu. Saat ia bermain bersama Yeonjun di halaman belakang, lalu berakhir dimarahi karena mereka tidak mau makan.
Sekelam apapun hidup Taehyung, ia bersyukur masih memiliki sedikit kenangan masa kecil yang menyenangkan. Walaupun hanya bermain bersama adiknya, tapi hal itu sudah lebih dari cukup untuk mengenalkannya dengan rasa sayang.
Sesaat kemudian, Jeongguk datang menghampirinya dengan membawa dua cup eskrim di tangan. Satu cup coklat, dan satu cup strawberry. Lalu Jeongguk memberikan satu cup strawberry kepada Taehyung sembari berkata, "Mikirin apa lo?"
Taehyung menunjuk keluarga kecil yang duduk tak jauh dari mereka menggunakan dagunya, "Seru banget, gue mau kayak gitu nanti. Sama lo, sama anjing kita." Diselingi dengan memakan eskrimnya, lalu ia melanjutkan. "Jeongguk, seumpama nanti kita adopsi anak juga gue mau kita bener-bener rawat dia pake cinta. Kayak Mama Jeon gedein lo."
"Jauh banget mikirnya?"
"Kalau nggak dipikirin sekarang nanti kalang kabut, apalagi gue yang nggak pernah rasain kasih sayang orang tua."
Jeongguk menghembuskan nafas berat, kemudian menghadapkan tubuhnya ke arah Taehyung. "Can you stop mention that, Taehyung? Don't hurt yourself, please. Gue sakit juga," ucapnya pelan.
Taehyung yang jelas mendengar itu semua pun menolehkan kepalanya, lalu menarik tangan Jeongguk yang memegang eskrim dan menjilatnya. "Yang coklat nggak buruk juga, masih bisa gue makan. Lain kali, gue mau dua cup ya Jeonggukie? Sama coklat juga."
Jeongguk tau Taehyung sedang mengalihkan pembicaraan, jadi ia pun menuruti kemauan lelaki itu. Menawarkan rasa yang lain kepada Taehyung, bahkan menyebutkan semua rasa buah yang ada dalam eskrim. Atau sesekali akan bercanda dengan membuat eskrim rasa baru, gochujang contohnya. Mereka berdua tergelak bersama, dengan candaan yang mungkin terdengar garing ditelinga orang lain.
Namun, itulah uniknya pasangan. Mereka dapat berbagi suatu hal yang tidak dimengerti orang lain.
•••••
Sorenya adalah tepat hari di mana Taehyung harus berkunjung ke rumah orang tuanya. Jeongguk tidak bersamanya saat ini, karena ia memiliki pekerjaan yang harus ia lakukan di rumah.
Sekarang Taehyung sedang menunggu di lobi apartemen, mengingat perkataan Yeonjun kemarin bahwa Taehyung tak perlu membawa mobil. Karena akan disiapkan mobil dari rumah untuk mengantar dan menjemputnya, dan Taehyung menurut saja. Lagi pula itu menguntungkan untuknya, karena itu akan memudahkan untuk dirinya pulang bersama Jeongguk menggunakan motor Jeongguk yang siang tadi sudah bisa diambil.
Ketika Taehyung sedang terfokus dengan ponsel di tangannya, seseorang berbaju hitam rapi berdiri di depan kakinya. "Tuan muda," sapanya hanya sambil membungkukkan badan.
Taehyung mengangkat kepalanya untuk memastikan siapa yang mengajaknya bicara, lalu mengangguk untuk membalas. Taehyung meminta sang sopir untuk mengarahkan jalannya menuju mobil, dan sang sopir menerimanya dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
flower crown | KookV
FanfictionWhat will you do if your boyfiend has a mental disorder? What will you do if he just think that he just have you in his life? Jeongguk, lelaki itu memiliki semua jawabannya. "Makasih udah bertahan, makasih masih mau berjuang." "Buat lo," jeda sejena...