--five

1K 119 11
                                    

Mobil Taehyung baru saja sampai di tempat parkir, ia memilih tempat dengan peluang paling besar agar bisa keluar dengan mudah. Di dalam mobil tersebut ada dua anak adam yang saling terdiam, bukan karena bermarahan atau saling mengabaikan. Tetapi memang tidak ada yang ingin mereka bicarakan saja.

"Jeonggukie, yang tadi lucu banget. Kayaknya gue mau yang itu," ucap Taehyung sambil melepas sabuk penganmannya. Jeongguk yang masih fokus pada dasbord mobil untuk mengambil rokok dan pematiknya pun tak menanggapi, dan itu membuat Taehyung memukul kepalanya pelan.

"Taehyung," ucap Jeongguk bersamaan dengan ringisan rasa sakit. "Gila lo ya? Kenapa? Gimana?"

Taehyung menggeleng, lalu mengajak Jeongguk untuk langsung masuk menemui teman-temannya. Karena jujur saja Taehyung sudah sangat tidak sabar, mendapatkan kehangatan dari teman-teman Jeongguk menjadi salah satu hal favoritnya.

Ketika mereka sampai di sebuah meja di pojok ruangan, anak-anak yang sudah sampai terlebih dahulu bersorak meneriakkan nama mereka. Yang dipanggil hanya tersenyum sambil melambaikan tangan. "Bang. Ini Taehyung, pacar gue," ucap Jeongguk kepada salah seorang lelaki yang duduk di salah satu kursi di sana.

Sedangkan Taehyung hanya mengangguk, pasti ini Yoongi yang Jeongguk ceritakan pagi tadi. "Oh, anaknya yang punya Kim Company itu, ya?" balas seseorang itu kelewat spontan.

Jeongguk yang paham dengan raut wajah Taehyung yang sedikit berubah, pun mencari cara untuk menetralisirnya. "Kok kalian belum pesen minum?" jeda sejenak. "Ya udah biar gue sama Bang Yoongi aja yang pesen, bukannya kata lo kemarin yang mau traktir ya, Bang?" lanjutnya sambil menarik Yoongi untuk bangkit.

Dengan tanpa kecurigaan sedikit pun, Yoongi pun mengikuti Jeongguk. Cafe milik Jin cukup ramai pada malam hari, karena memang cafe ini hanya di buka saat malam. Diperlukan tanda pengenal juga untuk bisa masuk ke dalam, karena cafe itu merupakan cafe yang diperuntukkan pada orang-orang yang sudah mencapai umur tertentu.

"Bang, lain kali kalau sama Taehyung jangan bahas keluarganya, ya?" ucap Jeongguk setelah sampai pada mini bar cafe. Tanpa dijelaskan, Yoongi paham. Biasanya anak orang kaya memang memiliki masalah dengan keluarga mereka. Tapi, yang ia tak menyangka bahwa Kim Taehyung juga memiliki masalah dengan keluarganya. Pasalnya setau Yoongi, keluarga Kim Company adem-ayem tanpa konflik apapun.

Ia pun mengangguk saja, kemudian memesan beberapa minuman dan makanan ringan. Selain itu, Yoongi juga memesan rokok beserta pematiknya. Karena seluruh teman mereka merokok, jadi rokok sangat tepat untuk menemani obrolan mereka. "Taehyung ngerokok juga, Gguk?" tanya Yoongi.

Jeongguk mengangguk, "Tapi udah lama nggak. Nggak papa Bang beli aja, gue siap ngabisin," jawabnya disertai dengan kekehan ringan.

Setelah itu mereka kembali ke meja membawa beberapa minuman dan rokok di tangan mereka, Jimin yang melihat temannya membawa benyak barang pun langsung turut membantu. "Gila banget, niat mabuk lo Bang?" tanya Jimin sambil meletakkan minuman di atas meja.

"Kata Jeongguk kalian lagi stres akhir-akhir ini, bukannya minum obat paling enak?"

Taehyung langsung menatap ke arah Jeongguk, seakan mempertanyakan pernyataan yang Yoongi buat. Bagaimana Taehyung tak terkejut, Jeongguk memang tidak pernah bercerita tentang dirinya yang banyak pikiran. Biasanya yang Jeongguk ceritakan hanya dirinya yang lelah dengan jadwal kuliah yang ia punya, selain masalah itu Taehyung tak mengerti apa-apa.

Seakan memahami tatapan Taehyung kepada Jeongguk, Jimin lantas menimpali. "Iya Bang, tugas kita lagi banyak banget. Jadwal nge-lab juga nggak tanggung-tanggung, bukan cuma punggung yang retak. Kayaknya otak kita juga ikutan retak," ucapnya dramatis.

flower crown | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang