--twenty eight

721 66 16
                                    

Malam itu, saat pertemuan Taehyung dan presdir di depan cafe setelah pertemuannya dengan teman-teman Jeongguk, tak seperti yang terbayangkan. Saat itu, Taehyung hanya melihat bagaimana presdir berdiri di samping mobilnya, dan kemudian pergi setelah lama berdiam diri. Taehyumg kira, itu pertemuan biasa.

Namun ternyata tidak. Presdir tak segera meninggalkan tempat tersebut, ia mengawasi Taehyung dari kejauhan. Bagaimana saat seorang lelaki masuk ke dalam mobil putranya, dan kemudian turun di tempat yang sama. Ia pikir, mungkin saja itu adalah teman Taehyung yang memang tinggal di sana. Hanya saja, ketika ia melihat lelaki itu masuk ke dalam apartemen sang putra, ia mulai merasa was-was.

Ia mengingat betul bagaimana hubungan Taehyung dengan seorang wanita dari dulu, tak pernah bisa dikatakan baik bahkan terkesan buruk. Pikiran yang seperti itu mulai menguasai kepalanya, hanya saja ia berusaha untuk menyangkal itu semua. Ia mencoba mencari sebab yang lain, seperti mungkin saja itu hanya seorang teman yang menginap.

Ketika ia kembali ke kursi penumpang, kepalanya terasa berdenyut. Setelah pusimg dengan semua urusan yang ada di kantor, dan sekarang Taehyung membuat kepalanya semakin berputar. Putra sulungnya itu tak pernah berhenti membuat masalah, sejak ia dilahirkan sampai sekarang.

Sejak hari kelahiran Taehyung, perusahaan mengalami kemunduran yang cukup pesat. Hingga banyak sekali karyawan yang harus diberhentikan karena masalah finansial perusahaan. Presdir yang saat itu masih dalam perawatan setelah melahirkan pun harus ikut andil menangani masalah yang terjadi, bahkan ia tak pernah menyusui Taehyung sejak hari itu.

Katakan saja dirinya bodoh, karena setiap pagi ia akan membuang susu yang dihasilkan paska melahirkan tanpa memberikan sedikit pun kepada sang putra. Alasannya mudah, karena ia merasa Taehyung tak berhak mendapatkan sesuatu darinya ketika putranya itu membuat kekacauan di perusahaan.

Ia selalu menyalahkan Taehyung, jika saja dirinya tak hamil pada masa itu maka kemunduran tak akan sebegitu parahnya. Jika saja saat itu Taehyung tak memberikan kelemahan pada tubuhnya, maka semua itu tak akan pernah terjadi. Taehyung dan segala yang berhubungan dengan anak itu selalu membuat kepalanya bertalu-talu.

Ketika Taehyung berusia empat tahun, seorang pelayan datang padanya dan melaporkan soal kesehatan Taehyung yang menurun. Pelayan itu khawatir dengan sikap sang tuan muda yang tak seperti anak-anak pada umumnya, ia takut perkembangan anak itu akan terganggu dan tak bisa tumbuh seperti anak-anak yang lain.

Namun, hari itu Minji--presdir--masih acuh. Pikirannya soal Taehyung si pembuat masalah semakin dikuatkan dengan kejadian itu, jadi ia memerintahkan pelayannya untuk mengurus sang putra tanpa meminta persetujuan darinya.

Namun suatu hari, ketika ia baru saja pulang dari perjalanan kerjanya ia harus mendapat kabar yang cukup membuatnya tersentak. Saat seorang pelayan mengatakan bahwa suami dan anaknya tak sedang ada di rumah saat itu, mereka berdua sedang menjalani terapi di sebuah rumah sakit yang cukup jauh dari tempatnya tinggal.

"Ada kejadian apa sebelum ini? Siapa yang harus terapi?" tanya Minji dengan suara serak yang kentara sekali tengah kelelahan, dengan tangan yang sedari tadi memijit pelipisnya berusaha untuk menghilangkan rasa pening.

"Mas Taehyung, Presdir," jawabnya dengan suara pelan. Sedang Minji masih tak bersuara, menunggu penjelasan yang kain dari pertanyaannya. "Beberapa hari yang lalu setelah anda pergi, Mas Taehyung bersikap aneh sekali. Beliau teriak-teriak sambil lempar barang-barang yang ada di sekelilingnya. Kami semua mencoba menenangkan beliau, tapi tidak bisa. Jadi, salah seorang di antara kami menelepon direktur untuk meminta bantuan."

"Terus? Taehyung kenapa? Apa kata dokter? Dia gila?"

Sang pelayan merasa sangat mencelus mendengar perkataan itu, terdengar tak ada belas kasihan dan seakan menyumpahi pitranya sendiri. Namun ia tak bisa berkata-kata lagi selain menjawab pertanyaan itu. "Bukan gila, Presdir. Kata direktur, Mas Taehyung mengidap skizofrenia. Sebuah gangguan pada otak yang--"

flower crown | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang