Part 28

3.3K 178 17
                                    

Enjoy the story ya..!

Author pov.

Di dalam istana kerajaan haocun, seorang perempuan tengah melamun di jendela begitu malam tiba. Wajahnya menatap ke arah langit dengan sendu.
Ini adalah kali pertama baginya merasakan sesuatu hal yang begitu mendamba akan kehadiran seseorang dihatinya.
Tapi takdir kembali mempermainkannya.
Bukan karena ia tak ingin mengikat pria itu. Tapi karena nuraninya tak bisa menyakiti hati satu satunya sahabat baik yang ia miliki.

 Tapi karena nuraninya tak bisa menyakiti hati satu satunya sahabat baik yang ia miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia adalah hwa rang.
Gadis muda itu.
Entah mengapa ia tak tahu, kenapa dipikirannya masih ada bayangan suami permaisuri guang an, sahabatnya itu.
Sungguh ia sudah berusaha melupakan pria itu demi permaisuri guang an tapi hati dan pikirannya tak bisa.

Setelah tiba tadi sore di istana, seluruh para penjaga dan juga hwa rang memutuskan untuk menginap di istana ini selama beberapa hari sebagai balas budi.
Mereka semua dijanjikan akan dimanjakan selama berada di sini.

Esok hari mereka akan mengadakan perjamuan saat siang hari dengan makan bersama di gazebo besar di istana naga.
Gazebo itu berukuran cukup besar yang mampu menampung lebih dari 10 orang.

Gazebo itu berukuran cukup besar yang mampu menampung lebih dari 10 orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gazebo ini berada di dekat danau buatan yang indah dan asri. Beberapa ikan yang berenang terlihat dari atas permukaan air yang jernih persis seperti kaca yang tembus pandang.

Kaisar wang menggiring tangan permaisuri guang an untuk naik ke atas gazebo. Kali ini ia datang lebih awal bersama permaisuri guang an saja. Pangeran xiaoqing masih terlelap dalam pengawasan pelayan hua dalam kamar di istana naga.

"yang mulia... Kenapa kita datang lebih awal untuk perjamuan ini?
Bukankah biasanya anda datang saat semuanya telah siap...?"
Permaisuri guang an heran dengan kaisar wang yang menggiringnya ke gazebo saat belum memasuki waktu acara perjamuan bersama ini.

"aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja denganmu di tempat indah ini dulu, guang an...
Sudah lama bukan kita tak berdua saja di gazebo ini sejak semua masalah datang bertubi tubi dalam kehidupan kita..."
Kaisar wang menyentuh pipi permaisuri guang an dengan lembut.
Membuat ibu muda itu tersenyum dan menunduk malu. Pipinya mulai memerah alami meski tanpa sentuhan pemerah pipi yang biasanya digunakan para permaisuri di istana.
Wajahnya yang putih bersih dan juga halus, membuat permaisuri guang an sudah terlihat cantik alami meski tanpa riasan.

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang