Part 18

4K 176 35
                                        

Enjoy the story...!

Kaisar wang pov.

Malam ini ditengah perayaan acara pemberian nama bagi putraku, pangeran xiaoqing.
Nama yang indah bukan?
Tapi malam ini pikiran dan hatiku tidak tertuju pada putraku. Putra yang sangat kunanti nantikan kehadirannya.
Namun, hati dan pikiranku justru tertuju pada seorang wanita.
Seseorang yang hadir di acara perayaan malam ini.
Bukan sebagai tamu melainkan sebagai pengisi acara alias penghibur.
Dia adalah seorang penari.
Dia cantik, molek, dan menarik.
Sempat kutanyakan namanya pada salah satu pelayan di sampingku.
Katanya dia adalah seorang penari ternama di daerahnya. Ia bernama shizhi.
Nama yang cantik sesuai dengan parasnya.

Ia mengenakan pakaian yang agak terbuka tapi entah mengapa aku tak keberatan justru aku ingin melihat semua pakaiannya tanggal dari tubuhnya.
Matanya terus menatapku saat menarikan tarian penyambutan itu.
Tariannya sangat indah dan gemulai.
Ia seperti terbang melayang, menari di udara dan dihatiku juga
Perasaan ingin memiliki tiba tiba saja muncul dihatiku.
Aku ingin memilikinya.

Saat hujan turun pesta perayaan dibubarkan, ia pergi dari halaman utama istana untuk berteduh di sebuah ruangan yang tanpa ia ketahui kalau ruangan itu adalah ruang kerjaku.
Ruang pribadiku.
Aku terus mengikutinya.

Sreeek,

"yang mulia?"Ia tampak terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yang mulia?"
Ia tampak terkejut.
Ia terlihat hendak membuka pakaian yang basah ditubuhnya. Kurasa ia mau mengeringkannya.

"kau telah lancang memasuki ruanganku, nona..."
Aku sengaja menggodanya.

"astaga maafkan saya, yang mulia..."
Ia menunduk di hadapanku.
Astaga, buah dadanya yang berisi itu semakin terlihat saat aku tepat berada dihadapannya.
Aku sungguh ingin mencicipinya barang sedikit saja.

"bangunlah...
Tarianmu tadi bagus... Bisakah kau menari lagi untukku saja...!"

"tentu yang mulia...!"
Ia tersenyum manis lalu mulai bergerak.
Gerakannya luwes, dan gemulai.
Indah dipandang dan menggodaku.
Menggodaku untuk menyentuhnya.
Mataku tak bisa terlepas darinya barang sedetik pun.
Aku sudah tak tahan lagi.
Semakin lama milikku semakin tegang setiap kali melihat beberapa gerakan indahnya dan membuat celanaku terasa sesak.

Aku berdiri di hadapannya, membuatnya berhenti menari. Ia menatapku penuh tanya. Ia cantik dan manis.
Bak porselen mahal yang harus dijaga dan di nikmati.

"yang mulia...?"
Aku mengelus pipinya. Ku ambil sejumput rambutnya dan kucium.
Wangi lavender, aku menyukainya.

"duduklah diatas meja, shizhi...!"

"anda tau nama saya...?"
Ia menuruti perintahku dan duduk diatas meja. Belahan roknya yang lumayan tinggi membuat setengah pahanya yang berwarna putih dan mulus itu terlihat.

"siapa yang tak kenal dengan wanita secantik dan seindah dirimu...?"
Aku mengelus pahanya.
Ia terlihat memejamkan mata dan sedikit mendongakkan wajahnya.
Mungkinkah ia?
Menikmatinya?
Aku menyentuh pinggangnya sambil masih terus mengelus pahanya. Semakin lama semakin naik hingga mendekati kewanitaannya.
Ia mengalungkan kedua tangannya di leherku.
Ia manis sekali.

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang