[5] dibalik semuanya

136 16 5
                                    

anyway,

we continue.

Sebelumnya mohon dimaafkan kalau bahasa belum terlalu baik karena chapter ini saya tulis sebelum mampu membuat yang lebih baik dari pada sebelumnya.

• Love behind mabar •

"Ga tau nih gue baru seminggu pindahan dari bandung, masih nyari-nyari sih katanya sma 10 alzhar juga bagus ya? Kalo kalian dimana? " Tanya lisa kepada irene dan jennie.

"Hem, sma 10 alzhar adalah sma kita" jawab irene sambil tersenyum terpaksa lagi dan lagi senyum terpaksa membuat jennie bingung.

"Nah bener tuh, lu mau di sma 10 alzhar? Kalo beneran di sma kita bakal ketemu" sambung jennie. Irene hanya tersenyum.

"Hehehe, bisa bisa ntar masih berpikir pikir dulu karena kan jakarta emang bagus bagus "ucap lisa dan diangguki semuanya.

"Eh lisa gue sama jennie duluan ya, soalnya ada tugas yang belum dikerjain buat besok kita bisa kontakan lagi, minta no lo" sambil menyederkan handphone nya untuk mengisi kontak lisa tersebut.

Lisa mengambil handphone itu dan mengisi kolom nomer telponnya

"Oke kita duluan ya lis semoga kita ketemu lagi , daaahh"ucap jennie sambil melambaikan an tangannya.

Setelah lisa pergi entah kemana, jennie dan irene langsung mencari lift. Saat di lift muka irene sangat keluh membuat jennie cemas.
Entah kenapa ada yang janggal dipikirannya.

"Ren lu kenapa? Cerita lah kan sahabat gue, biasanya juga curhat ke gue"kta jennie.

"Ga"jawab irene dengan singkat.

"Hem ada yang aneh dengan naisa irene athalia" jennie pun bertanya tanya apa karena lisa ah tak mungkin juga.

• love behind mabar •

alfaro: udah selesai nih.

alfaro: gue jemput ya.

me: ada jennie juga

me: nebeng kita hehehe

"Jen nunggu diparkiran kata alfaro" kata irene yang diangguki oleh jennie.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya mobil alfaro pun datang menjemput nya.

Tinn Tinn Tinn
suara mobil alfaro datang.

"Woi"teriak alfaro yang melambaikan tangan ke arah irene dan jennie yang mencari mobilnya tersebut disana.

"Kita kemana dulu? jennie atau irene dulu, eh ga usah nanya ah gue yang punya mobil juga pasti ke jennie kan dia ada hati yang menjaga alias bucin banget" ucap alfaro yang bertanya saat keheningan terjadi.

"Bilang apa?" Mereka sudah sampai di depan rumah jennie.

"Makasih pacarnya irene eh salah alfaro ganteng tapi boonk hiyaaa" sahut jennie sambil keluar dari mobil dan melambaikan tangannya kepada irene dan alfaro itu.

"Salam buat tante jisoo jen" ucap irene dan hanya diangguki oleh jennie.

"Oke ren—"ucap alfaro terpotong.

"Makasih"ucap irene memotong perkataan alfaro yang baru sjaa ingin berucap.

"Dahh salam buat tante joy" Ucap alfaro sambil melambaikan tangannya dan irene hanya mengangguki perkataaanya.

Pasti ada hubungannya dengan tadi.

~~~

"Putri mamih udah pulang , tumben trobos aja ga lihat ada mami disini?"ucap joy yang tidak lain adalah ibu dari naisa irene athalia dan revan devandra, naisa joy putri cantika. seorang mami mami sosialita dan mengikuti trend dan pecinta choi siwon bersama jisoo.

"Ngga ko irene liat cuma lagi badmood aja hari ini!" Ucap irene sambil membaringkan tubuhnya ke sofa ruang tamu.

"Eh? Karena nilai kamu jebrot? atau gara gara gebetan kamu si sehun? " tanya joy

"Nah tuh tau udah ah aku gamau gebet sehun lagi percuma berjuang tapi di sia sia kan aduh kan sok bijak lagi otaku" irene

"Maaf neng..abang kasih tau nih inget kata tukang parkir..mundur, Mundur neng!" sambung revan yang tiba—tiba datang entah darimana asalnya.

"Eh bang ,udah pulang ? " Tanya joy

"Iya mam , liat sendiri kan revan devandra anak mami joy yang sangat menawan " kata revan sembari bersalaman dengannya.

"Au ah abang dateng dateng langsung songong mentang mentang doi nya peka aslinya kan kagak udah ah kabur" ucap irene sambil beranjak dari sofa dan menuju kamar nya tersebut.

21.00
|| Keadaan kamar revan.

dobrakkk!

Suara pintu revan dengan kencang.

"Napa ren? Ganggu aja lagi push rank gagal master gue salahin lu ya " ucap revan sambil mencopot headphone yang terpasang.

"Bang, ajarin game yang abang mainin dong yang kayak sehun, alfaro, rafa" ucap irene dengan nada manja biasalah perempuan kalo ada maunya langsung lembut bukan?

Revan terdiam seribu kata entah mimpi apa kemarin sampai sampai adek satu satunya yang sangat gurly meminta diajarkan game.
Dia kesurupan laura? atau kapella? atau alok eh kelly? Aneh banget dia hari ini.

Akhirnya revan pun mengangguki perkataan irene tetapi dengan satu syarat dia tidak akan menonton drakor 2 hari malam ini dan esok hari.

Tentu saja irene sontak kaget tapi kalau dipikir pikir irene lebih memilih diajarin game daripada maraton drakor yang membuat dia telat bangun sebenarnya sama.

Dia, pecinta pelajaran yang dibenci semua orang, matematika. Jujur saja semua yang ada di kelas belum ada yang menyainginya.

Dari semua angka, dari semua rumus,
Aku hanya menginginkan kamu.

U

dah baca syarat kan?

Hargailah ceritaku sebagai mana mestinya menghargai waktu.

love behind mabarWhere stories live. Discover now