Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
we continue
wait!
| Kalau bisa coba sambil dengerin lagu yang sedih sedih gimana gitu, biar dapet.
Syarat membaca [ Mampu menghargai saya ]
• Love behind mabar •
Irene langsung berlari melewati koridor sambil menangis tanpa suara disana.
Irene sangat bodoh kenapa dia membuka hati kepada sahabat nya yang jelas-jelas adalah incaran semua manusia dibumi ini.
"Irene bodoh..." dengusan kesal irene langsung pergi ke parkiran sekolah dan menelfon bang revan dengan cepat.
Irene langsung duduk dan bersandar di tembok depan gerbang sekolah sampai air matanya seketika mengalir.
"Irenee.." seorang lelaki berjas putih dan rambut berwarna hitam terdengar sedang teriak dengan samar samar di belakang irene
Rasanya ia tidak ingin dan tidak mengenal yang namanya jatuh cinta, ia sangat sangat muak atau bisa jadi lebih dari kata muak.
"Ren.." sendu alfaro sambil menepuk bahu irene secara perlahan lahan.
"Maafin gue ren.. ini bukan yang lo liat" Alfaro berujar. Irene menghela nafas berat dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum
"Irene, Ke—kenapa dia?"
"Kamu apaan dia faro?" Ternyata seseorang datang dan langsung kaget karena yang sedang dia lihat adalah adiknya yang sedang menangis dan sedang tersandar digerbang.
"Dia ngeliat gue sama kak shanon pegangan tangan mungkin irene salah paham, padahal gue nolak ajakan dia hari ini, sorry ren.." alfaro tertunduk saat menjelaskan semuanya
"Tapi hun dia bener bener sayang sama lu, terima aja kasian dia ngejar ngejar lu" akhirnya irene membuka mata dan angkat bicara setelah mendengar penjelasan adam.
"Gue cuma sayang lu ren.." Alfaro memegang kedua tangan irene dengan rasa tulus.
"Gue nyamuk, bentar deh kalian berdua puas puasin dulu, ntar gue balik pas selesai" revan yang melihat si adam dan si hawa sedang dalam keadaan sendu. Revan langsung pergi ke warung sebelah untuk membeli minuman.
"Tapi gak gini caranya far.." wajah irene yang tidak tampak air mata lagi, akhirnya air mata tersebut tidak bisa ditahan sampai dia meneteskan nya kembali.
