[14] katamu menyentuh, hun.

55 15 4
                                    

anyway,

we continue

“ gue gak bisa buka hati.“

ini masih malam, ini masih malam, dan ini masih malam begitupun—,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ini masih malam, ini masih malam,
dan ini masih malam begitupun—,

dengan irene masih suka, masih cinta,
masih sayang, masih mengharapkan seseorang yang jelas tidak menginginkannya.

Ia menghela nafas dan semakin merenung sembari menyenderkan tubuhnya dan memiringkan kepala nya dan langsung bertanya tanya kepada dirinya sendiri itu.

"Bukannya aku ini bodoh? Kenapa aku sama sekali tidak bisa membuka hati untuk orang lain yang masih menungguku diluar sana?" batin irene sambil mengepal tangan kanan.

Memang ada beberapa hawa ataupun adam yang seperti ini, entah kenapa orang yang menulis cerita ini pun sepertinya sama.

"Tapi kenapa sehun berubah begitu drastis? rasanya gue pengen gak naik kelas kalau kayak gini ceritanya, huft.

"Banyak yang mengira hidup irene memanglah sangat bahagia, palalu bahagia kalau percintaan aja udah rumit kayak gini".
batin nya sambil memonjok tangan yang baru saja dikepalnya tersebut ke tembok.

"Kalian hanya melihat sebelah mata"

Sebelah mata.

Sebelah—

Mata.

Dan akhirnya nya teman karibnya yang sedikit demi sedikit menunjukkan rasa kepada Irene tersebut menelfonnya.

Irene langsung menghapus air mata yang baru saja keluar dari mata cantiknya.

"Kenapa far?" Tanya nya sembari menunjukan senyum terpaksa nya tersebut.

Harus ya kayak gitu.

"Jangan boonk irene"

"Beneran alfaro"

"Mata lu udah kayak panda, nangis terus ntar
Cantiknya ilang" candanya.

entah kenapa irene benar benar merasa—

,Down sekali.

"Kan kalo emang cantik natural gak akan ilang lu mah bercanda nya kadaluarsa"

"Iya sih, cantik"

"Lu juga ganteng"

Heh? Mulut siapa tadi jing?
mulut siapa yang bilang dia
ganteng, irene belum pernah
bilang kepada temannya
selain Sehun, toh.

"Makasih, gue bawain—"

Ting nong!
bel rumah berbunyi.

"Hai tante irene nya ada?" tanya seorang pria yang datang membawa kantung plastik bertuliskan zuhzi gois, nama restoran sushi.

love behind mabarWhere stories live. Discover now