[30] kalo menang kita jadian

44 12 4
                                    

"Hari ini turnament?" Tanya alfaro lewat handphone nya tersebut melalui aplikasi WhatsApp messenger terbaru.

"Gak lah besok" kata revan menjawab nya.

H-1 turnament mari berkumpul
Dirumah revan Danendra dimalam ini.

"Punten"

"Dih ngapain lo kesini?" Irene membuka pintu rumahnya dan terkejut karena keberadaan sehun dan rafa tersebut.

"Besok" Irene masih berfikir ada apa dengan hari esok? Atau ada hubungannya dengan turnament? O iya! Besok! Astaga.

"Oh"

"Hai, langsung ke atas aja ke kamar gue" Kata revan menyapa dan diangguki oleh mereka berdua.

"Alfaro mana?" Tanya Irene setelah menghitung jumlah personal nya kurang satu

"Punten mbak" Tiba tiba alfaro datang.

"Nah, tu far ada yang kangen" kata rafa.

"Apaan sih" kata irene.

"Halah kangen kangen bangsat"

"Jangan ngegas dong"

"Eh.. ini ada tiga ganteng ganteng gak bilang-bilang mau kerumah? Harusnya mamih dandan dulu dong" kata joy setelah melihat keberadaan mereka.

"Hehe iya tan"

"Diantar siapa kalian?" Tanya joy. Mereka langsing menatap sehun.

"Papah"

"Siwon? Astaga kok gak bilang kamu? Tante mau minta tanda tangannya kemaren baru beli album ayah kamu soalnya" joy langsung excited banget mendengar kata Siwon.

"Hehe"

"Haha hehe haha hehe aja anak ini" batinnya

"Mah, mereka mau ke atas"

"Oh yaudah sana" Semuanya langsung menuju ke kamar revan yang bersebelahan dengan kamar sang gadis perempuan.

Mereka merembukan misi untuk besok, berbagai macam-macam cara untuk memenangkannya untuk turnament ini.

Mereka berempat, mereka satu squad.
Lawan mereka sangatlah susah, buktinya sebelum sebelumnya hanya juara kedua saja.
Jadi target turnament besok adalah kesatu.

Kedua mulu kapan ke satunya.

Kesatu dihati dia mah udah sering.

Kalo turnament lagi nyoba nih besok.

Jangan sampai besok pelampiasan.

Harus satu, apapun rintangan nya.

"Lagi pada ngapain sih sampe gak ada suaranya sama sekali" Irene penasaran mendengar kesepian yang ada disampingnya

"Hayo! Lah apaan nih diem diem" Irene mendobrak pintu kamar revan tersebut.

Semuanya memasang headphone ditelinganya dan memegang handphone ditangannya dan feeling di otaknya.

"Abang"

"Alfaro"

"Sehun"

"Rafaa" teriak irene yang masih saja tidak dipedulikan oleh mereka yang sedang serius.

Setelah irene kesal karena tidak dipedulikan akhirnya kembali ke kamarnya dan menamatkan episode drama bulan ini.

"Kok ngintip?" Tanya revan sembari mencopot headphone ditelinganya saat melihat irene ingin kembali ke kamarnya.

"Ga"

"Ngambek ya hehe" goda alfaro. Irene tidak memperdulikan nya lagi dan mengibaskan rambutnya tersebut.

love behind mabarWhere stories live. Discover now