Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-ketika hujan datang kenang. Bahkan rintiknya bukan lagi air. Tetapi rindu yang berguguran. Saat kopi ku tersedu, semua menjelma jadi kenang. Bahkan isi cangkirnya bukan lagi air. Tapi kau menggenang.
• love behind mabar •
"Beneran?" Tanya irene tidak percaya. Lisa hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"Kenapa gak bilang" tanya sehun yang masih mewawancarai seorang gadis tersebut.
"Harus bilang se?" Jawabnya.
"Aku pacar resmi Kamu bukan!"
"Gak usah marah, aku lupa" ucap lisa.
"Jadi kita setiap nongkrong disini, kamu bisa buatin kita matchalatte?" Tanya alfaro dan diangguki lagi dengan lisa. Hell! Tentu semuanya terkejut dari kelas satu sebelum lisa dinyatakan pindah tidak pernah tahu.
"Kok?"
"Huftt" Hela lisa sebelum menceritakan semuanya tentang kepemilikan caffee ini.
"Oh gitu toh" sehun yang berusa paham tapi masih tidak bisa paham juga.
"Paham?" Tanya lisa. Semua menggeleng.
"Oh iya ini ada rekaman juga, dan kita juga bisa liat dicctv. Dan ini kalian kenal?" Lisa menunjukkan foto lelaki dimotor.
"Rizky" sontak kaget.
"Dia yang ngerencanain mungkin karena tak tik dia bener - bener udah ketauan, kalau bisa harus dilaporin sih bener bener keterlaluan banget dia" jelas lisa.
"Kak rizky emang Evil sat"
"Kakak kelas kalian?"
"Iya dia, lebih tepatnya ketua osis kami"
"Kok bisa?!" Tanya lisa penasaran.
"Dulu dia emang bener bener baik banget, sampe semua orang pun senggan sama dia. Tapi setelah kejadian ini kedua kalinya bener bener gue gak percaya banget sih, berubah" jelas irene dengan nada tinggi.
"Harusnya dia dicopot dari jabatannya"
"Besok kita laporin"
"Tunggu! Jangan besok kita mau lomba, lusa aja mungkin kita udah siap bicara" ucap alfaro menjawab perkataan sehun.
"Nah" kata irene.
"Yaudah yuk pulang, duluan ya" ucap irene sembari berdiri dari duduknya.
"Yaudah, hati hati" kata sehun sebelum bergandengan tangan dengan lisa.