Chapter 5

819 75 9
                                    

Author POV

Kim Mingyu bersandar pada kursinya, satu alis terangkat saat melihat kartu yang ia pegang. Menghela napas panjang. Tampaknya, kali ini dewi fortuna tidak berpihak padanya.

Dimasa lalu, permainan ini merupakan andalannya mendapatkan pundi-pundi sampingan yang menyejahterakan dia selain sebagai seorang CEO.

Namun, belakangan semua yang ia lakukan dalam permainan ini, membuatnya mengeluarkan semua emasnya perlahan kepada saku lawannya.

Meski begitu, ia terlalu berpengalaman untuk membiarkan kegelisahannya diketahui orang lain. Ia sengaja memasang ekspresi bosan, menegaskan ia pria yang memiliki urusan lebih penting dari ini.

Mingyu berhasil menyunggingkan senyum lemah kepada Tuan Joshua, lawannya diseberang sana. "Kau mau menyamai taruhanmmu, atau kau memilih untuk menyerah, sobat?" sindir Joshua.

Itu hanyalah gertakan untuknya, dan Mingyu bertanya-tanya apakah pria itu menyadari bahwa ia telah kehilangan berapa banyak uang untuk beberapa bulan terakhir.

Sebagai orang yang mengalami pasang surut dimeja judi, Mingyu merasa sedikit gelisah, jika teman-teman mengetahui kondisinya saat ini.

Yang diambang kebangkrutan. Ia membutuhkan pengalihan, "Ada kabar terbaru, hyung? Kau tidak banyak bercerita tentang gosip yang hangat saat ini. Hal itu membuatku bertanya apakah kau terlalu sibuk akhir-akhir ini."

"Taehyung telah kembali."
"Apa?" darah Mingyu memanas dan adrenalinnya meningkat. "Itu mustahil! Rumor semacam itu sudah ketinggalan zaman, Joshua-hyung." sargah Mingyu. Joshua menatapnya tajam.

Pria itu mungkin sudah mabuk berat, tetapi tetaplah seorang pemain kartu yang tangguh, dan mampu menyampaikan akurat.

"Yah, kalau begitu kemarin aku melihat rumor itu dari kejauhan di pesta Tuan Min. Doa adalah sosok yang menonjol, hampir tidak mungkin aku salah mengenalinya, Gyu. Aku dengar kekayaannya meningkat beberapa kali lipat dari sebelumnya."

Cengkraman Mingyu pada kartu menguat. "Si pecundang kembali, sungguh sebuah kejutan." berusaha terdengar tenang, namun dalam hati merasa muak dengan berita terbaru itu.

"Sepertinya ia kembali untuk menyingkirkan hantu masa lalunya. Dan dengan kekayaan melimpah untuk membuat semua orang melupakan kenapa dulu ia melarikan diri."

Bahu Mingyu menegang. Ia tahu bahwa pria itu tidak memiliki kekuatan melawan ataupun mengalahkannya dimasa lalu, tetapi jika Taehyung bisa melakukannya, maka habislah ia.

Dengan informasi yang baru diketahuinya barusan, musuh bebuyutannya sudah muncul kembali, kegelisahan Mingyu bertambah dua kali lipat dibanding sebelumnya.

Mingyu meletakkan kartu, memberi isyarat pada pelayan wanita agar mencatat utangnya malam ini, "Aku permisi, Tuan Joshua."

Berdiri dengan tegap dan berlalutanpa menunggu tanggapan Joshua, menuju ke ruang tamu. Dia melewati tirai beludru yang memisahkan ruang judi dengan ruang lainnya.

"Yang mana yang anda inginkan, Tuan?" Julian mengamati ruangan itu, matanya memeta ruangan, menilai satu persatu pria manis yang beraneka macam, untuk merangsang dan memikat pria tangguh yang akan memilih mereka dan membawa mereka kesalah satu kamar yang disediakan dirumah itu.

Mingyu tersenyum saat melihat salah satu pelacur, dengan rambut lurus cokelat dan tubuhnya mungil namun tampak padat dibeberapa bagiannya. Yang mengingatkannya pada sosok hantu yang pernah ia dan Taehyung perebutkan dan mereka nikmati bersama. "Aku menginginkan dia."

~~~

"Katakan lagi kepadaku kenapa kita berada disini?" tanya Jimin dengan jail, menikmati pelototan dari sahabatnya. "Kau yang selalu membujukku untuk lebih sering pergi keluar," jawab Taehyung dengan ketus, matanya sudah mulai menyusuri ruangan itu.

The Night Pleasure (Watty's 2021)Where stories live. Discover now