Author POV
Jungkook mendesah saat merasakan air hangat yang menenangkan disekelilingnya, ia memejamkan mata, menurunkan tubuhnya, dan meluruskan kakinya didalam bathtub yang berukir indah.
Rasanya sangat nikmat. Begitu mereka sampai, Taehyung langsung mengurung dirinya diruang kerja dan meninggalkan Jungkook sendirian.
Malam itu terasa sangat panjang dan sepi, membuatnya sulit untuk tidur, saat ia memikir cerita masa lalu Taehyung yang diungkapkan oleh Mingyu, dan gairah Taehyung yang meledak-meledak saat perjalanan pulang kemarin, tetapi setelahnya Taehyung menjaga jarak.
Taehyung tidak mengatakan apa-apa, tetapi jika ia mau jujur, ia juga tidak berusaha mengumpulkan keberanian untuk bertanya langsung pada Taehyung.
Apakah Taehyung bermaksud untuk meyakinkannya bahwa Taehyung tidak bersalah dengan bercinta dengannya? Apakah frustasi yang dialami Taehyung yang membuat pria itu menyetubuhi ia dengan kasar? Apa rasa bersalah telah menipunya sekian lama? Jutaan pertanyaan melayang dikepalanya, yang bisa ia lakukan kini hanya diam, mungkin pada saatnya ia akan tahu seperti apa.
"Dia bermain kasar padamu." Suara Sebastian dari ambang pintu, saat dirimya berdiri untuk memberi privasi kepada majikan barunya. "Jangan kurang ajar, Bastian." Lirih Jungkook sambil merapatkan tubuh, merengkuh badannya.
"Memar bisa bercerita, begitu kata ibu saya. Memang bukan tempat saya untuk memberikan komentar, tapi itu yang terlihat, Tuan. Maafkan saya."
Sebastian membungkuk, kali ini sambil tersenyum. "Saya akan mrnjaga anda, Tuan. Anda tidak perlu khawatir." Jungkook membalas dengan senyuman tipis.
"Saya akan membuatkan salep dan meletakkannya diatas meja. Permisi." Ujar Sebastian kembali. Jungkook menganggukkan kepalanya. Sebastian pun berbalik dan meninggalkan Jungkook untuk menyelesaikan mandinya.
Jungkook mengigit bibirnya, saat melihat banyaknya memar dibeberapa bagian tubuhnya, ditambah warna kulitnya yang putih membuat memar itu semakin jelas terlihat.
Jungkook merona saat melihat memar samar disekitar leher dan pinggulnya. Semua memar terasa sakit saat ia tekan, dan Jungkook semakin merona saat memikirkan bagian tubuhnya yang terasa paling perih sepenuhnya tersembunyi dari pandangannya.
Dengan cahaya matahari pagi yang masuk melalui jendela, sulit dipercaya dunianya menjadi semakin goyah dan aneh.
Setelah menyisir rambutnya, Jungkook mrmperhatikan isi meja riasnya. Disana, teronggok choker berkilau yang diberikan Taehyung dimalam mereka menonton pertunjukan musik.
Ia yakin jika kemurahanhati Taehyung hanya untuk menutupi sisi gelap pria itu. Tragedi sudah terjadi, dimana pria itu kehilangan Tunangannya oleh serangan brutal orang asing.
Jika Mingyu memang pernah berteman dengan Taehyung, maka tuduhan Mingyu pasti terasa lebih menyakitkan untuk Taehyung.
"Apakah aku mengganggu?" Taehyung muncul dibelakangnya, kemunculan Taehyung yang tiba-tiba membuat Jungkook terlonjak kaget.
Taehyung menatapnya dengan sorot yang sinis. "Maafkan aku, aku tak bermaksud untuk membuatmu takut.. lagi." Tanpa berpikir, Jungkook memukul lembut dada Taehyung.
"Kau tidak membuatku takut! Dan berhentilah membuat dirimu sendiri sebagai seorang penyiksa." Jungkook menggigit bibirnya, terkejut dengan keberanian dirinya sendiri.
YOU ARE READING
The Night Pleasure (Watty's 2021)
Romance{Watty's 2021} (indonesian book) Seumur hidupnya, Jungkook selalu dianggap tertutup. Namun pada malam itu, Jungkook, menjadi pemuda penggoda yang akan menjebak seorang CEO sombong yang pernah meremehkannya secara terang-terangan. Rencananya sederha...