Chapter 20

575 51 3
                                    

Author POV

Keesokan harinya, Taehyung menunggu pertemuan penting diruang kerjanya, ia kembali memikirkan dilemma yang sedang ia hadapinya.

Bagaimana semua itu bisa berawal?

Taehyung duduk dimejanya, mengamati dokumen dan buku-buku yang menjadi favoritenya. Wonwoo pernah mengejeknya sebagai pria yang penuh aturan, tetapi akhirnya akan selalu kacau.

Bagaimana persaingan kecilnya dengan Mingyu bisa berkembang sejauh ini?

Darahnya asa ditanganmu, Mingyu.
Dan ada ditanganmu juga, Taehyung.

Flashback

Dulu mereka pernah berteman, ia mengenal Mingyu sejak kecil. Di universitas, mereka menunjukkan sikap terbaik dan terburuk satu sama lain.
Saat mereka berusia dua puluh dua tahun, mereka datang ke sebuah bar gay dan Taehyung melontarkan komentar konyol mengenai uji kekuatan pada Mingyu. Kemudian, Taehyung meniduri seorang pemuda, mencari kenikmatan yang bisa didapatnya, dan turun kebawah untuk menunggu Mingyu.

Namun, Mingyu menanggapi serius perkataannya, dan berusaha meniduri seluruh pemuda submasive yang ada disana. Lalu mereka tertawa bersama, saat Mingyu membanggakan kemenangannya, hanya untuk menunggu Taehyung mengakuinya, tapi ia pun harus kehilangan uang jauh lebih banyak karena itu.

"Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kemenangan." ujar Mingyu, sama sekali tak terpengaruh oleh hilangnya sebagian uangnya. Namun Taehyung menggeleng. "Bayarannya mungkin terlalu tinggi temanku." dengan smirk andalan Taehyungm "Tidak akan pernah," janji Mingyu, dengan mata yang berbinar.

Taehyung sangat menyukai binar dimata Mingyu sehingga ia selalu berusaha menantang Mingyu, sementara ia hanya duduk dan tertawa melihat hasilnya.

Menang atau kalah, permainan sama sekali tak berbahaya, pada awalnya. Namun kemudian, Mingyu mengatakan padanya bahwa tak ada satupun milik Taehyung yang tak bisa ia rebut darinya, jika Mingyu menginginkannya.

Maka mereka berdua mabuk, dan setelah Taehyunh merenungkannya, Mingyu sudah merebut satu persatu kekasih Taehyung, sampai akhirnya, melirik Tunangannya.

Flashback end

Sekretarisnya, Hoseok, muncul diambang pintu. "Pengacaramu sudah datang, Taehyung. Apakah aku harus membawanya masuk?" ujar Hoseok sambil membungkuk. "Iya, terima kasih, Hyung." Hoseok berlalu, memanggil pengacara itu untuk masuk.

Taehyung berdiri untuk menyapa Pengacara, Kim Namjoon, ya sahabatnya. Kemudian Namjoon pun masuk, dengan membawa tas kulit hitam dan penampilan yang rapi. " Selamat sore, kawan. Tak biasanya kau menghubungiku."

Namjoon membungkuk pada Taehyung sebentar, dan Taehyung pun melakukan hal yang sama, Namjoon menghampiri Taehyung.

"Kalau begitu, kita segera mulai saja Hyung." Taehyung menunjuk kursi didepannya. "Menurutku pertemuan ini ada kaitannya dengan masalah yang sudah kita bahas sebelumnya." Namjoon menebak. Taehyung menggangguk, memaklumi ucapan Namjoon yang blak-blakan. "Ada perkembangan?"

Namjoon tersenyum, matanya menyorot bangga atas tebakannya. "Kehidupan Kim Mingyu tidaklah tertutup seperti yang kita pikirkan. Meskipun mudah untuk diselediki."

Namjoon mengeluarkan beberapa lembaran kertas dari tasnya dan menyerahkannya pada Taehyung. "Ini daftar lengkap seluruh utang dan pemasukkannya." Taehyung mengamati nama-nama pemberi utang berserta jumlah utang yang diberikan kepada Mingyu. "Dan apa ini, hyung?"

The Night Pleasure (Watty's 2021)Where stories live. Discover now