Chapter 15

588 56 4
                                    

Author POV

Keesokan paginya, Taehyung mendapati dirinya berjalan mondar-mandir diruang kerjanya, memikirkan pertemuannya dengan Mingyu.

Memutar ingatan dikepalanya, suara terkesiap dan perubahan wajah Cat-nya. Meski ii ia pun sudah tau bila Jungkook dan Mingyu memiliki hubungan yang dekat, tapi tetap saja merasa terganggu melihat kenyataan itu secara langsung.

Reaksi Taehyung terhadap tatapan mesra satu sama laub dan 'hukuman' yang menyertainya, membuat Taehyung sama terkejutnya seperti Jungkook. Namun mulai sekarang, ia bertekad untuk lebih mengendalikan dirinya.

Bersumpah agar ia tak membiarkan emosi membuatnya kehilangan kendali. Ia akan menggunakan dendamnya terhadap mantan tunangannya sebagai tameng tiap kali tekadnya goyah.

Taehyung sudah mengangkat bendera perang, dan sekali lagi, menemukan seorang pemuda diantara mereka, menantang Mingyu untuk memburu pemuda pilihannya.

Jika Mingyu memang terkejut karena telah merebut pemudanya, maka  Mingyu bisa menutupi itu dengan baik. Kim Mingyu sudah mengaku mengenal Jungkook, dan rona merah dipipi Jungkook menjadi penegas semuanya.

Mingyu berniat untuk melatih Jungkook, tapi kenyataannya kini Taehyung yang telah membimbing pemuda itu.

Taehyung menampilkab peran sebagai kekasih yang cemburu demi melancarkan rencananya. Ia akan menjauhkan Jungkook dengan Mingyu.

Jika Kim Mingyu mengejar Jungkook, maka usaha Taehyung untuk menghancurkan musuh bebuyutannya akan berjalan lebih cepat.

Jika Mingyu menggunakan keberadaan Jungkook sebagai senjata, maka Taehyung akan memberi pelajaran keras pada Mingyu. Menegaskan bahwa Mingyu telah salah bermain dengannya.

Taehyung akan mempertahankan Jungkook dan memastikannya tidak akan mendapat informasi yang berguna untuk dilaporkan kepada Mingyu. Ia hanya harus memastikan bahwa Jungkook sedang tidak merencanakan sesuatu.

Taehyung menarik memanggil kepala pelayannya, beberapa detik kemudian Sebastian muncul diambang pintu. "Ya, Tuan?" ucapnya dengan tak lupa memberikan penghormatan.

"Apakah Jungkook pernah mengirim surat dari rumah ini?" pertanyaan tersebut dilontarkan Taehyung dengan raut serius. "Tidak, tuan. Dan setahu saya, tidak ada surat yang datang untuknya juga." jawab Sebastian tanpa ragu.

"Jika dia mengirim surat atau pesan dari rumah ini, kau harus memberikannya terlebih dulu padaku, mengerti?" menatap Sebastian dengan raut yang sulit dibaca.

"Baik, saya mengerti, tuan." Ujar Sebastian patuh, sama sekali tak ada nada menuduh dalam suara pelayannya. Sebastian bertahan bertahun-tahun bekerja dengannya hingga mereka saling memahami.

Taehyung meminta pelayannya itu untuk pergi  dari ruang kerjanya dan kembali duduk didepan mejanya sambil menopangkan kening ketangan.

Tanpa bisa ditahan, kenanga Wonwoo dan perintah yang sama yang pernah membuatnya kembali datang menghantuinya.

"Aku ingin melihat setiap surat yang dikirim dan diterima oleh Tunangan saya, apakah kau mengerti, Sebastian?"

"Ya, tuan."

Sedikit sekali yang berubah. Mungkin ia memang ditakdirkan menjalani semua ini lagi. Tidak! siapa yang perduli dengan lingkaran takdir yang sama! pikir Taehyung.

The Night Pleasure (Watty's 2021)Where stories live. Discover now