Teriakan dan ocehan tamu lain dalam pertemuan jamuan anak-anak kolega memenuhi pertemuan kali ini. Bertempat disalahsatu hotel bintang 5 milik CEO muda, bernama Kim Namjoon, yang secara khusus disewa untuk memuaskan tamu hadirin pada pertemuan kali ini. Sudah seminggu berlalu semenjak pesta topeng, ini adalah hidup yang sebenarnya layak ia jalani.
Jungkook memaksakan bibirnya menyunggingkan senyum. Tidak ada seorang pun yang menatapnya bisa melihat sosok selain pemuda pendiam dengan kehidupannya yang membosankan, tak ada seorang pun yang menyadari api gairah yang tengah mrnghantuinya setiap kali teriangat pada-
"Oh ada Tuan Mingyu rupanya!" seruan antusias salah satu muda mudi yang menghadiri jamuan itu. Sekujur tubuh Jungkook membeku, lalu terbakar oleh api yang berkobar. Ia menoleh kebelakang. Pria itu, Kim Mingyu.
Pria yang telah ia rayu dan taklukkan. Pria yang dengan berani ia dekati dan menyerahkan dirinya sendiri tanpa membuka identitas aslinya. Ia mengamati pria itu berjalan santai diantara kerumunan.
Matanya menyusuri paras elok dan jantungnya langsung berpacu cepat saat mengingat bagaimana rasanya paha berotot itu diantara kedua kakinya, betapa kokoh dan lihainya pria itu-
Terpotong kembali karena kehebohan muda-mudi, serta bisik-bisik diantara mereka yang saat ini sedang dikejutkan oleh seorang Kim Mingyu berjalan mendekati arah Jungkook sedang berdiri.
Pikirannya berpacu dengan panik. Apakah ia akan mengingatku? apakah ia akan menyadari bahwa akulah pemuda yang membawanya ke bilik itu? apakah dia yang memberikan isyarat bahwa dia mengenalkah? apakah aku mampu mengungkapkan kebenaran itu?
"Halo Jungkook, lama tak berjumpa," sapa Mingyu dan meraih tangan Jungkook untuk ia jabat, ekspresi Mingyu terlihat tenang dan santai.
"Lama tak berjumpa denganmu, manis." seringaian tertampang diwajah Mingyu. Jungkook menyadari bahwa rasanya jauh lebih buruk untuk berada didepan Mingyu setelah apa yang mereka lakukan malam itu.
"Ya lama tak berjumpa, tuan." Jungkook menggigit bagian dalam bibirnya, meredam rasa kecewa. Bukankah tadi ia hampir serangan jantung saat membayangkan Mingyu mengenalinya? tapi tadi merupakan tanda baik, berarti pria itu melupakan kejadian malam itu. Ia harus mampu menutup mulut demi menjaga harga dirinya.
Jungkook menguatkan diri, mengangkat dagu, menunjukan kekuatannya. Ia berhasil tersenyum. Kemudian Mingyu membalas senyum itu singkat dan berlalu, memilih menemui tamu yang lainnya.
Ia menyadari, takdir ternyata lebih kejam daripada dugaannya. Sekalipun Mingyu lebih tampan dari yang ia ingat, tapi... ini bukan pria yang sama, dimalam itu! perbedaan tinggi keduanya tidak dapat menyamarkan kebenaran pada malam itu. Kecuali Mingyu telah kehilangan beberapa centi tingginya,aka bisa dipastikan Jungkook merayu orang yang salah.
Tidak! tidak mungkin! Sebelum pesta topeng, Jungkook hanya sekali bertemu Mingyu. Saat itu ia berpikir bahwa Mingyu merupakan orang paling tampan yang pernah dilihatnya, namun Mingyu menghinanya di depan teman-teman pria itu.
Ia merasa sangat yakin, pria di pesta Tuan Min itu lebih pendek beberapa centi. Otaknya mencoba mencari segala kemungkinan untuk mencegahnya mengambil kesimpulan yang mengerikan bahwa ia telah melakukan kesalahan.
Dan bahkan seingatnya, suara Mingyu dan Pria itu sangat berbeda. Bagaimana ia bisa sebodoh itu? Dalam hati menghina dirinya sendiri, lututnya gemetar, saat ia semakin yakin kesalahan fatalnya.
Tangan Mingyu, terlihat ramping namun tidam seperti yang diingatnya. Jemari tidak panjang dan lentik, seperti tangab yang telah membelai kulitnya.
Jungkook mengamati Mingyu pergi, berusaha menelan kebencian yang membuatnya serasa tercekik. Pria bajingan itu seharusnya bisa lebih sopan! Tampaknya, Mingyu sudah terlalu sering berhadapan dengan banyak muda-mudi sehingga
Mingyu mencari objek yang baru. Kilat amarah memudar dengan cepat saat kembali mengingat tindakan beraninya di pesta Tuan Min. Jika pria itu bukan Mingyu? lalu siapa?
Ia telah merayu pria yang salah! Rasa mual menyerangnya, saat mengetahui fakta bahwa pria itu bukanlah Mingyu, dan ia sama sekali tidak tahu siapa pria itu sebenarnya.
Orang asing yang tidak sedikit pun ia kenal, atau lebih buruknya seseorang yang ia kenal. Keringat dingin mengaliri kening dan pelipis Jungkook. Ia sadar suatu saat ia akan berjumpa dengan pria itu.
~~~
Jung Hoseok sudah memberikan 'laporan' tentang latar belakang Jeon Jungkook secara umum, menyadari sebagian informasi itu bukanlah sesuatu yang berguna bagi seperti dirinya.
Ia menarik napas sebelum melanjutkan kembali 'laporan' dan berujar "Jeon Jungkook memiliki kesibukan yang padat. Ia menjadi sukarelawan untuk acara amal, baru baru ini ia mengikuti proyek baru, berkaitan dengan kegiatan sosial-"
"Apakah hyung bisa mencaritahu kemana saja dia pergi selama seminggu ini?" potong Taehyung menahan diri untuk mengajukan pertanyaan selanjutnya.
"Aku sudah mencaritahu. Bukan tugas mudah karena ia menggunakan mobil sewa yang berbeda tiap kali melakukan kegiatan nya diluar sana. Sepertinya ia bersikap hati-hati tiap kali keluar dari kediamannya itu. Menurut pelayan disana Jungkook cukup sering berkunjung malam hari kesuatu tempat untuk menemui seseorang."
Taehyung merasakan emosi posesif yang aneh. Kucingnya bertemu dengan seseorang secara rahasia, dan membohongi pelayannya. Secara insting ia tahu bahwa itu ada hubungan dengan pemuda itu.
Ia mencoba mengabaikan kebencian terhadap rivalnya itu. Ia tidak boleh salah melangkah, nanti mungkin bisa merusak segala rencananya.
Namun, ia tak bisa melepaskan pemuda misteriusnya begitu saja. "Aku tahu hyung akan berusaha lebih baik lagi, dan memberitahukan ku kabar terbaru secepatnya."
Taehyung berdiri tidak sabar menyelesaikan permainan ini dan mengklaim hadiahnya. "Baik, Tae. Aku akan melaporkan padamu sesegera mungkin ketika aku mendapatnya informasi terbaru"
Taehyung membuka laporan lainnya tentang pakaian yang ia gunakan pada malam itu, setelah terpikirkan olehnya untuk mengecek tentang asumsi apa yang digunakan kucingnya saat menyamakan ia dengan pria lainnya itu.
Saat ditanyakan pada desaigner pakaiannya, hal mengejutkan terjadi. Ternyata pakaian yang ia gunakan juga telah dipesan oleh Kim Mingyu namun ia tak mengambil pakaian tersebut juga tak menghadiri pesta pada malam ini. Napas memburu, tangannya mengepal hasil laporan yang sudah ia baca itu.
Setengah misteri terpecahkan, kenyataan ini membuatnya murka. Jadi kucingnya adalah pemuda yang akan menyerahkan diri pada Kim Mingyu.
Kebetulan yang manis sekaligus miris. Setelah menjalani tahun-tahun sulit dan hukuman, ia berhasil merebut sesuatu dari Mingyu.
Dimasa lalu, ia selalu menjadi pihak yang kalah, dan ia menyadari permainan ini semakin serius. Sampai menemukan tunangannya tewas terbunuh.
Apakah pemudanya sudah menjadi milik Mingyu? apakah mereka berdua bekerjasama? Apakah Mingyu mengantisipasi kepulangannya dengan menggunakan pemuda itu, merayu dan menggodanya? Untuk mengalihkan perhatiannya?
Tidak ada seorangpun yang tahu tentang misterius atas kepergian tunangannya dan keinginannya untuk menghancurkan dan membalas perbuatan Mingyu padanya.
Pemuda penggodanya itu tidak lagi menjadi pengalih perhatian, sebelum ia merencanakan balas dendam. Tapi sekarang kucingnya itu telah menjadi pusat rencananya.
TBC~
i'm back back back~~
Gimana pendapat kalian dengan chap ini? udah mulai terbuka kan kebenaran secara satu persatu?
makin penasaran tidak?Nah kali ini jangan lupa Komen Vote, bila perlu kritik, saran atau teori2 kalian tentang apa yang sebenarnya terjadi XD
sayang kalian banyak-banyak
I Purple U
Swaggy
YOU ARE READING
The Night Pleasure (Watty's 2021)
Romance{Watty's 2021} (indonesian book) Seumur hidupnya, Jungkook selalu dianggap tertutup. Namun pada malam itu, Jungkook, menjadi pemuda penggoda yang akan menjebak seorang CEO sombong yang pernah meremehkannya secara terang-terangan. Rencananya sederha...