Empat Puluh Dua

1.3K 136 46
                                    

Lima bulan sudah usia kandungan Irene kini dan selama itu pula Irene senantiasa merawat Jaehyun yang keadaannya tak menunjukan perkembangan apapun. Irene sudah meminta suaminya untuk dirawat di rumah sakit saja supaya ada dokter yang memantau keadaannya, namun Jaehyun menolak dengan alasan ia tidak ingin membuat Irene kerepotak jika harus bolak-balik ke rumahsakit.

Jaehyun memilih dirawat di rumah saja agar bisa selalu berdekatan dengan Hyunjin.

Tanpa ada satupun selang medis yang menempel di tubuhnya. Jaehyun tidak ingin merasakan sakit akibat selang-selang tersebut.

Hari ini Jaehyun meminta semua keluarga besarnya untuk datang ke rumah Irene ia mengumpulkan semua anggota keluarganya termasuk Park Seo Joon dan Sohyun pun ada disana. Mereka semua berada diluar sedangkan Jaehyun berada dikamar berdua dengan sang istri.

Berada didalam pelukan Irene lah Jaehyun merasakan kenyamanannya, tidak ada tempat yang lebih nyaman selain di pelukan sang istri tapi Nara pengecualian.

Duku sewaktu Jaehyun sakit Nara lah yang selalu mendekap Jaehyun merawatnya sampai sembuh namun itu dulu sebelum Jaehyun menikah sekarang berbeda Jaehyun memiliki Irene sang istri saat ini  jadi sekarang Jaehyun memilih Irene. Jaehyun ingin berada dipelukan Irene sampai ia menghembuskan napas terakhirnya.

"Jangan nangis terus.." kata Jaehyun lirih, laki-laki itu mengusap air mata sang istri yang sedari tadi tak mau berhenti menetes.

"Gimana aku bisa pergi dengan tenang kalo kamu nangis terus kaya gini"

Bukannya mereda justru tangisan Irene semakin menjadi-jadi, melihat keadaan Jaehyun yang semakin lemah wajahnya pucat tubuhnya kurung kering membuat hati Irene seperti tersayat-sayat.

"Kamu janji sepeninggal aku nanti kamu harus bahagia, ya?"

Justru Irene menggeleng "Kalo kamu mau aku bahagia jangan pergi Jae.."

"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan cepat atau lambat aku harus pergi"

"Kamu jahat!" kata Irene dengan suara parau "Waktu aku koma, kamu--kamu selalu minta aku buat bangun, sekarang aku udah sehat kamu--" tercekat, Irene tidak bisa melanjutkan perkataannya.

"Jangan sambil nangis bicaranya sayang, pelan-pelan" katanya dengan sisa tenaga yang ia punya Jaehyun mengusap air mata sang istri.

"Jangan tinggalin aku--aku mohon Jae"

"Kita kumpul lagi di surga nanti sama Hyunjin dan--" tangan Jaehyun mengusap perut Irene yang sudah mulai membuncit "Dan anak kita, kamu harus kuat demi mereka ya nanti kita ketemu lagi, itupun kalo kamu mau" pungkasnya.

"Aku mau kita sama-sama terus Jaehyun hiks,...hiks... jangan tinggalin aku"

"Janji sama aku, kamu harus bahagia sama Sehun, ya?"

Irene menggeleng cepat "Enggak! kalo aku sama Sehun aku gak akan sama kamu lagi di surga nanti!" tolak Irene cepat.

"Jangan suruh aku nikah sama Sehun! kalo itu permintaan kamu maaf aku gak akan ngelakuin itu!" seolah tahu apa yang ada dipikiran sang suami Irene langsung mengatakannya secara gamblang Irene tidak akan menikah dengan siapapun lagi.

"Hyunjin butuh Papa-"

"Kamu juga Papa-nya Hyunjin! kamu bilang kalo kamu sayang sama Hyunjin meskipun dia bukan anak kandung kamu!"

"Bukan gitu maksud aku sayang, dengerin aku dulu--"

"Enggak! kalo kamu tetep maksa aku buat nikah sama Sehun aku gak mau!"

Jaehyun akhirnya pasrah ia tidak bisa memaksa Irene lagi "Tapi kamu harus janji sama aku setelah ini kamu harus bahagia"

Irene diam tidak menjawab, Irene tidak bisa berjanji kepada Jaehyun karena ia pun tidak tahu setelah Jaehyun pergi akan seperti apa hidupnya.

sacrifice or betrayal (Sehun X Irene) 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang