Keras Kepala

529 54 28
                                    

Saat ini Yoongi berada di depan gerbang sekolah Seokjin, menunggu Seokjin keluar dari kelasnya. Namun saat melihat Seokjin datang, ia merasa aneh karena melihat Seokjin yang tampak tidak bersemangat dan pucat, apalagi ditambah ada ruam merah di leher Seokjin.
" Seokjin kenapa Taehyung? " tanya Yoongi khawatir.
" tadi ia dicekik oleh Jungkook, hyung " jelas Taehyung. Yoongi yang mendengar itu membulatkan matanya.
" apa?! Anak itu berani mencekik Seokjin?! " tanya Yoongi yang mencoba menahan amarahnya.
" sudahlah hyung, lagipula aku tidak apa apa, " ucap Seokjin yang tidak ingin memperpanjang masalah.
" bagaimana tidak apa apa?! Anak itu sudah berani bermain kasar seperti itu, Taehyung, hyung minta kau menjaga Seokjin selama di sekolah, jangan sampai hal seperti ini terulang lagi, " ucap Yoongi. Taehyung yang mendengar itu tentu saja mengangguk cepat.

" hyung tenang saja, aku pasti akan menjaga Seokjin! " ucap Taehyung yakin. Entah kenapa, ada perasaan senang di hati Seokjin saat mendengar ucapan Taehyung.
" ya sudah, ayo kalian berdua naik ke mobil, kita akan makan malam di rumah hyung, " pinta Yoongi. Seokjin dan Taehyung yang mendengar itu langsung naik ke mobil.
" hyung sebelum kita ke rumah, kita ke rumah Taehyung dulu ya, " ucap Seokjin. Yoongi mengernyit bingung, untuk apa Seokjin meminta ke rumah Taehyung terlebih dahulu?
" untuk apa ke rumah Taehyung? " tanya Yoongi.
" menjemput Molly hyung. "
Yoongi yang mendengar jawaban Seokjin terkejut.
" jadi Taehyung yang membeli Molly? " Seokjin mengangguk.
" astaga mengapa hyung baru tahu? Ternyata dunia sempit sekali, " ucap Yoongi tidak habis pikir.
.
.
Jungkook yang baru saja pulang dari sekolah, langsung membanting tasnya kesal. Namjoon yang melihat itu sudah tahu apa masalah yang dialami adiknya ini.
" kau ini kenapa membanting banting barang seperti itu? " tanya Namjoon lembut. Jungkook tidak menjawab pertanyaan Namjoon, ia malah mengambil tempat duduk di samping Namjoon dan melipat kedua tangannya di depan dada.
" kau pasti bermasalah dengan Seokjin lagi kan? " ucap Namjoon. Ucapan Namjoon sukses membuat Jungkook terkejut.
" hyung benar kan? "
" hyung tidak perlu tahu! " ketus Jungkook. Namjoon mencoba bersabar menghadapi adiknya yang keras kepala satu ini.
" sudahlah Jungkook, lagipula untuk apa kau mencari masalah dengan Seokjin, " ucap Namjoon mencoba memberi pengertian.

Jungkook yang mendengar itu jelas tidak terima. Yang ia tangkap dari ucapan Namjoon adalah Namjoon menyalahkan dirinya dan malah membela Seokjin.
" mengapa hyung jadi ikut ikutan menyalahkan ku dan malah membela Seokjin?! " ucap Jungkook tidak terima. Namjoon yang mendengar ucapan Jungkook menghela nafasnya.
" bukannya begitu, hyung hanya ingin yang terbaik untukmu. Lagipula untuk apa kau membenci Seokjin? Bukankah kalian seharusnya bisa berteman? " ucap Namjoon memberi saran pada Jungkook. Namun lagi lagi Jungkook tidak mau mendengarkan ucapan orang orang yang mencoba memberikan pengertian padanya.
" kalian semua itu sama saja!! Semua menyuruhku berteman dengan Seokjin!! Kalian tidak ada yang mengerti berada di posisi ku hanya Jimin hyung yang mengerti!! " ucap Jungkook dan pergi dari hadapan Namjoon. Namjoon memijat pelipisnya, pusing menghadapi adiknya yang satu itu.
" jika begini, bisa bisa hubunganku dengan Yoongi juga tidak baik, " monolog Namjoon.

Saat di kamar, Jungkook tidak henti hentinya menggerutu karena orang orang yang menasihatinya. Yang ada di pikirannya sekarang adalah mengapa semua orang tidak mengerti posisinya dan malah menyalahkan diriya. Jungkook benci jika ada yang menasihatinya dan seolah olah memojokan
nya.
" dasar semua orang, hanya membela Seokjin saja!! Lagipula apa bagusnya si Seokjin itu sih?! "
Selama di kamar Jungkook terus memikirkan rencana apa yang harus ia lakukan untuk memberikan sedikit permainan pada Seokjin. Sepertinya otak Jungkook sudah tidak bisa berpikir dengan baik lagi jika menyangkut soal Seokjin.
" huh, Jimin hyung juga tidak ada kabarnya dari kemarin, " gumam Jungkook.
.
.
Di sisi lain, Jimin sedang membaringkan rubuhnya di ranjang empuk miliknya. Ia memikirkan perbuatannya selama ini pada Seokjin. Apa itu semua sangat keterlaluan. Sebenarnya ada rasa penyesalan dalam diri Jimin, namun ada juga sisi dimana ia ingin menghabiskan Seokjin. Jimin sebenarnya belum siap berpisah dengan Yoongi. Namun ia harus menerima konsekuensi atas perbuatan yang ia lakukan selama ini pada Seokjin. Entah apa yang ada di pikiran Jimin saat ini, yang terpenting sekarang ia hanya ingin menyendiri. Ia juga tidak tahu akan membantu Jungkook menghabisi Seokjin atau tidak. Otaknya terlalu pusing memikirkan ini semua. Tidak ingin berlarut dalam pikirannya, Jimin memutuskan untuk berendam di kamar mandi dan merelakskan pikirannya.
" huh, mengapa hidupku jadi seperti ini? " gumam Jimin.

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Hai, Er ada book baru dengan genre brothership. Dan tentunya pemerannya masih BTS dan maknae Seokjin😉. Menurut kalian dipublish setelah book ini tamat atau besok?

Pet Lovers ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang