Mencari Baju

887 84 6
                                    

Seokjin baru saja keluar dari kamarnya, namun ia harus dibuat kesal karena omongan Jimin.
" huh, tiap hari keluar terus, " cibir Jimin. Seokjin yang mendengar itu hanya bisa bersabar.
" apa hyung yakin aku setiap hari keluar? " tanya Seokjin.
" iya, bukankah kemarin kau juga pergi? " tanya Jimin tidak mau kalah.
" apa 2 hari itu bisa dibilang setiap hari? " tanya Seokjin balik. Mendengar pertanyaan Seokjin, Jimin terdiam. Melihat Jimin yang terdiam, Seokjin tersenyum puas.
" huh, makanya hyung jangan asal bicara, " ejek Seokjin.
" kau ini.... " geram Jimin.
" sudahlah aku mau pergi dulu, lebih baik hyung jaga rumah saja, " ucap Seokjin dan langsung meninggalkan Jimin yang menahan amarahnya.
' awas saja, lihat saja nanti. '

Seokjin langsung keluar dari rumahnya dan melihat mobil Taehyung yang sudah ada di depan rumahnya. Tanpa berlama lama lagi, Seokjin langsung masuk ke mobil Taehyung.
" mianhae, apa kau sudah menunggu lama? " tanya Seokjin tidak enak.
" tidak, aku baru saja sampai, " bohong jika Taehyung bilang bahwa ia baru saja sampai, ia sudah sampai di depan rumah Seokjin sekitar 20 menit yang lalu. Entah ada alasan apa Taehyung berbohong pada Seokjin. Seokjin yang mendengar jawaban Taehyung pun tersenyum lega.
" huh, untung saja. Kukira kau sudah menunggu lama, " ujar Seokjin. Taehyung tidak merespon jawaban Seokjin.

Di tengah tengah perjalanan, Seokjin bertanya pada Taehyung, model baju seperti apa yang akan mereka cari nanti.
" Taehyung baju seperti apa yang kita akan cari nanti? "
" hm? Baju couple mungkin, " jawab Taehyung.
"co...couple? "
Taehyung mengangguk, melihat jawaban Taehyung pun, wajah Seokjin bersemu merah. Melihat Seokjin wajah Seokjin yang merah, Taehyung pun langsung bertanya.
" kenapa wajah ku memerah? Kau sedang sakit? " tanya Taehyung khawatir.
" ti...tidak, lanjutkan saja menyetir mu, aku tidak apa apa, " jawab Seokjin gugup.
' astaga mengapa jantungku begini?! '

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. Akhirnya mereka sampai juga di salah satu mall. Mereka langsung menelusuri satu persatu toko baju yang menurut mereka cocok. Namun sudah kurang lebih 30 menit mereka mencari, tidak ada juga yang cocok di mata Taehyung.
Padahal sedari tadi, banyak baju yang menurut Seokjin bagus.
" Taehyung kita mau kemana lagi? Kau mencari baju yang modelnya seperti apa? Kita sudah berkeliling tapi tidak ada satupun yang cocok di matamu, " protes Seokjin. Taehyung yang mendengar protestan Seokjin terkekeh.
" kita harus mencari yang paling bagus. Aku tidak mau kita nantinya diejek karena penampilan, " jelas Taehyung.
" memangnya ada apa kau ingin cepat cepat? " sambung Taehyung. 

" aku ingin makan, " cicit Seokjin karena malu. Taehyung yang mendengarnya pun tertawa.
" hahaha, astaga, ternyata kau lapar? Mengapa tidak bilang dari tadi? " ucap Taehyung tertawa. Seokjin yang ditertawai pun menjadi kesal.
" jangan menertawakan ku!! Aku lapar seperti ini juga karena kau!! " ucap Seokjin tidak terima dengan wajah yang memerah, entah menahan amarah atau malu.
" ya sudah, ayo kita pergi makan dulu, " ucap Taehyung yang masih tertawa
" ya sudah!! Ayo kita makan, dan hentikan tawa mu Tuan Kim!! " ucap Seokjin yang sengaja menekan kan kata Tuan Kim.
" baiklah baiklah, ayo kita pergi makan sekarang. "

Di depan mata Seokjin sekarang sudah tersaji banyak makanan. Seokjin yang melihat itu pun langsung berbinar.

Berbeda dengan Seokjin, Taehyung yang melihat makanan sebanyak itu hanya bisa menelan ludahnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda dengan Seokjin, Taehyung yang melihat makanan sebanyak itu hanya bisa menelan ludahnya kasar.
" Seokjin apa kau yakin kita bisa menghabiskan semuanya? " tanya Taehyung ragu. Seokjin yang mendengar pertanyaan Taehyung langsung mengangguk yakin.
" tentu saja, tenang saja aku bukan tipe orang yang membuang buang makanan. Jadi kalau kau tidak habis, aku yang akan menghabiskannya. Lagipula kita bisa membungkusnya nanti, " jelas Seokjin. Taehyung yang mendengar penjelasan Seokjin pun mengangguk pasrah.
" baiklah, mari makan. "

Taehyung dan Seokjin pun langsung memulai acara makan mereka. Tanpa mereka sadari, ternyata mereka sudah menghabiskan semua makanan yang ada di meja. Taehyung yang melihatnya pun tak percaya.
" wah aku tak yakin tadinya kita bisa menghabiskannya. Aku tak percaya badan sekecil mu ternyata muat banyak, apa jangan jangan di dalam perutmu itu usus semua? " ucap Taehyung.
" enak saja!! Aku memang terbiasa makan banyak, " ucap Seokjin.
" kurasa aku tidak rugi jika sering sering mengajak kau makan Seokjin, " ucap Taehyung. Seokjin yang mendengar itu tersenyum licik.
" kalau begitu sering seringlah mentraktirku tuan Kim, " pinta Seokjin.
" baiklah, idemu bagus juga. "
Seokjin tersenyum menang.

" ayo kita lanjut mencari baju, " ajak Taehyung.
" ne. "
Mereka langsung bangkit dari tempat duduknya dan melanjutkan mencari baju.
" Taehyung apa menurutmu baju itu cocok? " tunjuk Seokjin. Taehyung yang mendengar Seokjin, langsung melihat ke arah yang ditunjuk Seokjin.
" sepertinya cocok, ayo coba kita lihat, " Taehyung dan Seokjin langsung mendekati baju tersebut.
' mudah mudahan saja cocok. Kaki ku sudah pegal menemani si curut ini berkeliling, ' batin Seokjin.
" sepertinya cocok, ya sudah langsung bungkus saja, " ucap Taehyung. Seokjin yang mendengar perkataan Taehyung pun terkejut. Bagaimana bisa mereka membeli baju tanpa mencoba nya?

" kau tidak ingin mencobanya? " tanya Seokjin.
" tidak, aku yakin itu akan bagus di kita nanti, " ucap Taehyung nanti.
" lalu bagaimana dengan ukurannya? " tanya Seokjin lagi.
" kurasa pas juga, untuk apa berlama lama hanya untuk mencoba baju saja, " jawab Taehyung santai. Seokjin yang  mendengar jawaban Taehyung hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya. Dirasa baju yang mereka dapatkan sudah pas, Taehyung langsung membayarnya dan mengantar Seokjin pulang.
" ayo kita pulang. "
" ne. "

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Pet Lovers ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang