" astaga bisa bisa gila aku gara gara Jungkook, " ucap Jaehwan frustasi karena sikap Jungkook kemarin. Jaehwan tidak bisa membayangkan jika Jungkook benar benar serius dengan perkataannya, bahkan Jungkook sudah menjadi seorang psikopat seorang. Taehyung yang baru saja memasuki toilet, heran dengan Jaehwan yang terlihat takut dan mondar mandir sedari tadi.
" Jaehwan? Mengapa tidak masuk ke kelas? " panggil Taehyung. Jaehwan langsung menoleh dan mendapati Taehyung yang berdiri di belakangnya.
" ah tidak ada apa apa kok, " demi apa pun Jaehwan sekarang tidak tahu harus menjawab apa. Taehyung sebenarnya menyadari sikap aneh Jaehwan, namun ia memilih untuk tidak menghiraukan nya." Taehyung, " panggil Jaehwan. Taehyung menoleh ke arah Jaehwan, terlihat Jaehwan ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat ragu.
" ada apa? "
" Ju- " baru saja Jaehwan ingin mengatakan apa yang terjadi. Tiba tiba Jungkook masuk ke dalam toilet dan menuju wastafel untuk mencuci tangannya. Seketika nyali Jaehwan menciut dan ia memutuskan untuk pergi dari sana. Taehyung yang melihat itu hanya bisa mengernyitkan alisnya bingung.
" ada apa dengan anak itu? " gumam Taehyung. Taehyung mengalihkan pandangannya ke arah Jungkook dan terkejut saat melihat ada bekas noda darah di tangan Jungkook.
" Kook? Itu bekas darah apa? "
" oh ini? Tadi aku habis membunuh kucing, mengetes ketajaman pisau ku untuk seseorang nanti, " jawab Jungkook enteng dan masih sibuk mencuci tangannya.Taehyung terkejut saat mendengar kata kata itu keluar dari mulut Jungkook. Bagaimana bisa dengan enteng nya Jungkook berbicara seperti itu? Setelah selesai dengan acar cuci tangannya, Jungkook kembali ke kelas tanpa menghiraukan Taehyung yang memandangnya dengan tatapan terkejut sekaligus heran.
" seseorang? Apa itu Seokjin?! " ucap Taehyung spontan. Taehyung yang merasa ada yang tidak beres pun buru buru mengeringkan tangannya yang basah dan menuju ke kelas. Saat di kelas, Taehyung langsung menghampiri Hoseok dan Seokjin yang lagi membahas materi pelajaran.
" Taehyung? Ada apa? Kenapa berlarian seperti itu? " tanya Seokjin heran.
" huh, syukurlah kau tidak apa apa, " Taehyung menarik nafasnya lega." huh? Tidak apa apa bagaimana maksudnya? " tanya Seokjin yang heran dengan ucapan Taehyung.
" tidak, tidak ada apa apa. Hanya memastikan kondisi kalian berdua saja, " jawab Taehyung asal.
" Taehyung, kau tidak sedang berbohong pada kami kan? Jawaban mu ngasal sekali, " protes Hoseok.
" tidak, siapa juga yang berbohong pada kalian, sudah, lebih baik kalian lanjutkan saja membahas materinya, " perintah Taehyung karena tidak mah membahas masalah ini lebih lanjut.
.
.
.
Di sisi lain, Jimin beranggapan bahwa Jungkook sudah tidak terobsesi lagi pada Taehyung. Karena ia tidak pernah mendengar kabar dari Jungkook lagi. Jadi ia pikir semuanya sudah tenang dan aman aman saja.
" TING TONG " terdengar bel rumah Jimin dibunyikan, Jimin langsung melangkahkan kakinya ke arah pintu. Namun saat Jimin membuka pintu, ia terkejut melihat Yoongi dan Namjoon berada di hadapannya.
" Yoongi? Namjoon? Kalian tahu darimana rumahku? "
" itu tidak penting, yang ingin kami bahas sekarang adalah tentang kau dan Jungkook, " ucap Yoongi datar. Jimin yang tidak mengerti akhirnya memutuskan untuk mengajak mereka masuk ke dalam terlebih dahulu. Saya di dalam, mereka bertiga langsung mendidikan dirinya di sofa empuk milik Jimin." jadi, tadi kalian ingin membahas apa? Tentang aku dan Jungkook? Memangnya aku dan Jungkook ada apa? " tanya Jimin bingung.
" apa kau bersekongkol dengan Jungkook untuk membunuh Seokjin? " tanya Yoongi dingin dan to the point.
Jimin membulatkan matanya saat mendengar ucapan Yoongi, bagaimana bisa mereka beranggapan begitu?
" ma..maksud kalian? Aku tidak mengerti. "
" Jungkook sudah berani mengancam untuk membunuh Seokjin di depan Seokjin sendiri, apa kau terlibat di dalamnya? " bukan Yoongi yang berbicara, melainkan Namjoon. Ya, Namjoon sudah tau masalah Jungkook berniat membunuh Seokjin. Ia sendiri bahkan tak habis pikir dengan pola pikir Jungkook yang menurutnya sudah diluar batas wajar." tidak! Jujur, aku sama sekali tidak terlibat di dalamnya, bahkan selam beberapa hari ini Jungkook tidak pernah menghubungi ku sama sekali, jadi ku pikir ia sudah tidak memikirkan rencana gila itu lagi, " jelas Jimin. Jimin tidak berbohong, yang ia katakan semuanya adalah benar.
" kau yakin? " selidik Yoongi.
" yakin! "
" aku tidak tahu jika Jungkook akan senekat ini, apa perlu aku membantu kalian, " sambung Jimin.
" tidak usah / perlu, " jawab Namjoon dan Yoongi bersama. Jimin banya tersenyum miris saat mendengar tolakan dari Yoongi. Namjoon menatap Yoongi dan mencoba memberi pengertian.
" Yoon, mengertilah sedikit, ini demi Seokjin. "
" baiklah baiklah, " Jimin kembali tersenyum senang saat mendengar ucapan Yoongi.
" jad, apa yang harus kita lakukan? " tanya Namjoon.
" kau punya rencana? " Jimin mengangguk dan membisikkan rencana yang dimilikinya.
" not bad. Baiklah kita akan memakai rencana mu. "To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Pet Lovers ( END )
FanfictionSeokjin seorang namja yang memiliki peliharaan, harus menitipkan peliharaannya kepada orang lain yang merupakan keluarga pacar hyung nya, karena suatu urusan. Namun di saat ia ingin mengambil peliharaan nya kembali, keluarga pacar hyung nya sudah me...