Waspada

543 53 9
                                    

" Jungkook, " panggil Jimin pada Jungkook yang sibuk dengan handphonenya.
" ada apa hyung? " tanya Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.
" sepertinya mulai sekarang kita harus berhati hati jika ingin melakukan sesuatu, " jelas Jimin serius. Jungkook yang menangkap nada serius dari Jimin langsung mematikan handphonenya dan menghadap ke Jimin.
" memangnya kenapa hyung? "
" tidak, hanya saja, semenjak kita dari restoran saat bertemu Jaehwan, hyung merasa ada yang mengikuti kita, " jelas Jimin khawatir.
" apa hyung yakin? " Jimin mengangguk.
" sebenarnya aku juga merasa begitu, tapi kita akan bertemu dimana jika tidak di restoran? " tanya Jungkook.
" hyung punya rumah di sekitaran sini, tidak ada yang mengetahuinya, bahkan Yoongi juga tidak tahu, karena rumah hyung yang juga letaknya agak terpencil, " ucap Jimin. Jungkook menganggukkan kepalanya setuju.

" ya sudah, nanti hyung berikan saja alamatnya padaku, nanti aku akan memberi tahu Jaehwan. "
" baiklah, hyung berikan sekarang saja, " Jungkook mengangguk. Jimin segera membuka handphonenya dan memberikan alamat rumahnya.
" jadi apa rencana mu selanjutnya Jungkook? " tanya Jimin.
" aku menyerahkan nya pada Jaehwan di awal ini, selagi tidak merugikan kita, aku akan mengikuti rencana dan permainannya. Jika kurasa rencana Jaehwan tidak berhasil, maka aku akan turun tangan, " jelas Jungkook. Jimin tersenyum mendengar penjelasan Jungkook.
" kau ini, hyung tidak menyangka, dibalik wajah polos mu itu ternyata ada sifat iblis. "
Jungkook tersenyum mendengar itu.
" tentu saja! "
Dan akhirnya mereka tertawa bersama.
.
.
Saat ini, Seokjin dan Hoseok berada di rumah Taehyung. Sedari tadi Hoseok tidak berhenti mengomel pada anjing Seokjin dan Taehyung.
" yakk!!! Seokjin, tolong singkirkan anjing ini!! Sedari tadi dia menjilati ku terus!! " adu Hoseok. Seokjin dan Taehyung yang mendengar itu tertawa.
" astaga Hoseok, itu artinya dia ingin bermain dengan mu, " ucap Seokjin. Seokjin tahu, sahabatnya ini tidak menyukai hewan sama sekali, bahkan semut sekalipun.
" aku tidak peduli dia ingin bermain dengan ku atau tidak, yang penting singkirkan aniing jelek ini!! " ucap Hoseok yang tidak tahan lagi dengan jilatan Molly. Seperti tidak terima dikatai jelek oleh Hoseok, Molly malah mencakar Hoseok.
" GUK GUK!! "
" yakk!! Berani sekali kau mencakar ku!! " omel Hoseok.

" Hoseok cobalah bersahabat dengannya, dia tidak jahat kok, " ucap Taehyung yang sedari tadi memperhatikan Molly.
" terserah dia mau jahat atau tidak!! Yang penting aku ingin dia enyah dari hadapanku!!! " ucap Hoseok yang mengusap lengannya yang dicakar, bukannya menjauh, Molly malah semakin mendekati Hoseok. Taehyung dan Seokjin pun tidak ada niatan sekalipun membantu, yang ada mereka berdua sibuk menertawai Hoseok.
" kau pergi dari hadapan ku sekarang!! Kalau tidak ku bakar kau hidup hidup!! " ancam Hoseok. Kim Go - Eun yang baru saja datang dari dapur pun bingung mendengar keributan dari ruang tengah.
" ada apa ini? Mengapa ribut ribut Taehyung? " tanya Go - Eun pada sang anak.

" ahjumma tolong katakan pada Taehyung untuk menyingkirkan dia!! " adu Hoseok.
" jadi gara gara ini? Astaga, Taehyung cepat singkirkan Moocy dari temanmu, " perintah Go - Eun. Taehyung pun langsung mengambil Moocy dari Hoseok. Akhirnya Hoseok bisa bernafas lega tanpa ada gangguan dari Moocy.
" terima kasih ahjumma, " Go - Eun mengangguk.
" kau ini, seharusnya dari tadi kau singkirkan Moocy, mengapa tidak disingkirkan? "
" habisnya Moocy hanya ingin bermain saja eomma, tapi Hoseok menolak, " jelas Taehyung.
Go - Eun hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar penjelasan anaknya.
" ya sudah, eomma lanjutkan memasak dulu, kalian tunggulah disini. "
" ayo ahjumma, kubantu, " ucap Seokjin yang sudah berdiri.

" aigo, tidak usah repot repot, kau duduk saja disini. "
" tidak apa ahjumma, ayo, " Seokjin langsung menarik tangan Go - Eun. Melihat Seokjin dan Go - Eun yang sudah tidak terlihat lagi, Hoseok mulai menggoda Taehyung.
" sepertinya eomma mu akan segera mendapatkan menantu, " ucap Hoseok sambil menyenggol pundak Taehyung. Taehyung yang mendengar itu membuat pipinya memerah.
" astaga temanku yang satu ini malu malu, " goda Hoseok.
" yak, siapa yang malu?! " tanya Taehyung tidak terima.
" sudahlah Taehyung, akui saja kalau kau malu, untuk apa ditutup tutupi, " Hoseok semakin gentar menggoda Taehyung.
" Hoseok diamlah atau Moocy kulepaskan?! " ancam Taehyung. Hoseok yang mendengar itu jelas tidak terima.
" awas saja kau berani melepaskannya!! Ku bakar dia hidup hidup!! " Hoseok mengancam Taehyung balik.
.
.
" Yoongi apa besok kau akan mengikuti Jimin lagi? " tanya Namjoon.
" belum tahu, jika dia tidak pergi untuk apa aku mengikutinya? " jawab Yoongi.
" tapi apa kau yakin besok dia tidak pergi? Bukankah kau sendiri yang bilang jika dia setiap hari akan keluar walaupun sebentar? " tanya Namjoon.
" entahlah Joon, tapi jika setiap hari kita mengikutinya, aku takutnya pekerjaan di kantor tidak terurus, apalagi saay ini kita ada proyek besar besaran, " jelas Yoongi. Namjoon berpikir bahwa ucapan Yoongi ada benarnya juga.
" tapi kurasa kita tidak perlu setiap hari mengikutinya, kau kan bisa mengawasinya saat di rumah, bukankah kalian saat ini satu rumah? " Yoongi yang mendengar perkataan Namjoon, seketika tersadar, benar juga, mengapa tidak terpikirkan olehnya?
" sepertinya ide mu bagus juga, ya sudah lanjutkan saja pekerjaanmu, " Namjoon mengangguk.
' apa nanti malam aku harus diam diam masuk ke kamar Jimin dan mengecek handphonenya? "

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Pet Lovers ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang