Gila

509 50 25
                                    

Selama perjalanan pulang, Jin hanya diam saja, malah lebih terkesan melamun dan tidak fokus. Yoongi yang melihat gelagat adiknya seperti itu jelas khawatir. Apa yang menganggu pikiran adiknya sampai seperti ini?
" Jin, " Yoongi mencoba memanggil Jin, tapi tidak ada jawaban sama sekali dan tatapan Seokjin terlihat kosong. Yoongi yang melihat ini menjadi semakin khawatir. Yoongi memtuskan untuk menepikan mobilnya dulu sebentar. Lihat, bahkan Jin tidak tahu sama sekali jika mereka sedang berhenti di tepi jalanan. Yoongi memegang pundak Jin yang membuat sang empu tersentak kaget.
" ah hyung? Ada apa? Mengapa kita berhenti? " tanya Seokjin bingung.
" itu tidak penting, kau mengapa dari tadi Hyung perhatikan melamun terus hm? " tanya Yoongi lembut.

" tidak ada kok hyung, hanya kelelahan saja, ayo kita jalan lagi, " ucap Jin seolah olah tidak terjadi apa apa. Namun Yoongi tidak menjalankan mobilnya, ia malah menatap Seokjin dalam. Seokjin yang ditatap seperti itu merasa aneh apada hyung nya ini.
" hyung? Mengapa tidak jalan? "
Yoongi menghela nafas saat mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Jin.
" kau tidak bisa membohongi hyung Seokjin, apa terjadi sesuatu di sekolah? " tanya Yoongi. Seokjin hanya diam dan menunduk saat pertanyaan itu keluar dari mulut Yoongi,. Yoongi yang melihat Jin diam semakin yakin jika ada sesuatu yang menganggu adiknya.
" baiklah kalau kau tidak mau cerita, hyung akan bertanya pada Taehyung saja nanti, " ucapan Yoongi membuat Seokjin membulatkan matanya. Tidak, dia tidak bisa membiarkan Yoongi tahu masalah ini dari Taehyung.

" jangan hyung! " teriak Seokjin yang membuat Yoongi kaget.
" jadi kau sendiri yang mau bercerita? " Seokjin mengangguk.
" hyung, apa aku harus mati? "
Pertanyaan macam apa itu? Mengapa Seokjin malah membahas tentang kematian?
" Seokjin, jangan bicara yang tidak tidak! Hyung tidak suka mendengarnya! "
" tapi aku akan meninggalkan Hyung sebentar lagi, " lirih Seokjin. Yoongi tidak mengerti kemana arah pembicaraan Seokjin.
" kau itu tidak akan kemana mana Seokjin!! Apa ada yang mengancam mu?! " geram Yoongi.
" jawab Seokjin!! " amarah Yoongi mulai memuncak. Ia tidak berniat memarahi Seokjin, ia hanya geram pada orang yang sudah membuat adiknya seperti ini.

" hiks hiks, " Seokjin mulai menangis saat mendengar bentakan Yoongi. Yoongi yang melihatnya pun merasa bersalah, Yoongi langsung menarik Seokjin ke dalam pelukannya.
" maaf, hyung tidak bermaksud membentak mu, hyung hanya tidak ingin kau berpikir yang macam macam, hyung tidak mau kehilangan mu, " ucap Yoongi sambil mengelus lembut surai Seokjin.
" hiks hyung aku takut pada Jungkook hiks, dia bilang, dia akan membunuhku hiks, " ucap Seokjin di sela sela tangisnya. Tangan Yoongi mengepal keras hingga menjadi putih menahan amarah saat mendengar ucapan Seokjin.
" shh, tenanglah dia tidak akan berani macam macam padamu, ada hyung yang akan melindungi mu. "
Seokjin tidak membalas perkataan Yoongi, tangis Seokjin juga tidak terdengar lagi, Yoongi melihat Seokjin, ternyata anak itu sudah tertidur. Yoongi tersenyum saat melihat wajah Seokjin, ia menjauhkan tubuh Seokjin dari tubuhnya dan memberikan Seokjin posisi nyaman untuk tidur.
" kau tenang saja Seokjin, hyung akan melindungi mu. " 
.
.
Sedari tadi Jaehwan meringis ngilu saat mendengar suara kedua pisau yang saling beradu. Itu ulah Jungkook, Jaehwan tidak tahu jika Jungkook mengajaknya ke tempat seperti ini. Ia tidak menyangka ternyata Jungkook tidak main main dengan kata katanya.
" Kook kau yakin akan melakukannya? Bukankah ini terlalu gila? " tanya Jaehwan hati hati. Jungkook tertawa saat mendengar pertanyaan Jaehwan, sepertinya kejiwaannya mulai terganggu. Jaehwan yang mendengar tawa Jungkook pun bergidik ngeri.
" ini bukan hal gila Jaehwan, ini hal yang menyenangkan, apa kau tidak mau melakukan hal ya g sangat menyenangkan? " ucap Jungkook dan kembali tertawa.
" melihat darah Seokjin nanti di pisau ini membuat hati ku tenang. "
" kau tidak mau membantuku memilih pisau yang mana? " tawar Jungkook.

Astaga, sepertinya Jungkook benar benar sudah kehilangan akal sehatnya. Bahkan dia bilang darah Seokjin bisa membuat hatinya tenang? Teori macam apa itu?
" tidak Jungkook, kau saja yang memilih, aku tidak ingin ikut campur, " ucap Jaehwan yang sudah menahan takutnya setengah mati.
" baiklah kalau begitu, sepertinya aku akan menggunakan 2 jenis pisau untuk membunuhnya atau aku akan sekalian memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian, menurutmu mana yang bagus? " tanya Jungkook. Astaga, dosa apa yang telah Jaehwan perbuat sampai dia diberikan pertanyaan menyeramkan seperti ini.
" terserah kau saja Jungkook, yang mana bisa membuat hati mu tenang saja, " Jaehwan tidak bermaksud mendukung Jungkook untuk membunuh Seokjin, ia hanya mencoba menyelamatkan dirinya saat ini.

Jungkook terlihat berjalan ke arah sebuah lemari besar, Jaehwan penasaran apa yang ada di dalam lemari itu sampai Jungkook membuat lemari itu secara khusus. Saat Jungkook membukanya, Jaehwan sangat kaget dengan apa yang ia lihat.
Berbagai alat untuk membunuh ada di sana dan lengkap. Jungkook terlihat mengambil satu pisau yang sangat mencolok di antara alat lainnya. Jungkook menunjukkan pisau tersebut pada Jaehwan.
" ini salah satu pisau yang akan aku gunakan untuk membunuh Seokjin nanti, jadi siap siap saja, " Jungkook menunjukkan senyum evil nya.
' hari bahagia ku akan segera tiba. "

To be Continue
Sorry for typo😊
Hope u enjoy😋

Pet Lovers ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang