Nama gue Rapli Malquler Wijaya, gue anak dari Alka Wijaya dan Bella Sanjaya. Gue termasuk anak orang kaya, tapi gue bukan anak orang kaya nomer 1 seIndonesia, apalagi sedunia. Intinya keluarga gue berkecukupan. Gue sekolah di SMK GARUDA. Gue anak yang gak suka diatur, gue suka banget bikin onar di sekolah, sering banget ngelanggar peraturan. Banyak yang bilang gue itu badboy, memang benar badboy julukan yang pas buat gue.
"Rapli! Kenapa kamu bolos sekolah lagi," teriak Bella.
"Apa sih Ma, teriak-teriak segala! Santai donk kalo ngomong, yang lembut Ma! Biar enak didengar. Gak teriak, bikin telinga panas aja," ucap Rapli sambil mengusap-usap telinganya.
"Kamu yang bikin Mama teriak-teriak Rapli, kenapa tadi bolos sekolah?"
"Rapli gak bolos Ma, tadi Rapli sekolah. Tapi pas pelajaran terakhir, Rapli kebelet jadi Rapli kabur."
"Apa hubungannya kabur sama kebelet, kamu ini alesan aja. Kalo kebelet tinggal ketoilet!"
"Maksud Rapli, Rapli ini kebelet kabur, soalnya pelajaran terakhir gurunya ngajak berantem mulu Ma," ucap Rapli diiringi cengirannya.
"Kalo kamu terus bikin onar, kamu mau jadi apa?"
"Jadi manusia lah Ma, masa iya jadi kucing."
"Astagfirullah, nyesel banget punya anak kaya kamu."
"Ma, jangan ngomong kaya gitu ya Allah. Inget dosa sama umur Ma."
"Dengerin Rapli ya Ma, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya dan Rapli lahir tidak jauh dari kelakuan Ayah sama Ibunya," ucap Rapli sambil berlari meninggalkan Bella.
"Dasar anak kurang ajar!" teriak Bella.
"Sayang kenapa sih teriak-teriak?" tanya Alka sambil menghampiri Bella.
"Itu loh anak kamu, ngeselin banget sih! Bikin emosi terus."
"Anak kita kali, kamu kan yang lahirin."
"Males banget punya anak kaya dia, hobinya bikin emosi Mamanya mulu."
"Ya udah jual Rapli di pasar aja, siapa tau ada yang beli."
"Woy! Sebenarnya Rapli ini anak siapa, punya orang tua ko gini amat," sahut Rapli berteriak.
"Anak kucing!" seru Bella serta Alka bersamaan.
"Anak sendiri dibilang anak kucing, ampuni dosa orang tua hamba ya Allah," batin Rapli.
"Udah lah, Rapli mau kerumah Nenek Suji aja. Yang sayang sama Rapli, udah gitu orangnya lembut sama penyayang lagi."
"Mau kerumah Nenek Suji atau pengin ketemu Zee?" tanya Bella.
"Jawaban yang tepat adalah dua-duanya, sekian dan terimakasih. Rapli pamit," ucap Rapli kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan kedua orang tuanya.
"Anak gak waras!"
"Kaya Mamanya," gumam Alka.
"Apa kamu bilang!" seru Bella sambil bercak pinggang.
Alka pun berlari meninggalkan istrinya yang mengamuk.
***
Saat ini Rapli sedang duduk disamping Zee, Suji sedang membuat kue untuk mereka berdua. Sekali Rapli isengin Zee, membuat Zee kesal.
Tak lama kemudian Suji menghampiri mereka sambil membawa kue yang ia buat."Nih kuenya dimakan dulu," ucap Suji sambil meletakan kue tersebut di meja.
"Makasih Nek," sahut Rapli.
"Sama-sama, dimakan buruan. Nanti keburu di makan sama jin gara-gara tergoda sama kue nenek," canda Suji.
Zee maupun Rapli tertawa karena candaan Suji. Lalu Rapli mengambil sepotong kue bolu, kemudian memakan kue tersebut. Zee tersenyum melihat Rapli yang sangat lahap memakan kue buatan Neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Someone Writer [Completed]
Teen FictionCinta memang tidak harus memiliki. Tapi apa salahnya berjuang dulu siapa tau memang jodoh. Seorang gadis yang mempunyai hobby menulis, gadis yang realitanya mempunyai sifat pendiam, cuek, tidak perduli dengan sekitar. Gadis itu mencintai seorang cow...