Zee tau masalah Bella dan Zetta

708 92 40
                                    

Bella sangat merasa bersalah dengan Zee, ia tidak bermaksud untuk menyakiti hati Zee. Zee sudah ia anggap seperti anaknya sendiri, Bella juga sudah tau kalo Rapli mencintai Bella, dulu Bella berharap Rapli dan Zee bisa bersatu. Tapi itu dulu, saat Suji belum meninggal. Sekarang sudah beda lagi, Rapli harus menjauh dari Zee, Bella tidak mau Rapli punya masalah dengan Zetta.

Bella melihat Zetta yang sedang duduk di kursi depan rumah, Bella nampak acuh dan pura-pura tidak melihat Zetta. Bella berjalan terus, tapi langkahnya terhenti karna Zetta memanggilnya. Bella ingin sekali melanjutkan langkahnya, anggap saja ia pura-pura tidak mendengar panggilan Zetta. Cuman Bella males kalo Zetta cari gara-gara lagi.

Bella menengok kearah Zetta, Zetta sedang berjalan menghampiri dirinya. Zetta tersenyum remeh ke arah Bella.

"Bella, kapan kamu ganti rugi uang Mama aku, Mama tuh dah meninggal Bel, masa iya kamu masih punya utang sama orang yang udah meninggal. Gak malu kamu?"

"Zetta! Mama kamu itu kasih uang buat aku, buat modal suami aku. Harus berapa kali sih aku jelasin? Mama kamu ikhlas kasih uang, masa kamu yang gak terima? Jadi orang jangan pelit-pelit banget."

"Halah bilang aja, kalo keluarga mu gak mampu bayar hutangnya. Makannya ngomongnya dikasih mulu, biar aku gak nganggep utang kan? Gak malu! Suami mu sukses tapi karna utang sama tetangganya.

"Cukup Zetta! Jangan pernah hina suami aku. Kasih aku waktu, pasti aku bayar semua. Walaupun sebenarnya aku memang gak pinjem uang sama Mama mu, tapi gak papa. Tunggu aja pasti aku bayar!"

"Mampu emang bayar 100 juta?"

"Tunggu aja, aku bakal siapin uangnya. Jangan sombong jadi orang," Bella yang sudah muak dengan Zetta pun pergi meninggalkan Zetta.

Zetta tersenyum remeh sambil menatap punggung Bella.

Mereka tidak tau jika Zee dari tadi mendengarkan ucapan mereka, kenapa Mamanya sangat jahat? Zee yakin kalo ucapan Bella bukan kebohongan, Neneknya memang sangat baik. Neneknya tidak segan-segan untuk menolong orang yang sedang kesusahan, mungkin dulu Alka sedang kesusahan uang dan Neneknya memberikan uang kepada Bella. Cuman Zetta menganggap Bella meminjam uang Suji.

Zee melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.

"Habis dari mana aja kamu?" suara tegas Zetta membuat Zee menghentikan langkahnya.

"Zee kan tadi udah izin sama Mama, kalo Zee kerja kelompok buat ngerjain tugas."

"Kerja kelompok atau main? Gak usah bohong deh sama Mama, kerja kelompok lama banget. Zee kamu juga harus bantuin Mama dong, Mama ini lagi hamil! Jadi anak cewek sedikit berguna buat Mama, bisa gak sih?"

Zee meremas tas gendongnya, jadi selama ini Zee gak berguna buat Zetta, Zee selalu nyusahin Zetta?

"Iya, nanti Zee pasti bantu Mama ko buat bersih-bersih rumah. Ma, jadi selama ini Zee gak berguna buat Mama? Zee selalu nyusahin Mama?"

"Kamu baru nyadar, kalo kamu bisanya cuman nyusahin. Mama udah sekolahin kamu mahal-mahal, keluarin biaya banyak! Apa balasan kamu? Kamu gak pernah dapet peringkat, bahkan gak pernah ikut 10 besar! Kamu sekolah mahal tapi gak guna Zee."

"Ma, Zee bisa bahagian Mama dengan cara yang lain. Zee emang gak pandai di bidang akademik, tapi Zee pasti punya bakat yang bisa bahagiain Mama. Mama jangan ngerendahin Zee," lirih Zee.

"Apa bakat kamu? Tidur atau apa? Di sekolah kamu gak pernah ikut ekstrakurikuler apa pun! Yang jelas kamu tuh cuman bisa nyusain Mama."

"Terserah Mama, kalo emang Zee nyusahin Mama. Zee minta maaf," ucap Zee kemudian pergi ke kamarnya.

Love Someone Writer [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang