17

41.8K 1.9K 12
                                    

Selamat malam kesayangannya Tata. Awas ada bulan gosong di bawah, ngahahah.

18+ WARNING!

Happy Reading

Hubungan antara Nami dan Levin setelah malam Levin menyatakan perasaannya. Keduanya menjadi akrab. Levin semakin posesif bahkan dia memperlihatkan sisi manjanya sekaligus kepada Nami.

“Kamu mau makan di mana?” tanya Levin kepada Nami yang sedang duduk menulis sesuatu di blognya. Nami menoleh.

“Aku tidak keberatan makan di sini bersamamu. Hehehe, tetapi kamu traktir aku. Kamu ‘kan Bos yang kaya,” candanya. Levin mengacak rambut Nami.

“Bukankah aku CEO yang pelit?” tanya Levin kepada Nami mengingat gadis itu pertama kali mau mencakar wajah CEO Aldrick Company.
“Dulu sebelum ternyata kamu memberiku banyak makanan,” ujar Nami sambil menyengir.

“Baiklah, aku akan memesan banyak makanan untuk kekasihku, Mengingat dia begitu banyak makan,” ujar Levin. Dia duduk di samping Nami.

“Yakkk! Aku makan sedikit,” kesal Nami kepada Levin. Dia memukul Levin dengan kesal.

“Berhentilah membuat bibirmu cemberut. Apakah kamu kucing? Oughh ... menggemaskan sekali,” goda Levin.

“Apakah kamu tidak menyukai kucing?” Levin menggeleng. Dia menyukai kucing.

Tangan Levin memainkan rambut Nami. Pikirannya melayang pada hubungan mereka. “Nami, bagimana dengan Jimin? Apa dia masih menghubungimu?” tanya Levin teringat dengan clientnya yang menyukai Nami.

“Bagaimana dia menghubungiku. Kamu mengambil ponselku.” Nami cemberut. Levin menyita ponselnya.

“Aku sampai lupa ponselmu ada padaku. Aku akan mengembalikannya jika dia berhenti mengganggumu,” ujarnya santai.

“cih.” Levin menoleh dan menjepit bibir Nami. Bibir Nami seperti mulut ikan akibat kekasihnya.

“Levinhh lepsshkannh!” Nami memukul dada Levin sampai terlepas. Dia mengusapnya. “Appayo!” rengeknya sakit.

“Hahaha mianhe, Chagiya.” Levin menarik wajah Nami dan mendaratkan ciumannya. Lama kelamaan berubah menjadi lumatan panas.

Tangannya masuk ke dalam baju Nami. Meraba perut mulus Nami. Perlahan tangannya naik meneyntuh benda kenyal Nami.

“Ahhh Levinhhh!” Nami tersengat akan sentuhan kecil Levin. Ia merasa debaran jantungnya kian menggila.

“cup ... cup ... cup ....” Levin mencium leher Nami. Tangannya mencari pengait bra milik Nami. Melepasnya setelah mendapat yang ia cari.

“Levin ahhh akuhh tidak ahh bisa menahan diriku,” ujar Nami serak. Levin membaringkan Nami di sofa panjang miliknya.

“Aku akan mengajarimu bercinta,” ujar Levin membuat Nami mengangguk, “kamu bisa menyentuhku juga. Lakukan sesuai nalurimu.”

Nami memejamkan matanya. Dia melakukan sesuai perintah Levin. Tangannya membuka satu per satu kemeja yang Levin kenakan.

Tangannya meraba perut six pack Levin. Keras ... Nami ketagihan dan menyentuhnya secara detail.

“Ahhh Nami,” desah Levin. Ia kembali menjilat permukaan wajah Nami. Menyentuh setai inci kekasihnya.

“Enghhhh ahhh ... Levin,” racau Nami. Levin semakin meremas buah dada Nami. Memainkan niplenya.

Lidahnya turun ke bawah menciptakan banyak kiss mark. Samapailah wajahnya di perut Nami. Menjilatnya seperti es krim.

Tangannya membuka lebar paha Nami. Menarik resleting rok Nami. Celana dalam berwarna hitam itu menutupi aset Nami.

Posesif Bos! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang