Jeno mengatur deru napasnya setelah melakukan jogging pagi di taman kota yang masih sepi. Ia membuka layar kunci ponselnya dan mengetikkan kontak seseorang disana, ia menekan tombol panggilan dan tersambung langsung ke airpods yang ia gunakan.
Setelah menunggu beberapa saat, lirihan seseorang yang sepertinya baru saja bangun akhirnya terdengar di Airpods Jeno. Memang terlalu awal untuk menghubungi seseorang, tetapi ini sudah harus diberitahu pada ahlinya.
"Na, kau dirumah?"
"Setidaknya ucapkan salam atau sebagainya, bodoh. Memangnya kenapa? Suppressant mu habis?"
Jeno hanya mendecak kesal saat mendengar respon yang diberikan oleh pemilik suara diseberang sana, "Aku serius, Na. Kalau kau dirumah, aku kesana sekarang."
"Iya aku di rum—heh! Untuk apa kau ke apart-ku?!" Suara yang tadinya terdengar begitu serak tiba tiba naik berapa oktaf. Sehingga membuat telinga Jeno sedikit berdengung karenanya. Jeno menghela napas dan mengacak surainya frustasi, "A-aku..."
"Aku bertemu mate-ku, Jaemin."
***
Donghyuck memutuskan untuk kembali ke apartment kakaknya saja. Namun, melihat tak ada tanda pemilik ruangan itu, terpaksa Donghyuck harus kembali ke apartment nya yang bersebelahan dengan Minhyung.
Ia sudah mandi dan menyuci baju Jeno yang ia kenakan sebelumnya. Ah salah salah. Yang dikenakan Jeno untuknya. Saat Donghyuck mencari keberadaan bajunya, prediksi miliknya benar, ia muntah karena efek minuman beralkohol dan mengenai permukaan bajunya. Dan kali ini, ia tidak akan menyalahkan Jeno akan hal itu.
Tetapi, bukan berarti label 'bejat' Jeno akan terlepas begitu saja, Ciuman sepihak sebelumnya merupakan pelanggaran di dalam kamus Donghyuck. Dasar bejat.
Donghyuck sudah melakukan segala pekerjaan rumahnya seperti biasa. Ia hanya tinggal menunggu petang tiba dan kakak tirinya akan siap berceramah untuknya. Apapun sebab akibatnya. Namun, sejak melangkahkan kaki dari apartment Jeno, ia belum mengganjal isi perutnya dengan apapun. Dan, di apartnya hanya tersedia beragam susu kotak dan yogurt yang dibelikan oleh Jeno di tempo hari.
"Ah, aku lapar." Monolog Donghyuck. Ia sedang mendudukan diri di sofa yang bersampingan dengan jendela kaca yang berada di kamarnya, "Aku makan diluar atau memasak di tempat Mark ya? hmm..."
"Ah sudahlah, aku memasak di tempat Mark saja, manatau dia pulang lebih awal. Jadi ada makanan juga untuknya! Ah ya ya ya! Tumben sekali otakmu pintar, Lee Donghyuck!"
Mungkin kalian akan mengatakan Donghyuck mulai sedikit gila karena monolognya yang rutin, tetapi, ya. Ia memang suka bermonolog seperti itu, disisi ia akan selalu merasa benar, ia juga bisa mengisi otaknya yang kosong di waktu luang.
Ya begitu.
Ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke apart Minhyung, lagi. Dan langsung melangkahkan kaki ke dapur, memasak di apart Minhyung memang tidak pernah mengecewakan. Kulkasnya selalu penuh dengan bahan bahan masakan yang cukup mahal. Donghyuck menatap isi kulkas kakaknya, masih bingung ingin memasak apa. Karena terlalu banyak bahan yang menggiurkan, tetapi, dari sekian banyak bahan, Donghyuck tetap saja mengambil ayam potong untuk dimasak dan diolah menjadi Samgyetang.
Donghyuck mulai mengolah ayam tersebut sembari sibuk mengiris bahan lainnya. Ya, sama halnya seperti Jeno. Donghyuck terlihat sangat serius saat memasak, saking seriusnya, ia tidak menyadari Minhyung sudah memasuki apartment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master Vamp ;NoHyuck
FantasiaRather than Master, you're better to be called baby. [YAOI] [BXB] [VAMPIRE] [ABO] HOMOPHOBIC? NAGA AWAY JUSEYO! ©Caramelizedbear, 2020 Highest Rank #61 - Markhyuck - 02/04/20 #101 - Vampire - 09/05/20 #649 - Fantasy -07/05/20 #4 - Nohyuck - 03/06/20...