2

14.6K 1.5K 48
                                    

"Bersenang senang?" Tanya nya seduktif.

Pergerakan Donghyuck langsung dikunci ke tembok dan kedua tangannya dikekang diatas kepalanya, dan posisinya dengan kakak tirinya benar benar tidak berjarak lagi.

"M-mark! K-kau membuatku kaget..."

"Minhyung, Donghyuck. Sudah berapa kali kubilang untuk jangan pernah memanggil nama samaranku. Nama samaran pantang digunakan dalam keluarga, Donghyuck."

Minhyung mendekatkan wajahnya ke wajah adik tirinya sehingga membuat adiknya itu memalingkan wajah, sementara Minhyung langsung berdecak kesal dan menarik dagu Donghyuck untuk kembali menatap kearahnya, "Dua hari, Lee Donghyuck. Darimana saja kau? Dan sepertinya, aku mencium bau aneh di baju dan kepalamu."

Donghyuck menutup matanya erat erat saat kakak tirinya itu mulai mengendus ceruk lehernya hingga naik perlahan  kearah surainya, "ugh, Minhyung!" Risih Donghyuck.

Yang lebih muda mencoba untuk memberontak. Benar saja yang ia prediksi sebelumnya, kakak tirinya bisa saja membunuhnya di siang bolong seperti ini, "Minhyung, lepas!" Lanjut Donghyuck. Minhyung langsung melepaskan kekangan tersebut tetapi belum memberi ruang gerak untuk Donghyuck.

"Aku tanya, kau darimana, Lee Donghyuck? Apa kau sadar kau menghilang selama dua hari? Apa kau sengaja tidak membawa ponselmu agar kau bebas berkeliaran diluar sana?"

Donghyuck mendongakkan kepala dan menatap wajah Minhyung kesal, "Aku hanya mencari makanan! Memangnya kenapa? Lagipula aku juga malas dirumah, terlalu banyak aturan yang mengekang!" Seru Donghyuck dengan menekankan nada bicaranya di akhir.

Mata kakak tiri Donghyuck terlihat menggelap saat ia mengatakan hal tersebut. Tanpa aba aba, Minhyung menggertak adiknya dengan mendekatkan wajahnya secara tiba tiba. Sangat dekat hingga Donghyuck merasakan hidung mancung kakaknya sudah menyentuh tulang pipinya. Sedangkan Donghyuck tersentak kaget dan kembali menutup matanya karena takut.

"Cih, kau membantah tapi kau tetap takut. Lucu." Minhyung mendecih lalu  menjauhkan wajahnya dan melepaskan Donghyuck, "Rambutmu lepek, bau. Pergi mandi sana, setelah mandi langsung datang ke apartmentku." Lanjutnya sebelum pergi dari apartment Donghyuck.

Setelah pintu apartmentnya tertutup, Donghyuck langsung menghela napasnya lega. Ia kira, ia tidak akan melihat matahari lagi hari ini. Sehingga, Donghyuck memutuskan untuk segera mengunci pintu apartmentnya dan berlari menuju kamarnya.

***

Donghyuck sudah selesai membersihkan dirinya, ia keluar dari kamar mandi dengan bathrobe yang menutupi tubuhnya dan handuk kecil yang melingkar dilehernya untuk mengeringkan rambutnya.

Ia menuju lemari dan mengambil kemeja santai berwarna putih dan celana selutut, Donghyuck memakai pakaian tersebut dan berkaca di depan cermin full body yang menggantung di tembok kamarnya, ia menyemprotkan sedikit parfum ke titik tubuhnya dengan aroma soft vanilla. Mengingat bahwa ia berperan sebagai omega manis, bukan?

Setelah itu, dia mengambil jaket rajut berwarna biru tua miliknya dan mengambil dompetnya, ia memutuskan untuk pergi menggunakan sendal santai saja, lagipula ia hanya pergi ke apartment kakaknya, Minhyung. Bukan untuk pergi berkencan atau sejenisnya.

Ia keluar dari apartmentnya dan tidak lupa untuk menguncinya, ia mengambil ponsel di saku jaket rajutnya lalu melihat jam digital yang ditampilkan, "hmm, jam 5 sore. Aku yakin dia masih ada."

Donghyuck kembali menyimpan ponselnya, ia berjalan di lorong lantai 19 tersebut dan berhenti di depan pintu kamar yang hanya bersebelahan dengan  apartmentnya lalu ia menekan bel, "Ini aku. Buka pintunya."

Master Vamp ;NoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang