19

6.9K 810 107
                                    

Minhyung dengan segera memakaikan hoodie dan jogger abu tua pada Donghyuck. Minhyung mencoba menahan diri saat ia memakaikan Hoodie Donghyuck, karena ruam yang ia buat beberapa saat lalu sudah terlihat semakin kontras di permukaan leher dan rahang Donghyuck.

Adiknya sendiri.

Ya, mungkin Minhyung akan bertapa setelah ini—menenangkan pikiran kotornya.

"Bagaimana? Kakimu masih terasa lemas?" Tanya Minhyung memastikan. Donghyuck yang memeluk tubuh Minhyung hanya menggeleng didalam dekapannya, Minhyung hanya bisa menghela napas dan menarik kedua tangan Donghyuck, "Ayo berdiri, aku pegang"

Donghyuck mencoba sebisa mungkin untuk bangkit berdiri di atas sudut kasurnya, ia mengulurkan tangannya, "H-hyung mau menggendongku?" Cicit Donghyuck. Minhyung hanya berdehem membenarkan sembari memasangkan penutup kepala adiknya itu.

"Kalau begitu berbalik, hyung! Hyuck mau Piggy back!" Rengek Donghyuck namun Minhyung hanya menepuk paha adiknya itu pelan dan langsung membawa Donghyuck ke dalam pelukannya dan menggendong Donghyuck seperti induk koala yang menggendong anaknya, "Aku tidak menerima request. Diam dan berpegangan saja" ucap Minhyung malas.

Sempat terkesiap, Donghyuck memukul pundak lebar kakaknya sekilas sebelum akhirnya mengalungkan kedua tangannya di leher Minhyung dan meremat bahan kemeja Minhyung di punggung, "Hyung! A-aku hampir jatuh!"

"Diam atau aku rendam kau di air dingin seharian? Kau sedang sakit, Hyuck. So please just act like a sick person, Kau terus mengomel seperti bayi."

Donghyuck mendengus kesal, ia memukul punggung Minhyung lalu menggigit lehernya, "Heol! Aku tidak percaya kau mengatakan itu padaku, dan setidaknya, aku memanglah bay-hmnghh-hyungh! K-kurang ajar!"

Minhyung memukul bokong Donghyuck dengan kencang lalu menelusupkan jemarinya ke punggung Donghyuck dan mencubitnya pelan, "Atau kau mau dikurung seharian dan membiarkanmu mengeluh kesakitan?" Ucap Minhyung kesal. Donghyuck hanya bisa menghela napasnya malas dan tetap mencoba untuk tidak membuka mulut lagi. Ia menyandarkan kepalanya ke pundak Minhyung sembari meremat kemeja kakaknya itu.

Saat menuju keluar dari gedung apartment, mereka sama sekali tidak peduli dengan tatapan orang orang. Bahkan Donghyuck semakin mengeratkan genggamannya dan menyamankan posisi kepalanya di pundak Minhyung. Walaupun ia cukup kesulitan untuk menyesuaikan posisi kakinya yang panjang di pinggang Minhyung.

Akhirnya, Mereka sampai di parkiran. Minhyung menurunkan adiknya perlahan dan memegang pinggangnya erat, Ia membukakan pintu untuk Donghyuck dan membantunya untuk masuk kedalam mobil. Minhyung dengan segera menyusul ke seat kemudi dan menjalankan mobilnya.

Selama perjalanan menuju Rumah sakit, Donghyuck terlihat menahan lenguhannya dan menggeliat tak nyaman membuat Minhyung tidak fokus mengemudi dan mengalihkan pandangannya sesekali kearah Donghyuck, "Tahan sebentar okay? Kita sudah dekat kok" ucap Minhyung lembut sembari mengusap kepala Donghyuck.

Donghyuck hanya mengangguk dan kembali meremat Hoodienya, "T-tapi Hyung, apa aku tidak menganggu j-jam kerjamu?" Cicit Donghyuck pelan, Ia membalikkan tubuhnya kearah Minhyung yang sedang menyetir dan menarik jemari kakaknya yang bermain dengan helaian rambutnya lalu menggenggamnya.

Minhyung melirik sekilas dan tersenyum. Tidak peduli dengan tangannya yang digenggam walaupun ia sedang mengemudi, "Ya tentu saja kau mengganggu. Kau ingin pulang?" Goda Minhyung. Dan benar saja, Donghyuck langsung menghempaskan tangannya dan mendengus kesal. Melihat hal itu, Minhyung terkekeh pelan dan mencubit pipi Donghyuck gemas, "Ahahah, tentu tidak. Makanya diamlah, jangan terlalu cerewet"

Donghyuck tetap memalingkan wajahnya dan tidak mempedulikan ucapan Minhyung. Akhirnya, Minhyung menghela napasnya pelan lalu kembali fokus menyetir, "Hyuck..." Panggil Minhyung pelan tanpa mengalihkan pandangannya.

Master Vamp ;NoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang