22

7.1K 795 105
                                        

Tangan Minhyung yang sedang membopong tubuh adiknya mengepal begitu saja saat Jeno mengatakan hal tersebut.

Menyadari perubahan deru napas kakaknya, Donghyuck dengan segera menangkup wajah Minhyung dan menatap manik Silver itu dengan ragu, "A-ayo kita pergi h-hyung..."

"Kenapa? Kalian terkejut? Apa kalian takut berhadapan dengan musuh 'kaum' kalian?"

Minhyung semakin naik pitam, napasnya berpacu tak terkendali. Donghyuck yang di gendongannya hanya bisa mencoba menenangkan kakaknya dan memeluk ceruk lehernya. Namun, Minhyung sebisa mungkin tidak melakukan hal yang merugikan siapapun, terutama di hadapan Donghyuck.

Minhyung mencoba menenangkan diri dan menghela napasnya berat, " I don't wanna cause any trouble. So fuck off, Jev"

"Hahaha! That's perfectly what i wanted. You've got a good recall, didn't ya?"

Atmosfir di ruangan tersebut semakin terasa pekat,  Terlalu mencekam bahkan terasa dingin hawanya. Donghyuck meremat pundak Minhyung erat dan mencoba untuk untuk mengalihkan pandangan kakaknya itu, "M-mark? K-kita pulang sekarang, o-okay?" Cicit Donghyuck ragu.

Akhirnya, Minhyung melangkah keluar dari kamar dan mendudukan Donghyuck perlahan di permukaan lantai sehingga membuat yang lebih muda menautkan dahinya, "M-mark?"

"I told you, never call me by that name, Donghyuck. Wait here, i gotta finish this." Geram Minhyung.

Donghyuck benar benar terpaku mendengar ucapan kakaknya barusan. Kulit Minhyung terlihat semakin memucat dan seluruh tubuhnya terlihat semakin berisi nan atletis dan menimbulkan urat di permukaannya, terutama di lengan dan lehernya. Sehingga membuat Donghyuck menangis dalam diam sembari menatap kosong kearah Minhyung.

Tak sempat menahan langkah kaki kakaknya, Minhyung kembali memasuki ruangan sebelumnya, membanting pintu tersebut dan memblokirnya dengan beberapa benda berat.

"HYUNG! TIDAK!"

***

Malam sebelum musim dingin tiba. Beberapa orang siap berhibernasi dan ada pula yang siap untuk bertempur menggunakan taktik dan strategi yang sudah disiapkan sejak musim mekar hingga musim gugurnya kelopak bunga.

Pertempuran antar Kaum dan Bangsa,

Red veins dan Midnight mist,

Vampire dan Serigala.

Pertempuran yang tidak pasti kapan berakhirnya dan apa hasil akhirnya. Namun, selama beratus tahun lamanya, tak pernah ada yang tahu bagaimana akhir dari pertempuran berdarah itu.

Dan disini lah darah daging tunggal keluarga Lee akan ikut bertempur, Marconellius Lee.

Sejak kecil, Marco diajar untuk hidup keras oleh Ayahnya. Bahkan hingga umurnya sudah beratus tahun pun, Marco sudah terbiasa dengan pola hidupnya yang keras. Tetapi, tidak lagi saat sang Ayah kembali menikahi seorang wanita yang memiliki satu anak lelaki yang terpaut beberapa tahun saja dari Marco.

Hexane Lee.

Seorang anak lelaki yang berbeda beberapa tahun saja dari dirinya. Dan bahkan, Hexane mendapat perhatian lebih dari sang Ayah. Memang hanya hal sepele, namun Marco merasa tidak adil saat Ayahnya benar benar menyayangi Hexane dengan tulus dibandingkan darah dagingnya sendiri yang di didik hidup keras sejak kecil.

Master Vamp ;NoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang