2. Batal Bukber

3.9K 345 25
                                    

   "MAMIHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!! KENAPA YASHA GAK DI BANGUNIN."

Teriakan Yasha yang nyaring menggema di seisi rumah, membuat ketiga Kakaknya yang masing-masing sedang melakukan kegiatan sontak terkejut, begitu juga dengan Mamih Hanna yang sedang sibuk dengan kegiatan nya menata tanaman hias kesayangannya.

Bahkan karena teriakan nyaring dari anak bungsunya itu Hanna hampir saja melepaskan pot cantik berisikan bunga mawar kesayangan nya.

Meletakan pot tersebut dengan sangat hati-hati, Hanna mulai menuju kamar Yasha yang terletak di lantai dua, dimana Kamar itu berada paling ujung di antara kamar anak-anaknya yang lain.

Entah itu kebetulan atau di sengaja, tapi kamar di lantai dua itu ada empat, dan semua anaknya menempati sesuai dengan urutan lahir, agak lucu memang tapi begitulah kenyataannya. Sedangkan kamar utama juga kamar tamu terletak di lantai dasar.

Hanna sampai di kamar anaknya segera masuk, di dalam sudah ada Yasha juga ketiga Kakaknya yang lain, mereka mungkin terganggu oleh teriakan melengking dari Yasha. Juga khawatir juga ada suatu hal yang gawat sedang terjadi makanya mereka kompak mendatangi kamar adik bungsunya.

Terlihat dari wajah kusut Gaga yang sepertinya baru bangun setelah tadi subuh tidur sepulang dari masjid.

Ini sudah masuk jam delapan, Hanna melihat Yoda masih mengenakan piyama tapi rambut anak itu terlihat basah seperti habis mandi.

Lain lagi dengan Tara yang mengenakan baju kaos ketat juga celana pendek yang hanya berukuran sejengkal dari pinggang, sontak saja itu membuat mata Hanna melotot.

Anak perawan nya memang susah sekali di beri tau soal gaya berpakaian yang selalu sexy, ada saja alasannya dan cukup membuat Hanna mengurut dada menahan emosi.

"Ada apa dek, teriak teriak segala. Malu sama tetangga di kiranya apaan coba."

Yasha melipat kedua tangan di depan dada, memasang pose manyunnya yang terlihat sangat menggemaskan, dengan rambut acak-acakan anaknya itu sukses membuat Hanna ingin mencubit pipi kurusnya.

"Kan tadi sahur Yasha bilang bangunin Yasha kalau udah waktunya solat subuh, Kenapa gak ada yang bangunin sih!"

Yasha mencoba marah sembari menatap satu persatu anggota keluarganya yang ada disana. Memberikan tatapan intimidasi yang sayangnya tidak ada pengaruh nya sama sekali.

Yoda maju lalu memegang dahi adiknya, merasakan suhu dari adiknya lalu menempelkan tangannya lagi di pantatnya sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Sama, pantas saja melantur. Heh Yasha, makanya kalau tidur jangan kaya kebo, di bangunin juga dari tadi gak bangun-bangun masih mau bikin rusuh nyalahin orang." Semprot Yoda.

Yoda emosi mengingat tadi subuh betapa susahnya Yasha di bangunkan, hingga rasanya Yoda melambaikan tangan ke kamera karena sudah tidak sanggup dengan tugas yang di berikan Mamih kepadanya.

Yasha tambah manyun tidak terima dengan apa yang di lakukan oleh Yoda, matanya mendelik dengan suara napas yang berat.

"Ihh, kirain penting loh ternyata masalah itu, udah ah Tara mau lanjut makan laper tau. Dari pada dengerin Adek yang gak jelas!"

Tara dengan santainya pergi dari kamar Yasha sontak membuat mata Hanna melotot. Juga Yasha yang langsung berteriak memanggil nama Kakak perempuan satu-satunya itu.

"TARA!!!! Kamu yah udah gak puasa masih aja kaya gitu kelakuannya, haduh sabar Ya Allah maafin Mamih yang harus marah marah karena punya anak kaya Tara."

Hanna mengusap-usap dadanya lagi mencoba lebih sabar, tapi Tara tidak perduli pergi begitu saja.

Mengapa ujian puasa hari ini begitu berat. Batin Hanna berteriak.

YASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang