28. Yasha iri.

1.7K 266 71
                                    

"Telor, keju, tepung terigu, mentega apa lagi si Mih bahannya lupa lagi Yasha."

Hanna menarik kantong belanjaan yang di pegang Yasha, memeriksa bahan di dalamnya lalu mengingat lagi apa yang kurang.

"Ah Iyah lupa, coba telpon ka Tara suruh beli cetakannya. Gimana sih bisa ketinggalan."

Hanna membongkar isi belanjaannya di meja dapur, kembali mengingat apa masih ada yang dia butuhkan selain cetakan.

"Dek, beliin juga pembalut bilang ka Tara. Mamih lupa beli."

"Apaan pembalut mih?"

Hanna mengusap pelipisnya, lupa kalau yang di suruh nya itu Yasha. Anaknya yang selalu ingin tau nama benda yang terasa asing di telinganya.

"Bilang aja sama ka Tara dia pasti tau kok."

Hanna mengusir Yasha dengan tangannya sebelum anaknya bertanya semakin panjang.

Yasha mengangkat bahunya acuh, toh tidak penting untuk di pertanyakan lagi makanya dia menurut, mengambil ponselnya di meja ruang tv lalu menelpon Tara, menyampaikan pesan dari Mamihnya karena kebetulan Tara masih di supermarket untuk membeli kebutuhan skincare nya bersama Sultan.

"Ka sekalian Yasha mau nitip susu jelly yah ka, mamih gak akan marah ko. Asal gak usah tambah gula."

Tara menyahut dari sebrang telepon, mengiyakan apa yang di minta adiknya, saat ini posisinya sedang di toko cosmetic jadi tidak mau juga terlalu lama menelpon dan mengganggu pengunjung yang lain.

Setelah mematikan sambungan telepon, Yasha menaruh kembali ponselnya. Niatnya ingin kembali ke dapur untuk melihat Hanna yang masih sibuk untuk menyiapkan adonan kue.

Tapi Yoda menghadang jalan nya, dengan wajah serius.

"Apaan sih Ka, nyantai aja itu muka jangan di jelek jelekin segala. Mau ngejek Yasha yah!"

Yasha mendelik hampir menginjak kaki Yoda karena kesal kakaknya masih saja menghadang jalannya sampai ikut ke kanan juga ke kiri ketika Yasha mencoba menghindar.

"Minggir Ka Yoda, udah tau kaki Yasha sakit masih aja ngejalanin jalan!"

Yasha hampir menghantamkan tangannya yang di gips agar Yoda menyingkir tapi Tangan Yoda lebih dulu menahannya.

Wajah Yoda terlihat serius dari biasanya. Yasha menarik tangannya kembali lalu membalas tatapan kakaknya tidak kalah serius.

"Dek, di depan temen-temen Lo pada nungguin noh!"

Yoda menggerakkan dagunya seperti menunjukan tempat dimana teman Yasha berada.

Mata Yasha membulat juga bibirnya, ekspresi nya begitu kaget juga belum siap untuk bertemu dengan teman-teman nya dalam keadaan seperti ini. 

"Ihh kenapa pada kesini sih, Yasha kan lagi jelek gak mau ketemu siapa-siapa dulu ka. Kenapa Kakak gak bilang kalau Yasha gak mau di temuin dulu gitu!"

Mata Yasha berubah memelas, mengharapkan belas kasihan dari Yoda agar mau membantunya. Tapi kakak nya tidak merespon dengan baik keinginannya. Malah menepuk bahu Yasha berulang kali masih dengan eskpresi Yang sama.

"Masa kaya gitu sih dek, kasian tau mereka. Tadi Justin bilang mereka berenam pergi kerumah sakit dikirain adek belum pulang, terus langsung kesini pas tau dari perawat kalau adek udah pulang."

Yasha cemberut, mengigit kuku jari tangannya. Matanya gelisah ketika menyimak penjelasan dari Yoda. Hatinya ingin sekali bertemu dengan teman-teman nya namun ada juga perasaan malu terlebih pada Justin yang sudah dia susahin karena kejadian kemarin.

YASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang