Kali ini Yasha yang harus terbangun ketika teriakan Yoda yang tak tanggung-tanggung itu menggema karena menang game dari Gerdylan.
Sempat marah pada Yoda karena telah merusak mimpi indahnya kali ini, tapi kakaknya itu seakan tidak perduli dengan amukannya.
Dengan mudahnya melupakan kehadiran Yasha di situ dan terus berteriak sambil berjoget melakukan selebrasi layaknya pemain sepak bola handal yang baru saja mencetak gol, Yasha melihat sekilas kalau kedua kakaknya sedang main game bola dan Yoda berhasil menang dengan score 3-1. Cukup membuat Yoda bahagia karena menang taruhan dari Gerdylan.
Gerdylan sendiri terpaksa mengeluarkan dompet dari belakang sakunya lalu mengambil uang selembar berwarna merah, memberikannya pada Yoda sembari memasang wajah tidak rela.
"Sumpah yah, ini uang simpanan Gue yang terakhir." Gerdylan mengakui ketika melihat tidak ada lagi uang tersisa di dalam dompetnya.
Tapi Yoda tidak percaya, Kakaknya itu punya penghasilan sendiri jadi tidak mungkin kalau uangnya hanya itu saja, Kan.
"Pura-pura miskin, padahal banyak tuh duitnya di Bank." Dengan gerakan cepat Yoda mengambil uang dari Gerdylan sebelum kakaknya itu berubah pikiran, dengan mengubah tunai menjadi hutang.
Yasha yang sejak tadi memperhatikan baru sadar kalau kedua kakaknya sedang taruhan. Anak bungsu itu langsung saja berteriak memanggil Hanna, berniat untuk mengadu tapi Yoda menyadari itu.
"Hayoo, mulai lagi ni aduan." Yoda memegang tangan kurus Yasha ketika adiknya akan beranjak dari tempat duduk.
"Kak Yoda tau kan kalau berjudi itu haram!"
Yasha mencoba mengingatkan takutnya kakaknya itu memang sedang khilaf, tangannya mencoba melepaskan pegangan dari Yoda tapi tidak bisa.
"Taulah, kan ada lagunya juga." Yoda menimpali ucapan adiknya dengan mengejek sesekali dia menyanyikan potongan lagu Rhoma irama, Memberitahukan kalau dia tau hal itu dari lagu.
"Ih, terus kenapa masih di lakuin. Minum sana, puasanya juga pasti batal ini gara-gara Judi!"
"Hush, kamu ini asal aja kalau ngomong. Jangan banyak ribut nanti Kak Yoda bagi setengah mau gak?"
Yoda mencoba merayu Yasha agar tidak memberitahu perihal ini kepada Hanna, sebab kalau Hanna tau habislah sudah dia malam ini.
Yasha berpikir sejenak lalu menaruh jari telunjuk di dagu, memakai pose seperti orang sedang berpikir. "NO!" Ucap nya sambil menyilang kedua tangannya di depan dada
Yasha melepas tangan Yoda yang mencekal nya ketika kakaknya itu lengah lalu berlarian menuju dapur, membuat Gerdylan ikut berteriak memanggil adiknya agar tidak ceroboh kalau sedang berlari.
"Mamih Kak Yoda sama Ka Gege berjudi tau !!"
Gerdylan menepuk jidatnya, alamat di marahin lagi ini sama Hanna. Yoda berlari menyusul Yasha sembari menimpali apa yang di ucapkan Yasha. Sedangkan Gerdylan berbaring di sofa, lelah dari pada di marahin mendingan pergi tidur.
Yoda sampai setelah adiknya mengadu, melihat Hanna disitu sedang memotong sayuran Yoda pun mendekat.
"Bohong Mih, Yasha ngelindur kayaknya dia kan baru bangun tidur. Aneh puasa tapi tidur terus seharian."
Hanna juga Tara yang ada di sana menanggapi dengan malas karena mereka berdua masih fokus dengan masakannya yang hampir jadi.
Jadi masih setengah mendengarkan, tidak begitu mengerti apa sebenarnya yang sedang mereka bahas karena yang mereka dengar itu hanya samar-samar ketika Yasha tadi mengadu.

KAMU SEDANG MEMBACA
YASHA
Fiksi Remajaini hanya cerita keseharian Yasha dan keluarganya dalam menjalani Ramadhan.