24. Insiden

2.2K 256 97
                                    

Yasha duduk di bangku belakang sedangkan Justin mengayuh sepeda nya dengan semangat empat lima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yasha duduk di bangku belakang sedangkan Justin mengayuh sepeda nya dengan semangat empat lima.

Meski peluh membasahi tapi Justin suka, pria bergigi kelinci itu sangat suka olah raga makanya dia tidak menolak saat di suruh untuk membonceng Yasha.

Sedangkan Yasha enak-enak saja makan roti yang di bawakan Hanna, dia menyembunyikannya ketika ada orang melintas lalu kembali makan saat jalanan komplek kembali sepi.

"Enak kayaknya makan roti."

Justin akhirnya membuka suara karena tidak tahan melihat tingkah lucu Yasha. Dengan senyum dia mencoba menggoda Yasha yang masih fokus makan.

Anak itu bahkan memasukan kembali roti tersebut kedalam tas, seakan takut Justin mengambilnya.

"Ih, Justin pasti mau. Sabar yah Justin nanti kalau udah bedug magrib Yasha kasih deh, itu juga kalau stock di rumah masih ada."

Yasha melanjutkan minum susu setelah rotinya habis. Perutnya yang lapar sedikit terganjal oleh itu, beruntung Hanna begitu perhatian.

"Engga usah Yash, gue mana suka yang begituan, kalau kasih biskuit gandum baru gue kagak nolak!"

"Lagian rotinya juga habis, bagus deh kalau engga mau. Yasha juga lapar soalnya dari pulang sekolah engga makan."

Justin hanya tersenyum, tanpa menoleh kebelakang lagi untuk menanggapi ucapan Yasha. Matanya fokus ke depan karena tujuannya sudah hampir sampai.

Yasha turun dari kursi belakang sedangkan Justin memarkirkan sepeda nya di tepi jalan, mereka berdua mencari tempat duduk karena baru mereka saja yang tiba.

"Tumben pada telat biasanya juga kita yang suka telat."

Justin bicara tapi Yasha malah membuka ponselnya mencari nama Jemmy lalu melakukan panggilan telepon.

"Jem, jangan bilang gak jadi. Yasha udah di taman kenapa malah sepi!"

Yasha menggunakan nada tinggi karena di sebrang telepon Jemmy sangat berisik.

Justin mendekati menyuruh Yasha mengaktifkan mode speaker, suara Jemmy terdengar ribut namun mereka masih bisa mendengar jelas.

"Kalian lama, kita udah muter satu putaran. Tunggu di sana kita balik lagi ini."

Yasha mematikan ponselnya, setelah mendengar suara Jemmy.

"Kirain mereka yang telat, Yasha jadi malu. Maaf yah pasti gara-gara Yasha jadi telat."

Justin menyenggol bahu Yasha dengan senyum miringnya membuat Yasha terdorong untung anak itu masih bisa bertahan.

"Ihh Justin kalau Yasha jatuh gimana!"

Yasha menghentak-hentakan kakinya tanda marah atas perlakuan Justin. Tapi Justin justru menanggapi nya kelewat santai

"Abisnya gemes, minta maaf tapi kaya gitu ekspresi nya."

YASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang