"Aaahhhhhhoaaaam ngantuk, loh kemana Yasha Mih?" Yoda yang baru saja bergabung di meja makan dengan rasa ngantuk yang sangat berat Yoda masih sempat menanyakan Yasha.
Pasalnya semua orang sudah berkumpul di meja makan bahkan Tara yang sudah lima hari ini tidak ikut puasa akhirnya sekarang ikut sahur juga.
Katanya Tara sudah selesai datang bulannya, tapi siapa yang percaya kan. Kakak perempuan nya itu selalu berbohong kalau untuk yang satu ini.
"Yasha masih tidur, biar saja tidak usah di bangunkan. Kemarin Yasha kontrol ke dokter Bambang, katanya kondisinya menurun jadi dokter Bambang menyarankan untuk tidak puasa dulu. obat yang harus di minumnya juga nambah."
Hanna menjelaskan, jadi ingat saat kemarin terpaksa Kontrol lebih cepat karena sang anak yang hampir pingsan sebelum buka puasa karena terus memaksakan diri tidak mau batal padahal sudah merasakan mual dan keringat dingin.
Sempat di suruh batal tapi Yasha keras kepala sampai akhirnya buka puasa dengan keadaan setengah sadar dan sukses membuat seluruh anggota keluarga khawatir.
Yasha memang bandel, dari kecil inginnya ikut semua kegiatan yang rentan di ikuti nya termasuk Puasa, karena banyak obat yang tidak boleh di lewatkan membuatnya harus selalu absen dari puasa beberapa tahun ini.
"Nanti kalau marah Adeknya gimana Mih?"
Yoda kembali menyahut ucapan Mamihnya, dirinya mulai membaca doa sahur takut nanti lupa seperti sebelum sebelum nya.
"Urusan Adek biar nanti Mamih yang urus."
😎
"MAMIHHHHHHHHHHHH!"
Teriakan itu mulai muncul di susul suara gaduh dari lantai dua dimana Kamar Yasha berada, Yoda yang saat itu sedang mengisi buku ramadhan yang selalu di bagikan dari sekolah sebelum menjalankan ibadah puasa terperanjat karena kaget.
Banyak halaman yang kosong karena setiap pagi Yoda selalu saja ketinggalan ceramah yang biasanya pak Ustadz Adi berikan selepas sholat Subuh.
Mengharuskan Yoda menulisnya sekarang berbekal pada Buku milik Akbal tetangga sebelahnya yang memang selalu rajin ikut sholat Subuh berjamaah hingga mengikuti ceramah kilat dari Ustadz Adi.
Tanpa menghiraukan teriakan dari Yasha, Yoda tetap fokus kembali pada tugasnya. Dia sudah janji kalau beberapa jam lagi ini buku akan di kembalikan kepada Akbal jadi Yoda tidak boleh ingkar.
Biarkan saja Yasha di sana, toh Hanna sudah cepat-cepat datang kalau itu Yasha yang mengamuk.
Tak lama ada suara ribut dari atas yang terdengar semakin dekat, Yoda masih fokus saja tidak mau ikut campur kalau sampai nanti Yasha datang.
Tapi nyatanya Yoda tidak bisa diam saja ketika Adiknya itu dengan sadar menginjak tangan Yoda yang sedang memegang buku. Posisi Yoda yang berbaring sembari memiringkan kepalanya menjadikan tangan kirinya sebagai tumpuan.
"Apaan sih Dek, datang-datang langsung rusuh gitu!"
Yoda ingin marah tapi tatapan tajam Yasha membuatnya urung. Bisa-bisa Yasha makin mengamuk kalau dirinya marah.
"Yasha kesel, kenapa gak ada yang bangunin Yasha sahur!" Anak itu duduk di sofa memasang wajah masam, namun Yoda tidak perduli.
Terserahlah pada Yasha yang penting tugasnya selesai, tapi Yasha seperti nya tidak bisa membuat Kakaknya tenang. Dia terus mengganggu hingga kesabaran Yoda hampir habis.
"Dek, dari pada puasa Kakak batal mending pergi deh. Makan sana kan kamu gak puasa." Yoda mengusir membuat Yasha tambah kesal di buatnya.
"Biarin Adek pengen Kak Yoda batal juga, biar sama-sama gak tamat puasanya. Dan ka Yoda ga dapat jatah dari Papih."

KAMU SEDANG MEMBACA
YASHA
Teen Fictionini hanya cerita keseharian Yasha dan keluarganya dalam menjalani Ramadhan.