21. Kebablasan.

1.8K 266 92
                                    

🦁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦁

Yasha mengomel tidak sudah-sudah sejak sepuluh menit yang lalu saat tiba di rumah, nyatanya jadwal check up nya itu di tunda dan Yoda tidak tau karena tidak meriksa lagi ponselnya padahal Hanna menelpon beberapa kali untuk memberi kabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yasha mengomel tidak sudah-sudah sejak sepuluh menit yang lalu saat tiba di rumah, nyatanya jadwal check up nya itu di tunda dan Yoda tidak tau karena tidak meriksa lagi ponselnya padahal Hanna menelpon beberapa kali untuk memberi kabar.

"Semuanya gara-gara Ka Yoda!"

Yasha menghentak-hentakan kakinya yang terjulur panjang di sofa hingga menimbulkan bunyi.

Sejak tadi hanya kata itu yang keluar dari mulut Yasha, sedangkan Yoda mana peduli lagi. Anak itu bahkan sudah bermain game tanpa mau repot-repot menanggapi Adiknya yang marah-marah tidak jelas.

"Ka Yoda! Yasha ngomong tau dari tadi!"

Yasha berteriak tangannya siap melemparkan remote Tv, hingga Yoda terlonjak kaget.

"Ya maaf dek, kan Kakak juga dari tadi bilang kaya gitu. Adeknya aja yang gak mau maafin, dosa loh dek gak mau maafin orang yang udah usaha minta maaf."

Yasha berdecak, mendengar pembelaan Yoda. Dari mana usahanya kalau sejak tadi Kakaknya bahkan hanya fokus bermain game.

"Gak mau tau, pokoknya temenin Yasha kerumah Jemmy. Yasha gak mau jalan kaki capek!" Teriak Yasha.

Yoda menghempaskan stick game nya tanpa bersuara, sukses membuat Yasha terdiam di sela marahnya. Yoda bahkan berbalik badan dengan pandangan tajam.

"Bawel banget sih dek, kan udah Kakak bilangin tidur siang dulu kalau udah minum obat. Entar kalau udah jam dua Kakak bangunin terus kakak antar deh ke rumah Jemmy." 

Sebenarnya Yasha ingin membantah tapi tatapan serius Yoda menyeramkan juga, mana di rumah sedang tidak ada orang karena Mamih pergi dengan Kak Tara untuk membeli bahan bahan untuk bukaan. Sedangkan Gerdylan dengan Yasir masih berada di kantor.

Akan habis kalau misalkan Yasha tetap memaksa. Jadi anak itu diam saja, dengan terpaksa membalik badannya hingga wajahnya berhadapan dengan sandaran kursi. Kakinya terjulur ke atas lalu tangannya juga, memeluk sandaran kursi seakan itu adalah guling.

YASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang