*
Kepala Yoda tersantuk kursi depan mobil beberapa kali kala rasa ngantuk melandanya beberapa kali hingga membuatnya tersantuk dan terbangun begitu berulang sampai Tara melihat kebelakang memeriksa adiknya karena sedikit khawatir."Mau ke rumah sakit atau ke klinik?"
Tara mengalihkan pandangannya pada Sultan, pria tampan yang menjadi kekasihnya itu memberikan senyum teduh ketika memberikan pertanyaan.
"Bisa ke Bi hospital aja ga, soalnya kita mau sekalian liat Yasha."
Sultan melirik pada Tara, ada raut keterkejutan yang tidak bisa di sembunyikan. Apa lagi mendengar Yasha yang ternyata ada di rumah sakit.
"Kenapa? Yasha sakit?"
Sultan bertanya ketika mendengar nama Yasha, selama ini yang Sultan tau Yasha itu anak yang sehat, tidak terlihat sakit malah terlihat hiperaktif.
Jadi aneh saja kalau misal anak itu tiba-tiba sakit sampai harus di rawat sedangkan kemarin mereka baru saja bertemu.
"Iyah, nanti aku ceritain sekarang fokus jalan dulu."
Sultan mengangguk, kembali fokus pada jalanan yang sudah mulai sepi.
Perjalanan sekitar lima belas menit sudah di tempuh, mereka sudah sampai saat ini sedang menunggu di depan ruang praktik dokter, Tara duduk bersebelahan dengan Yoda sedangkan Sultan mengurus pendaftaran untuk Yoda.
Tidak lama Sultan bergabung memberikan dua botol air mineral kepada Yoda juga Tara. Mata Yoda masih sayu, anak itu tadi tertidur di perjalanan namun hanya sebentar karena jalanan yang luang jadi perjalanan tidak memakan banyak waktu.
"Kita dapat nomer terakhir, tapi sepertinya tidak lama lagi, mungkin setelah Pasien yang sebelah sana baru giliran Kita."
Dan benar saja, setelah seorang anak kecil masuk bersama keluarga nya. Nama Yoda di panggil, Tara juga Sultan masuk menemani Yoda.
Dokter mulai memeriksa mengecek denyut nadi serta tekanan darah lalu mengecek suhu tubuh Yoda. Setelah itu baru menanyakan keluhan yang di alami oleh Yoda.
"Jangan telat makan yah, kalau bisa untuk beberapa hari jangan dulu berpuasa karena asam lambungnya sedang naik. Jadi saya beri obat tablet saja ya."
Yoda mengangguk saja, percuma juga kalau bilang dia tidak bisa meminum obat tablet di hadapan Sultan dia bisa malu kalau sampai Sultan juga dokter di hadapannya itu menertawakannya. Karena Yoda hanya bisa minum obat tablet kalau obatnya di tumbuk dulu oleh Hanna.
🦁
"Mih, makan dulu ini Papih bawain bubur kacang hijau kebetulan kantinnya masih buka tapi yang masih ada hanya ini."
Yasir menaruh satu cup bubur kacang hijau di nangkas, lalu melirik pada Hanna yang masih fokus membaca Qur'an mini yang selalu di bawanya di dalam tas.
Yasha masih belum sadar namun kondisinya jauh lebih baik, anak itu hanya shock dan tentu berpengaruh pada jantungnya yang rapuh.
Yasir memperhatikan Hanna yang tidak menggubrisnya sama sekali membuat Yasir kembali merasa bersalah, sikapnya tadi sungguh di luar batas.
Memang Yasir salah, hingga tidak bisa menahan emosinya sampai mengamuk dan memukul Gerdylan tepat di depan keluarga yang lain.
Jauh sekali dari sikap Yasir yang biasanya memanggil salah satu anaknya yang berbuat salah ke ruang kerja dan membicarakan empat mata hingga menemui solusinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YASHA
Teen Fictionini hanya cerita keseharian Yasha dan keluarganya dalam menjalani Ramadhan.