*Siap-siap banyak foto bertebaran."MAMIHHHHHHHHHHHH, hape Yasha mana???" Yasha berteriak meski suara nya sudah hampir habis.
Memanggil Hanna saat dia sedang di area dapur lengkap dengan kursi roda juga infus yang menggantung di tiang dekat kursi.
Setelah membuat ide untuk sesi memasak, Yasha memaksa untuk turun ke bawah. Membuat Nazriel menawarkan diri untuk menggendong Yasha karena tidak yakin kalau anak itu kuat berjalan sendiri.
Lalu karena anak itu bandel lagi-lagi ingin ikut melihat proses memasak. Untung ada kursi roda yang memang selalu tersedia dirumah milik Yasha, biasa di gunakan di rumah kalau memang kondisi anak itu sedang drop seperti saat ini.
Hanna menghampiri Yasha memberikan Ponsel anaknya yang sejak pagi tadi di sita. Alasannya hanya satu agar Yasha tidak bandel dan tetap Istirahat. Tapi sepertinya memang susah membuat anak aktif seperti Yasha ini diam.
"Jangan main game Dek!"
Hanna memperingatkan ketika ponsel sudah berada di tangan Yasha. Hanya tidak ingin saja anaknya terlalu fokus pada game hingga lupa waktu istirahat.
"Yasha cuman mau foto mereka Mih, momen langka ini, mereka berenam masak bareng." Hanna hanya tersenyum, lalu mengusap kepala anaknya.
"Ya udah Adek jangan kecapean, mamih mau lanjut ngaji dulu, oxymeter nya jangan di lepas dek!" Hanna pergi dari situ, lalu Yasha mulai kembali ke dapur melihat apa saja yang sedang di lakukan oleh teman-temannya.
🐺
Xavier dan Shaquille dua orang yang paling handal soal memasak itu sekarang sedang membagi tugas, memberikan arahan kepada ke empat temannya yang lain, untuk membantu mereka mengumpulkan bahan-bahan yang akan di gunakan.
"Rasyel potong bawangnya kecil aja jangan terlalu besar!" Rasyel mengangguk lalu memperhatikan Shaquille ketika temannya itu mencontohkan cara memotong bawang dengan benar.Setelah paham Rasyel mengambil alih bawang bombai, bawang putih serta bawang merah untuk di potong seperti arahan dari Shaquille.
Jemmy masih bingung membedakan bumbu masak ketika Xavier menyuruhnya untuk mengambilkan jahe, lengkuas, kemiri dan ketumbar. Hingga membuat si tertua di dalam pertemanan itu mengomel menyerupai ibu-ibu komplek yang tidak kebagian jatah gas LPG.
KAMU SEDANG MEMBACA
YASHA
Ficção Adolescenteini hanya cerita keseharian Yasha dan keluarganya dalam menjalani Ramadhan.