Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yasha ngapain pakai peci segala sih?"
Xavier bertanya saat Yasha duduk di sebelah Justin, anak itu heran saja karena memang tidak di wajibkan pakai peci saat pesantren kilat ini.
Yasha terlihat gugup, membasahi bibirnya dengan ujung lidah mata anak itu malah memandang dengan gelisah.
"Emmm, aku kan murid teladan. Harusnya kan memang pakai peci, siswi aja kan wajib pakai kerudung masa yang siswa nya engga."
Yasha mengelak dengan memberikan alasan yang sedikit nyeleneh, Sejak kapan juga Yasha jadi siswa teladan yang menaati peraturan, ditambah dari omongannya yang melebih-lebihkan membuat Xavier tambah curiga.
Terdengar suara derap langkah saat Jemmy menghampiri, setelah meninggalkan Yoda dia segera masuk dan bergabung bersama teman-teman nya yang lain.
"Kan udah aku bilang tadi, Yasha total litas tanpa batas jadinya." Yasha melirik tajam ketika di ledek oleh Jemmy.
"Jemmy jauh jauh deh sana, Yasha kesel kalau di ledekin terus."
Yasha mengangkat lalu menggerakkan tangannya seperti gerakan mengusir tapi Jemmy malah semakin dekat di tambah memasang tampang yang sok imut.
"Memangnya aku anak itik apa di usir kaya gitu." Jemmy memanyunkan bibirnya sembari berpose menaruh telunjuk di pipi kirinya.
"Lo emang manusia Jem, tapi menyerupai itik. Udah jangan sok imut gitu jijik gue liatnya!" Sambar Justin, membuat teman-teman nya tertawa bahkan Yasha saja ikut menertawakan hingga tanpa sengaja pecinya terlepas akibat tawanya yang berlebihan.
Yasha masih belum sadar ketika tatapan teman-temannya berubah dan tawanya menghilang.
"Rambut Lo Yash!" Seru Nazriel, ikut menatap terkejut seperti yang lain. Yasha panik merebut peci yang sebelumnya di ambil oleh Shaquille.
"Berisik ah Kak Zriel, nanti kalau yang lain tau gimana!" Tegur Yasha.
Anak itu merapihkan pecinya hingga rambut merah jambu nya tertutup rapih.
"Wah, parah Lo. Kalau guru BP tau pasti kena potong itu rambut." Sekali lagi Nazriel selaku Kakak kelas sekaligus anggota OSIS memberikan pendapat.
"Makanya diem ih."
Yasha berseru panik, dengan mata yang bergerak gelisah. Anak itu mulai ketakutan sendiri sampai Xavier menyadarinya.
"Hayoloh dimarahin Bu Dian loh..... Potong rambut pitak-pitak deh udah nya!"
Justin mulai ikut menggoda Yasha, sangat tau kalau Yasha paling tidak bisa kalau digoda seperti itu.
Sampai Yasha mulai gelisah, lalu matanya memerah karena membayangkan kalau rambutnya yang berharga akan kena Gunting oleh guru horor seperti Bu Dian.
"Assalamualaikum."
Mampuslah Yasha.
Yasha melotot ketika melihat guru yang baru saja dia bayangkan tiba-tiba muncul di depan kelas.