" Daun yang jatuh pun sudah diatur Allah. Apalagi keinginan yang dimiliki manusia. Pertemuan dengan orang-orang tertentu. Perasaan yang tidak menentu. Semangat yang turun naik. Tapi ingat, Allah punya maksud untuk itu semua. "
Mentari di pagi hari begitu cerah bagi Ima. Hari ini Ima akan melakukan aktifitas seperti biasanya. Ia mengenakan gamis berwarna hijau dan dilengkapi khimar warna senada yang menambah kecantikan wanita itu. Hari ini Ima sudah siap untuk berangkat ke kampus.
"Assalamualaikum Umi, Abi, abang. " ucap Ima.
"Waalaikumsalam. " jawab mereka serempak.
Oh iya, sekarang Ima diantar sama Abi aja ya? " ucap Abi.
"Iya dek, gak papa kan, abang lagi ngurus skripsi nih. " balas Hasbi.
"Iya, gak papalah. Sekalian aja sama Abi kan searah juga sama kantor Abi. " balas Ima.Abi Ima seorang pengusaha sukses dan telah memiliki beberapa cabang properti di Indonesia. Sedangkan Umi Ima memiliki sebuah butik yang cukup terkenal di Pulau Jawa. Hasbi pun merupakan seorang mahasiswa akhir jurusan kedokteran di salah satu universitas ternama di Kota Bandung. Meskipun keluarga mereka berkecupan bahkan berlebih, tidak menjadikan mereka sebagai manusia yang sombong. Bagi mereka, sejatinya semua harta yang mereka miliki hanya titipan dan tidak ada yang benar-benar dimiliki.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)
Setelah sarapan pagi, Abi dan Ima berangkat dan Hasbi melanjutkan tugasnya di kamar. Umi mengantarkan suami dan anaknya menuju ke halaman rumah.
***
Sesampainya di kampus, Ima meletakkan tasnya di bangku yang ia tempati. Imanduduk sambal menunggu Aisyah datang. Beberapa menit kemudian, Aisyah pun datang menghampiri Ima.
"Assalamualaikum sahabatku. " ucap Aisyah sambil memeluk Ima.
"Wa'alaikumsalam sahabatku. "balas Ima dengan pelukan yang tak kalah eratnya.
"Oh iya, ntar ke toko buku yuk. " ajak Aisyah.
"Insha Allah, jika gak ada kendala ya. Kebetulan sih stok novelku udah kebaca semua. " balas Ima.
"Wah, aku selalu jadi orang yang tepat di waktu-waktu penting ini buat kamu. "ucap Aisyah dengan tawa kecilnya.
"Ih, kepedean. "jawab Ima.Setelah jam pelajaran dimulai, Ima dan Aisyah merapikan peralatan mereka. Namun, tangan Ima merogoh ke saku gamisnya mengambil ponsel yang bergetar pertanda ada notif chattingan masuk.
From: Umi Cantik ❤
Assalamualaikum sayang
Nak, tadi ustadzah Aiza minta kamu ke pesantren sekarang.
Ada yang mau ustadzah bilang.From: Me
Wa'alaikumsalam umi
Baik Umi Ima langsung ke sana😊Setelah membalas pesan singkat dari Umi, Ima langsung memberitahu Aisyah kalau dia tidak bisa ikut beli buku hari ini.
"Syah, aku minta maaf banget nih, Umi nyuruh langsung ke pesantren. Kamu mau ikut gak? "tawar Ima.
"Gak papa Ima. Besok aja kita ke toko buku gimana? Dan sekarang aku langsung pulang aja. "balas Aisyah.
"Bener nih, aku gak enak udah janjian sama kamu. "ucap Ima.
"Hey... Santai aja kali Ima. "tawa Aisyah.
"Ya udah, kita sama-sama cari taksi yuk. "ajak Ima.
"Okeeyy. "balas Aisyah sambil menunjukkan kedua jari jempolnya.***
Setelah sampai di pesantren, Ima langsung menyalami Ustadzah Aiza. Ustadzah Aiza ini adalah sahabat umi Ima sejak kecil dulu. Ustadzah Aiza yang kebetulan pemilik salah satu pesantren di kota Bandung ini sangat dekat dengan Ima. Kedekatan mereka ini dikarenakan Ima pernah menjadi santrinya di pesantren ini. Ya, tepatnya ketika Ima memasuki sekolah menengah pertama, Abi dan Uminya memasuki Ima ke sebuah pondok pesantren. Bagi orang tuanya, agama begitu penting untuk kesuksesan dunia dan akhirat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku Mengikhlaskanmu [ Sudah Terbit ]
Teen FictionBisakah kau bayangkan daun yang layu bertahan pada ranting yang lemah dan disapa cuaca tak ramah? Aku wanita penuh dengan luka. Sudah berapa kali aku bilang, jangan singgah jika hanya untuk bermain-main. Aku sudah tau rasanya kehilangan. Jadi tak pe...