04: Between three heart's

1.1K 105 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Amara menghampiri Ran yang sedang duduk sendirian di tribun lapangan basket. Mata gadis tomboy itu tak berhenti menatap sosok laki-laki yang sedang  mendrible bola. Amara tau persis tatapan itu, dia memposisikan duduk di samping Ran.

"Masih suka dia?" tanya Amara hati-hati sambil ikut menatap cowok itu.

Ran terlonjak kaget, "Ngagetin aja lo, udah kayak jelangkung aja."

"Jadi masih suka dia?" ulang Amara.

Ran menoleh ke arah Amara, "Apa masih perlu gue jawab?"

"Maaf." Satu kata itu berhasil membuat  kening Ran mengerut.

Gadis itu menaikan satu alisnya, "Untuk apa?"

"Apa masih perlu gue jawab?" balas Amara menirukan ucapan Amara.

Ran tertawa gambang. Ya, seharusnya dia tidak pertanya seperti itu. Dia sendiri sudah tau maksud dari gadis itu minta maaf.

"Boleh gue bilang sesuatu?" Amara bertanya kembali.

"Apa?"

"Lo pengecut. Selama ini lo cuman beraninya diam-diam. Kenapa lo gak terang-terangan aja nunjukin rasa suka lo sama dia," ucap Amara yang mampu membuat Ran terdiam.

"Lo benar gue emang loser  soal mencintai.
Tapi, bagi gue lebih baik begini. Gue menikmati rasa sakit  hati gue sendiri, tanpa cowok itu tau. Kalau pun gue nunjukin rasa suka secara terang-terangan itu percuma. Karena, hati, pikiran dan perhatian cowok itu hanya buat satu perempuan. Amara Calistha hanya untuk cewek itu. Istilahnya, gue kalah sebelum perang." Kini keadan terbalik, Amara ya g dibuat diam oleh jawaban panjang dari Ran.

Rafasya Anugrah atau biasa di sapa Rasya. Cowok kelas XIIipa1 itu merupakan kapten basket di sekolah Arwana. Tampan, pintar, mantan ketua osis, juara bertahan olimpiade sains tingkat Nasional, murid kebanggaannya Arwana. Siapa saja yang melihatnya akan langsung jatuh hati pada cowok itu termasuk Ran Syahquita.

Ran sudah menyukai Rasya sejak dirinya kelas X. Tapi, dia hanya mampu menyembunyikan rasa sukanya karena, Rasya sudah lebih dulu menyukai Amara, sahabatnya sendiri. Siapa sangka juga cowok yang banyak digilai oleh kaum hawa itu merupakan kaka dari sahabatnya juga, Eca.

Begini memang keadaannya. Tuhan telah merancang semuanya. Seolah semua melibatkan persahabatan. Jika, kaliam ada di posisi Ran, apa yang akan kalian lakukan?

Sejauh ini tidak ada yang tahu bahwa dirinya menyukai Rasya, kecuali satu orang hanya Amara yang mengetauhinya. Bahkan, sahabatnya yang lain belum ada yang tahu. Ran pandai menutupi semua ini, tapi dia kurang pintar untuk menutupinya dari Amara.

"Tapi gue gak pernah suka sama Rasya," kekeh Amara berusaha meyakinkan terus sahabatnya itu. Dia takut persahabatanya hancur karena satu orang laki-laki.

AMARA STORY [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang