15; Angry

1.1K 94 28
                                    

BIASAKAN BACA SAMPAI HABIS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BIASAKAN BACA SAMPAI HABIS!

KOME, VOTE, DAN SHARE CERITA INI KE SEMUA TEMAN-TEMANMU.

YUK, BANTU RAMEIN KOLOM KOMENTAR.
EITSS ... TAPI JGN SPAM NEXT DOANG YA.

SEKEDAR INFORMASI, AKU GAK BISA UPDATE CEPAT. KARENA, AKU  UDAH MULAI MASUK KERJA LAGI.

HARAP PAHAM YA GESSS ...

"Ra, kenapa lo ngundurin diri dari olimpiade sains?" pertanyaan ini yang dari kemarin ingin Ran tanyakan pada Amara. Namun, baru bisa tersampaikan sekarang.

Pergerakan Amara yang ingin mengunci pintu loker terhenti kala mendengar pertanyaan tersebut.

Gadis berkuncir satu itu ikut menoleh ke arah Ran, "Tau dari mana?"

Sebenarnya Amara tidak harus bertanya begitu pada Ran. Dia sudah bisa menbaknya jika sahabatnya ini, pasti mendengarkan percakapannya dengan Rasya waktu itu. Dia hanya ingin memastikan tebakannya benar.

Ran berdekhem sejenak, "Gak sengaja dengar percakapan lo sama Rasya."

Amara tersenyum kecil, sesuai dugaannya.
Kedua gadis cantik itu, baru saja menyelesaikan kegiatan olahraganya. Keduanya, sudah selesai mengganti pakaiannya ke seragam seperti semula.

"Kenapa? lo mau gantiin gue?" tanya Amara sambil mengunci lokernya yang tadi sempat tertunda.

"Lo gak ngelakuin semua ini buat gue kan, Ra?" tutur Ran dengan mata yang memicing penuh curiga.

Amara terkekeh pelan, "Kenapa juga gue harus lakuin buat lo."

"Ya, siapa tau aja. Karena, gue suka sama Rasya jadi, lo ngundurin diri dari olimpiade itu. Karena, lo merasa gak enak sama gue," jawab Ran mulai mengeluarkan praduganya.

Di ruang loker hanya ada Amara dan Ran saja. Karena yang lainnya sudah pada selesai mengganti pakaianya. Termasuk ketiga sahabatnya yang lain. Itu lah, mengapa Ran sangat berani berkata terang-terangan ditempat ini.

Amara menyandarkan tubuhnya pada loker miliknya. Ditatap wajah sahabatnya yang terlihat seperti merasa bersalah. "Gue keluar karena emang gue gak minat sama olimpiade itu. Perlu lo tau, gue mau ikut lomba itu karena Rasya yang terus maksa gue," jelas Amara.

"Jadi bukan karena gue kan?" tanya Ran ingin memastikan lagi.

Amara menggeleng kuat. "Emang lo gak bakal cemburu kalau gue terus-terusan dekat sama Rasya?" tanya Amara dengan senyum menggoda.

AMARA STORY [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang