20; Delivering news

690 89 47
                                    

BIASAKAN BACA SAMPAI HABIS YA, SAYANGKU❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BIASAKAN BACA SAMPAI HABIS YA, SAYANGKU❤

SIAPA AJA NIH YANG NUNGGU PART 20?

POKONYA WAJIB RAMEIN KOMENTATAR. BIAR AKU SEMANGAT TERUS UP NYA.

KRITIK DAN SARANNYA HARUS!

VOTE JIKA KALIAN MAU, AKU GAK MAKSA KOK.

ENJOY TO READING GESSS ....

"Kei, tau dukun yang paling sakti dimana gak?"

Pergerakan Keisya yang ingin memasukan sesendok bakso ke mulutnya terhenti, ketika mendengar pertanyaan dari salah satu sahabatnya, Eca.

"Astaghfirulloh, Ca. Lo sekarang mainannya serem ya, sampai ke dukun segala," ujar Keisya menatap Eca tak percaya.

"Emang lo mau ngapain nanyain dukun?" Ran menaikan satu alisnya, perasaannya mulai tidak enak.

Kelima gadis bersahabat itu tengah berada di kantin. Menikmati waktu istirahat, ditemani dengan semangkok bakso dan es teh manis.

"Eca, mau ada nyantet seseorang," balas Eca santai.

Keisya yang sedang meneguk es teh langsung tersedak mendengar jawaban Eca.

"Istighfar, Ca. Istighfar," jerit Keisya mulai histeris.

"Astaghfirullohaladzim. Udah Kei," ucap Eca dengan wajah polos minta dikubur.

"Ca, gue tau. Gue emang suka kesel sama tingkah atau ucapan lo. Tapi, gak gini juga kali, Ca. Lo tega mau nyantet gue," ujar Ran mulai takut terhadap Eca.

Ran adalah salah satu orang yang tidak bisa santai saat berhadapan dengan Eca. Segala tingkah Eca atau ucapannya selalu berhasil memancing darahnya menaik.

"Siapa juga yang mau nyantet Ran," balas Eca.

"Lah terus yang mau Eca santet siapa?" Adera yang dari tadi diam kini mulai penasaran.

Masalahnya, Eca ini gadis yang bisa dikatakan tidak bisa marah. Selalu memaafkan kesalahan orang. Tapi, kali ini gadis itu menunjukan sifat berbeda.

"Fizi," jawab Eca cepat.

Baik Keisya ataupun yang lainnya. Sama-sama mengerutkan dahinya. Memandang lurus ke arah Eca. Siapa Fizi?

"Ra, kita ada temen yang namanya Fizi?" Keisya menoleh ke arah Amara.

Dari tadi Amara hanya diam dan menyimak pembicaraan sahabat-sahabatnya. Dia sudah hafal benar dengan Eca. Setiap kali gadis itu berbicara atau bertanya, pasti ujungnya akan ada hal yang membuat semuanya tersulut emosi. Apa teman-temannya belum paham juga dengan Eca?

AMARA STORY [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang