Maaf sebelumnya. Jika, kalian hanya memberi boomvote saja tanpa membaca cerita saya. Jujur, saya sakit hati sekali.
Tolong, saya hanya ingin karya saya dibaca dan dinikmati oleh kalian.
SPAM KOMEN UNTUK PART INI. BIAR SAYA TAHU APA YG HARUS DIPERBAIKI?
SIAPA YANG UDAH MASUKIN CERITA INI KE LIBRARY KALIAN? KOMEN.
TERIMAKASIH ❤
Amara dan keempat sahabatnya tengah makan bersama di kantin. Kejadian tadi pagi tidak diketauhi oleh guru-guru. Keadaan Ran juga baik-baik saja. Hanya, ada lecet sedikit dibagian lehernya akibat Shireen yang menekan kuat kukunya.
"Ca, geseran dong. Gue mau duduk," ujar Alden yang baru saja datang bersama kedua temannya.
"Alden mah datang-datang ngerusuh," kesal Eca. Akan tetapi, gadis itu tetap menggeser tubuhnya mempersilahkan Alden duduk dihadapan Amara.
"Harvy, gimana penampilan Keisya hari ini? cantik gak?" tanya Keisya sambil memasang senyuman yang paling manis.
"Lo mau berpenampilan kayak gimana pun tetap cantik di mata gue," jawab Harvy sukses membuat Keisya tersipu malu sampai muka gadis itu merah.
Ran yang duduk di sebelah Keisya, mendengus sebal mendengar ucapan modus dari Harvy.
"Keisya pake Skincare murahan ya?" tuduh Eca.
Keisya melotot ke arah Eca. Mana ada! Dia tidak level memakai barang murah.
Sombong!
Padahal, di rumah dia hanya mengenakan sandal Swallow.
"Sembarang aja lo kalau ngomong," protes Keisya tak terima.
Ran dan Adera menyemburkan tawanya. Ada-ada saja Eca ini.
"Ngapain lo liatin gue terus?" sewot Amara merasa risih ketika Alden terus menatapnya.
Alden dengan sengaja menopang dagunya menatap lurus ke arah Amara. "Suka aja liatin cewek cantik makan."
Hampir saja Amara tersedak kuah sotonya ketika mendengar ucapan yang lebih terdengar seperti gombalan.
"Gak jelas," ucap Amara berusaha menahan rasa yang berdesir hebat di hatinya.
Keempat gadis yang lain hanya memperhatikan interaksi dua orang itu sambil senyum-senyum sendiri. Baru kali ini ada orang yang berani terang-terangan menggoda Amara.
"Kalau gitu lo jadi pacar gue aja gimana? biar status kita jadi jelas." Alden semakin gencar menggoda Amara.
"PEPET TEROSSS ..." sorak Defan dan Harvy, kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARA STORY [Slow Update]
Teen FictionAmara Calistha, kini tumbuh menjadi sosok gadis mandiri namun susah diatur. Sejak, kejadian tujuh tahun yang lalu, seolah semuanya terenggut. Hidupnya, dunianya hingga senyum manisnyapun seakan lenyap. "Untuk apa aku tersenyum, jika alasan senyumku...