28, Evening With Alden

276 49 19
                                    


HAI UNTUK KALIAN YANG MASIH SETIA NUNGGU CERITA AKU INI.  AKU CUMAN MAU BILANG MAKASIH BANAGET.

MAAF, BARU BISA UP SEKARANG. MASALAH TERUS-TERUSAN DATENG, HEHE.  TAPI, BAKAL AKU USAHAIN SEMAMPUKU UNTUK TERUS UP.

MAKASIH UNTUK YANG BACA SAMAPAI AKHIR PART INI.

JAN LUPA, KOMEN YA. BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT.

ADA YANG SALAH TOLONG KASIH TAU.

OKE BABY?

READY?

DUARRRRRR


Gadis dengan piyama ungu dan rambut coklat tercepol rapih, sedang duduk termenung di depan jendela kamarnya. Tangannya, menggenggam sebuah gelas yang berisi coklat panas, minuman yang paling dia favoritkan.

ceklek ...

"Kak Ala?" Sebuah kepala mungil muncul dari balik pintu.

Amara menoleh kesumber suara. Gadis itu bangkit dari duduknya, menghampiri gadis mungil yang sudah berdiri lucu dengan baju tidur kebesaran.

"Ada apa, Chik?" tanya Amara.

"Kaka Ala dicariin sama kaka ganteng," jawab Chika sambil tertawa kecil.

Amara mengerutkan keningnya. Kaka ganteng? Siapa?

"Maaf, Ra. Maksud Chika, kamu ditungguin sama Alden di teras belakang," jelas Kinara. Yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Chika.

Amara mengangguk. Lalu, pergi dari kamar untuk menemui Alden, sang kekasih.

Selepas Amara pergi, Kinara segera meraih tangan mungil putri sulungnya itu. "Ayo, sayang waktunya kamu tidur. Udah malam," ajak Kinara yang diangguki oleh Chika.

Sesampainya di teras belakang, Amara tak langsung menghampiri Alden. Gadis itu malah asyik memperhatikan sang pacar dari jauh.

Hoodie putih, topi berwarna hitam, yang menutupi rambutnya. Serta celana jeans hitam yang dibagian dengkulnya terdapat sobekan. Mampu, membuat Amara terpana. Tampan sekali.

Amara menarik napas dalam. Kakinya mulai melangkah mendekati Alden yang sedang duduk, sambil bermain game di ponselnya.

"Khemm." Amara berdekhem untuk mengalihkan fokus Alden dari ponselnya.

Cowok yang malam hari ini terlihat sangat tampan itu mendongak, lantas terseyum sangat manis.

"Sudah puas sayang, ngurung diri di dalam kamar dari kemarin," kata Alden seraya berdiri di depan Amara.

AMARA STORY [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang